Chapter 3

175 5 1
                                    

Di sekolah, Soowo bersama kedua sahabatnya -yakni Kim Lee Ra dan Jung Hae Min, mereka mengelilingi meja Soowo- sedang berdiskusi tentang kompetisi siapa yang nilai UAS nya paling tinggi di antara ketiganya.

Mereka bertaruhan dengan memberikan barang kesayangan mereka masing-masing pada si pemenang (Soowo: kaset game otome 'Sweet Days', Lee Ra: kaset album boyband B-Friend, dan Hae Min: 2 doujin shonen ai).

"Tidak adakah barang punya kalian yang waras selain ini?"komentar Lee Ra dengan wajah masam.

"Aku punya action figure tokoh anime basket yang alisnya bercabang dua, kau mau itu?" tawar Hae Min.

Soowo mengambil sesuatu dalam tasnya, yang ternyata adalah kaset game otome lainnya, "Ini, aku punya game otome terbaru, judulnya Prince-sama. Lee Ra mau main game ini?"

"Grrr...." geram Lee Ra, lalu menggebrak meja Soowo." Aku tahu kalau kalian berdua itu otaku berat, tapi bisakah kalian bertaruh dengan barang normal seperti pulpen, catatan diary, atau poster boyband rookie?!"

"Lah? Kan kau sendiri yang menyuruh begitu pada kami. Dan apa-apaan kau membawa album boyband kesukaanmu? Di sini bukan tempatnya untuk berfangirl." sahut Hae Min dingin.

Emosi, Lee Ra menarik dasi Haemin hingga kusut, "Kau...?!"

"Lepaskan."Hae Min menatap tajam Lee Ra.

"Sudah, sudah. Kalian jangan bertengkar." lerai Soowo menengahi Lee Ra dan Minji.

Seolah-olah sudah melupakan permasalahannya tadi, Lee Ra langsung menangkup kedua tangan Soowo dengan tangannya, "Soowo! Nanti kita bertiga pulang sama-sama ya. Kami berdua ingin berkunjung ke tempat tinggalmu yang baru!"

"E-eh?" kaget Soowo.

Hae Min mengangguk-angguk kepala,"Iya, sudah 2 bulan ini kami penasaran dengan rumahmu yang sekarang."

Soowo menautkan kedua jari telunjuknya dengan wajah bingung, "Sebenarnya-"

BRAK!

Sungjong menghempas keras kertas-kertas hasil UAS Soowo, Hae Min, dan Lee Ra di meja Soowo. Lee Ra dan Hae Min mendelik marah padanya.

"Hoi Sungjong! Kasar sekali kau sama kami!" marah Lee Ra sambil mengenggam hasil tesnya sampai kucel.

"Benar-benar lelaki yang tak tahu sopan santun." kata Hae Min dengan wajah datar khasnya.

"Salah kalian berdua yang menghalangi jalanku, bodoh." balas Sungjong sengit.

"Apa katamu?!" teriak Lee Ra dan Hae Min serempak.

Tidak ingin suasana kelas semakin memanas, Soowo mengalihkan pembicaraan, "Anu, Sungjong. Apa aku hari ini boleh mengajak Lee Ra dan Hae Min main ke rumah?".

Sungjong terdiam cukup lama, sampai akhirnya bersuara, "Terserah, tapi aku akan ikut kalian pulang."

"Oke."

Begitu bel pulang sekolah berbunyi, mereka berempat berjalan bersama-sama -tentunya ke rumah Soowo dan Sungjong-.

"Arghh... Lagi-lagi Soowo yang memenangkan pertaruhan kita. Malah aku harus remedial soal ulangan matematika dan sosiologi." keluh Lee Ra sambil mengacak-acak rambut belakangnya.

"Makanya rajin belajar, jangan sering bolos sekolah gara-gara ketiduran sampai siang karena menunggu rilis MV boyband Be... Be.. Apa lah namanya itu di y-tube."sindir Sungjong sambil tersenyum remeh.

"Cerewet! Akan kupukul wajah super menyebalkanmu itu!" kesal Lee Ra yang hendak memukul Sungjong, namun ditahan oleh Soowo.

"Ngomong-ngomong, aku baru tahu kalau kalian berdua ini ternyata bersaudara." kata Hae Min pada Soowo dan Sungjong, sambil mengunyah stik kentang di tangannya.

Brothers ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang