Lima September ✔

f i r s t

[ 5 September 2008 ]

"Ar, dari tadi kak Hendri ngeliatin lo mulu, tuh."

Amnenia menatap temannya datar. "Masa?" Ia mengendikkan bahu. "Gue nggak peduli."

"Dih, serius gue," ujar Nensha sedikit memaksa.

Armenia hanya menggumam menanggapi.

"Ar?" panggil Nensha tak sabar. "AR! Respon, dong!"

"Apaan, sih, Ar-Ar!" dumel Armenia merasa terganggu. "Iya, gue tau lo serius,"

Armenia terdiam sebentar.

"Masalahnya cuman satu; gue nggak peduli."

[ - ]

[ 5 September 2005 ]

"Armenia dalam Wikipedia berarti anggota dari Dewan Eropa dan Perserikatan Negara-Negara Merdeka. Armenia selama berabad-abad menjadi daerah lintasan penyeberangan daerah Timur dan Barat. Armenia juga merupakan Eropa-Asia yang wilayah daratnya terjepit oleh negara lain. Negara ini berbatasan dengan Turki di sebelah Barat, Georgia di sebelah Utara, Azerbaijan di sebelah Timur, dan Iran serta Eksklave Nakhichevan yang masih daerah Azerbaijan atau Eksklave di sebelah Selatan."

Armenia hanya menatap Jack dengan alis terangkat sebelah.

"Terus?"

"Itu arti nama lo," ucap Jack sambil berdecak kagum. "Hebat banget tante Dai sampe namain anaknya begini."

Jack tiba-tiba mengerutkan kening. "Eh, Ar, Ar!" serunya heboh.

"Hm, apaan?"

"Liat, deh!" Jack menyodorkan ponselnya yang sedang membuka wikipedia itu ke depan wajah Armenia.

'Tulisan asli dalam bahasa Armenia: Հայաստան'

"Pfftt .. hahaha!" tawanya langsung pecah begitu saja. "Gila, nama apaan ini, anjir. Isinya 'u' semua! Kaga ada unsur Armenia nya sama sekali!"

Armenia kontan ikut tertawa. "Eh, iya, ya." Gadis itu meneliti kata demi kata yang ditunjukkan website-serba-tahu itu. "Baca yang ini, deh. 'Pada masa-masa akhir Kekaisaran Ottoman pada tahun 1915 hingga 1922, sebagian besar dari penduduk Armenia yang tinggal di Anatolia "hilang". Hal ini kemudian dikenal sebagai pembantaian orang Armenia atau Genosida Armenia, yang diyakini oleh orang-orang Armenia dan sebagian besar sejarahwan barat sebagai pembunuhan masal yang didukung/dilakukan oleh pemerintahanan suatu negara'." Armenia berdecak. "Yaampun, sodara-sodara gue ..."