Jung Yunho

1.9K 171 22
                                    

Shisiffa

...

...

Jung Yunho. Putra bungsu keluarga Jung sekaligus satu-satunya pewaris Jung itu merupakan namja berumur dua puluh lima tahun dengan iris musangnya yang tajam. Terbilang muda untuk ukuran seorang direktur umum perusahaan Jung Company memang, tapi jangan pernah meremehkannya. Karena dibalik umurnya yang muda, ia merupakan jelmaan iblis yang sesungguhnya.

Mata musangnya selalu memandang tajam setiap orang. Kata-kata yang keluar dari mulut tebalnya adalah hal yang mutlak dan tak terbantahkan. Setiap ucapannya adalah perintah bagi bawahannya. Apapun yang diperintahkan harus dilakukan. Atau kau akan kehilangan segalanya.

Ya~~ dialah Jung Yunho. Putra Bungsu Keluarga Jung. Sosok manusia yang ditakuti.

Manusia yang belum pernah mengenal kasih sayang. Mengapa? Karena selama dua puluh lima tahun hidupnya, ia hanya akan menjadi bayang-bayang kakaknya. Meskipun sekarang kakaknya telah berada di alam yang berbeda dengannya. Tetap saja orang tuanya selalu membanding-bandingkan dirinya dengan kakaknya, Jung Ill Wo. Katakanlah ia jahat dan kejam karena mensyukuri kematian kakaknya dan kemalangan dirinya karena tidak mendapatkan restu dari orang tua. Tapi, meskipun begitu, Jung Yunho tetap menghormati Jung Ill Wo sebagai kakaknya. Walau kadang ia sering menganggap kakaknya sebagai saingan yang harus dikalahkan.

Dan hari ini, pria mapan tersebut telah mendapatkan kabar dari ibunya. Lebih tepatnya dipaksa ibunya untuk kembali ke Korea. Entah apa maksudnya. Ia tetap harus kembali ke Korea sebelum orang tuanya datang untuk menyeretnya. Hell.... dia itu pria idaman para wanita. Terkenal dengan sikap arrogant dan coolnya. Masa iya harus diseret-seret segala.

"Hm. Nde Eomma, lusa aku akan kembali ke Korea. Kuharap kejutan yang Eomma katakan padaku tidak mengecewakan."

KLIK

Yunho mematikan ponsel pintarnya dan menyimpannya di saku jasnya.

"Mr. Sam," panggil Yunho pada asistennya yang ada di NY.

"Yes, Sir?" sosok yang di panggil Mr. Lee oleh Yunho itu mendekat. Siap menerima perintah dari atasannya.

"Besok pesankan aku tiket tujuan Korea."

"Yes, Sir. Ada yang lain?" tanya sang asisten sambil sedikit menundukkan tubuhnya.

"Tidak. Kembalilah bekerja."

"Yes, Sir."

~oOo~

Waktu telah menunjukkan tengah malam, namun gadis yang sekarang menjadi tawanan keluarga Jung belum juga menutup matanya. Justru ia malah duduk di ranjangnya dengan tatapan kosong. Tak ada hiburan, tak ada apapun yang bisa ia lakukan untuk mengalihkan Jaejoong dari kenyataan. Pergerakannya benar-benar terbatas. Ia hanya bisa duduk manis sepanjang hari untuk menghabiskan waktunya.

Benar-benar sepi. Memang ada beberapa pelayan yang akan memasuki kamarnya di jam-jam tertentu. Di pagi hari seorang pelayan akan masuk membawakan Jaejoong sarapan, membersihkan kamarnya dan kamar mandinya. Dan selama pelayan tersebut melakukan tugasnya, Jaejoong harus menyelesaikan sarapannya karena pelayan tersebut akan membawa kembali sarapannya meskipun masih ada makanan yang ada. Kemudian di sore hari, seorang pelayan akan memasuki kamarnya membawa makan siang merangkap dengan makan malam. Pelayan itu akan mencucikan pakaian kotor milik Jaejoong. Sama halnya dengan yang terjadi di pagi hari, pelayan tersebut akan mengambil makan siang malam Jaejoong meskipun Jaejoong belum selesai mamakannya.

Terdengar nyaman dan enak karena dilayani ?

Memang. Tapi siapa yang mau terkurung di dalam kamar tanpa bisa melakukan apapun selain tidur, duduk, atau sekedar berjalan mengelilingi kamar demi mengusir rasa jenuh ?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Freedom [YUNJAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang