Story about Candy

114 16 8
                                    

by Tuninutzz

HAPPY READING!!!
Jangan lupa di-vote ya teman-teman.




Cahaya matahari khas jam setengah 6 pagi mulai menerobos masuk melalui jendela. Kicauan burung terdengar sangat merdu. Bunyi daun yang terkena angin bagaikan musik yang indah.

Itu semua membuat gadis cantik yang tadinya tertidur dengan amat sangat lelap, langsung terbangun. Ia berjalan menuju jendela kamarnya. Tak sabar melihat kebahagiaan diluar sana.

"Hello world!!!" Sapa gadis itu sembari membuka jendela kamarnya. Mengamati kegiatan yang terjadi di luar sana.

"Pagi ini cerah banget. Semoga aja hari gue bakalan secerah ini" gumamnya pelan.

'BRAK!!!'

Suara benda yang dilempar dengan kerasnya membuat jantung gadis cantik itu berdebar hebat.

"Gue rasa, nggak akan ada sedikit pun kecerahan di hari ini" gumamnya pelan. Sangat pelan.

"Kamu tuh yang gabisa jaga anak!"

"Oh gitu? Aku yang gabisa jaga candy?! Ngaca! Kamu selalu pulang larut malam tanpa kasih kabar! Itu yang kamu maksud jaga anak?!"

"Aku kerja! Uangnya juga aku kasih buat kalian!"

"Kerja? Haha. Kerja sampai larut? Bareng sama pegawai pegawai perempuan? Iya kan?"

'PLAK!!'

Candy meringis saat mendengar keributan di luar kamarnya. Ini sudah menjadi makanan sehari hari Candy.

Candy melirik kearah jam dinding. Sudah menunjukan pukul setengah 6 lewat 5 menit. Dia harus siap siap, atau dia akan terlambat.

Tidak membutuhkan waktu lama, Candy sudah siap dengan seragam putih abu abunya. Ia langsung loncat dari balkonnya. Ia sudah terbiasa melakukan ini setiap pagi. Jarak rumah dengan sekolahnya cukup dekat, ia cukup jalan kaki.

---

"Berantem lagi??" tanya Angga -sahabat Candy- sambil menyodorkan susu hangat kearah Candy.

"Gausah dijawab juga pasti lo tau jawabannya. Btw, thanks ya." ucap Candy sambil menerima susu hangat dari Angga.

"Iya, sama sama. Kok bisa berantem? Masalah apa lagi?" tanya Angga yang hanya dijawab dengan gelengan kepala Candy.

"Gue gatau dan gamau tau, Ngga. Bisa meletak pala gue kalo mikirin mereka terus" Candy meminum susu hangat yang diberikan Angga tadi.

"Gue mau beli jajan nih. Mau nitip apa?" tanya Angga sambil berdiri dari kursi nya.

"Lo tuh kayak baru kenal ama gue aja sih, Ngga. Permennya lima ribu" ucap Candy sambil menyodorkan uang lima ribu.

"Permen mulu. Pantes aja gigi lo bolong semua" ledek Angga sambil menerima uang dari tangan Candy dan langsung berlari menjauh.

Tidak sampai 5 menit. Angga sudah kembali dengan banyak jajan ditangannya. Sangat banyak.

"Eh buset dah! Itu jajanan punya lo semua? Pantes badan lo bulet" ledek Candy.

"Enak aja! Gini gini gue masih termasuk kurus! Lo sih, liat pake mata kaki" ucap Angga tidak terima.

"Serah dah. Eh permen gue mana?" tanya Candy. Angga menyodorkan plastik putih yang berisikan permen kesukaan Candy.

Angga memutar kursi yang ada di depan meja Candy lalu duduk menghadap kearahnya.

"Kenapa sih suka sama permen kecut kayak gitu?" tanya Angga heran. Permen yang dimakan oleh Candy rasanya memang kecut. Tapi entah kenapa Candy malah menyukainya.

1st COMPETITIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang