Chapter 3

483 44 6
                                    

"Apa?" Donghae hampir berteriak di seberang sana ketika mendengar seluruh cerita Ryeowook yang diucapkan sambil menahan tangisnya. "Apa yang ada di otak Kyuhyun?"

Ryeowook menghela napas panjang, "Aku hanya tidak tahu kenapa dia bersikap seperti itu, Donghae. Dia sungguh berubah, tidak seperti yang kita kenal. Dia... aku hampir yakin kalau dia.. membenciku."

"Membencimu?" Donghae mendesah pelan, Ryeowook hampir bisa membayangkan lelaki itu menggeleng-gelengkan kepalanya di seberang sana, "Aku sungguh tidak bisa membayangkan kalau dia membencimu Ryeowook, sikap lembutnya, kebaikannya, tatapan penuh cintanya kepadamu waktu itu, semuanya tampak tulus." Suara Donghae berubah prihatin, "Kau tidak apa-apa Ryeowook? Perlukah aku menjemputmu?"

"Jangan Donghae." Ryeowook berseru cepat, "Pada awalnya kupikir kalau Kyuhyun cemburu kepadamu, kepada kita."

"Itu konyol.... kau seharusnya memberitahunya kalau aku..."

"Yah, dia memang belum tahu Donghae... dan hari itu ketika aku mengunjungimu setelah pernikahan, dia ada di rumah ketika aku pulang dan menungguku. Dia tampak marah besar, mengata-ngataiku sebagai perempuan yang tidak menghormatinya karena langsung mengunjungi kekasihnya setelah pernikahan. Dia mengira kita sepasang kekasih."

"Apakah kau tidak menjelaskan semuanya kepadanya?"

"Aku tidak punya kesempatan." Ryeowook mendesah pedih, "Dia tidak memberiku kesempatan."

Hening lama, seolah Donghae sedang berpikir keras.

"Kyuhyun sungguh keterlaluan." Donghar menggeram, tampak marah, "Dia memperlakukanmu seperti ini, sama seperti dia sedang menghinaku. Kau sudah kuanggap seperti adikku sendiri, Ryeowook, keluargaku. Kalau Kyuhuun bersikap keterlaluan kepadamu, dia harus menghadapiku."

***

Kyuhyun membanting tubuhnya di sofa kantornya. Dia tidak tahu harus kemana. Dia tidak bisa berada di rumah dan memancing terus menerus konfrontasi dengan Ryeowook, yang membuatnya lelah. Dia juga tidak bisa datang ke rumah tempat Eunhyuk dirawat, melihat kondisi Eunhyuk yang seperti itu makin lama makin membuat luka di dalam hatinya yang sudah parah semakin menganga.

Satu-satunya tempat yang bisa membuatnya nyaman dan sendirian adalah kantornya di hari Minggu. Satpam perusahaannya tampak bingung melihat kedatangan bosnya tiba-tiba di hari Minggu, tetapi Kyuhyun memasang tampang datar dan tidak peduli.

Benaknya berkelana tanpa arah, memikirkan tercapainya tujuannya. Semua rencananya sudah mengarah ke arah yang diinginkannya. Pernikahannya dengan Ryeowook semakin mempermudah rencananya.

Kyuhyun pada akhirnya berhasil menikahi Ryeowook dan menjalankan rencana balas dendamnya. Pada akhirnya dia akan menahan Ryeowook dalam pernikahan ini dan terus menerus menyakitinya tanpa Ryeowook sadari. Tetapi... semua keberhasilan ini tidak membawa kepuasan kepada dirinya. Entah mengapa. Apakah karena batinnya sendiri menyadari bahwa dia telah membalas dendam kepada orang yang tidak tahu apa-apa?

Tidak! Kyuhyun menggelengkan kepalanya dengan keras. Ryeowook pantas menerima pembalasan ini. Dia sedikit banyak telah berkontribusi dalam penderitaan yang dialami Eunhyuk.... kesakitan yang dialami Eunhyuk.... Belum lagi kepedihan yang ditanggung oleh keluarganya selama ini. Semuanya sangat sepadan dengan pembalasan dendam ini.

Kyuhyun mendesah dan berdiri dengan gelisah, menatap dari jendela kaca di ruang kerjanya ke arah langit yang gelap dan mendung.

Ryeowook. Perempuan itu, dengan keluguannya telah dengan mudahnya jatuh ke dalam cengkeraman Kyuhyun. Sebenarnya Kyuhyun bisa saja menghancurkan hidupnya tanpa harus menikahinya. Tetapi entah kenapa di saat terakhir Kyuhyun memutuskan bahwa dengan menikahi Ryeowook, dia akan lebih mudah mengikat perempuan itu. Dan lebih leluasa membalaskan dendamnya. Hal itu juga mencegah Ryeowook kabur meninggalkannya sebelum pembalasan dendamnya usai.

Pembunuh Cahaya Versi KyuWookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang