Aku bingung mau ngomong apa^^
Happy reading^^
Hehehe
.
.
.
.
.Bel pulang berbunyi, seketika itu juga semua teman-teman sekelasku menghilang, dan yang tersisa hanya aku, Jimin, Taehyung dan beberapa murid lain
"Ayo ke perpus" ajak Taehyung, lalu kami bertiga pergi ke perpus, aku langsung duduk di tempat dimana aku dan Taehyung selalu duduk kalau ke perpus
"Astaga.. Di sini lagi.. Kenapa kalian suka tempat pojokan kayak ini sih?" protes Jimin
"Ikut aja udah.." kata Taehyung menarik Jimin agar duduk. Lalu kami mulai belajar.
Tepat sebelum selesai, hpku berbunyi
"Ini nomer siapa?" tanyaku menatap hpku
"Coba aja angkat" kata Jimin
"Yeoboseyo?" kataku
"Kau sudah selesai? Aku di parkiran sekolah" kata seorang namja
"Ya udah.. Aku udah selesai kok.." kataku, tiba-tiba telfon ditutup
"Itu siapa?" tanya Taehyung
"Yoongi.. Dia tadi mengajakku pergi lagi dan aku bilang kalo dia mau menungguku, aku akan pergi bersamanya" kataku
"Jangan pergi" kata Taehyung
"Aku sudah berjanji, Taehyung-ah" kataku
"Ya udah, kan kita udah selesai, ayo pulang" ajak Jimin, kami berkemas dan keluar perpus. Jimin jalan di belakang, sedangkan Taehyung jalan paling depan dan aku di tengah, saat di lobby aku menahan tangannya dan mencium pipinya sambil berharap dia mengingat kejadian itu
Taehyung tak bertanya apapun, dia diam dan kaget, begitupun Jimin
"Ayo pulang.." kataku menarik tangan kedua namja itu. Taehyung dan Jimin hanya menatapku berjalan menuju tempat parkir dan menghampiri Yoongi saat aku menghampirinya.
"Oh iya.. Kau tau Hyenji?" tanyaku saat kami berada di sebuah restoran sambil menunggu pesanan kami
"Siapa? Salah satu dari fans kami kah?" tanya Yoongi
"Iya.. Lebih tepatnya fan-nya Jeongkuk" kataku
"Oh.. Kenapa emang?" tanya Yoongi
"Dia minta untuk kenalkan dia pada Jeongkuk" kataku
"Kalo itu sih bilang aja sendiri sama Jeongkuk" kata Yoongi
"Ya emang nanti.. Tapi mungkin aja kau bisa bilangin duluan padanya.." kataku
"Kenapa kau memilih Taehyung?" tanya Yoongi tiba-tiba mengganti topik pembicaraan, aku menatapnya bingung
"Kenapa kau memilihnya? Sedangkan banyak namja yang menyukaimu.." kata Yoongi
"Karena aku sayang padanya.. Dia selalu menjagaku" kataku
"Hanya itu?" tanya Yoongi
"Mungkin.. Aku gak bisa jelasinnya" kataku
"Bagaimana denganku?" tanya Yoongi
"Aku juga sayang padamu, tapi sebagai teman.. Tapi terkadang teman-temanmu sangat menyebalkan, menarikku seenaknya sendiri" kataku
"Kalo kau kenal denganku duluan, apa kau akan memilihku?" tanya Yoongi
"Entahlah.. Itu tergantung" kataku, lalu kami diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
~**~
"Aku mulai bisa ingat sesuatu" kata seseorang yang memiliki suara sangat berat yang datang dari arah jendela kamarku yang terbuka, aku langsung menoleh
"Ya! Kau ini.. Udah kayak setan, tau!" kataku setelah melihat Taehyung di depan jendela kamarku, aku menghampirinya dan membuka jendelaku lebih lebar agar Taehyung bisa masuk kamarku
"Kenapa gak masuk lewat pintu sih?" tanyaku
"Liat dong ini jam berapa" kata Taehyung menunjuk jam dindingku yang telah menunjukkan pukul 11 malam
"Lalu kau kemari untuk apa?" tanyaku yang bersiap untuk tidur
"Ikut aku yuk" kata Taehyung menggandeng tanganku, tanpa menunggu jawabanku, Taehyung langsung menggendongku dan membawaku keluar lewat jendela.
Taehyung membawaku ke taman
"Kau gila? Aku gak pake sandal tau!" protesku, Taehyung langsung melepas sandalnya dan menyuruhku memakainya
"Aku.. Sebenarnya baru bisa ingat sedikit" kata Taehyung tiba-tiba
"Apa yang kau ingat?" tanyaku
"Soal kenapa aku jadi seperti ini" kata Taehyung sambil duduk di bangku taman dan aku tetap berdiri di dekatnya
"Ya udah.. Ceritain apa yang kau ingat" kataku
"Jadi, aku pergi ke sini malam-malam untuk bertemu seseorang, saat aku sampai dan ngobrol, tiba-tiba aku dikeroyok dan dileherku ditusuk dan dimasukkan sesuatu, setelah itu makin lama tubuhku makin lemas dan aku memaksakan untuk pulang" kata Taehyung
"Dan saat di rumah, kau langsung masuk kamar?" tanyaku
"Lebih tepatnya tepat setelah aku mengunci kamarku, aku tak sadarkan diri, sampai eomma mengetuk pintu kamarku" kata Taehyung
"Bagaimana kau sadar kalau kau sudah berubah?" tanyaku
"Saat aku mau mengambil hpku di atas meja, setengah dari kamarku tersinari matahari, termasuk meja itu" kata Taehyung
"Lalu kau menulis surat dengan menyelipkannya di bawah pintu kamar? Supaya jangan ada yang tau?" tanyaku
"Iya.. Kalau orang rumah tau, mereka pasti kaget dan sedih" kata Taehyung
"Kau kira kami gak sedih?" gumamku pelan, Taehyung menatapku bingung, aku memegang puncak kepalanya
"Imo udah tau, Jimin udah tau, tapi aku gak yakin Imo akan menceritakan ini pada Ajussi.. Dan sisanya gak ada yang tau" kataku
"Sebenarnya aku punya perasaan yang selalu mengganjal" kata Taehyung
"Soal apa?" tanyaku
"Entahlah.. Aku merasa ada seseorang yang melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan waktu itu" kata Taehyung, aku terdiam sejenak
"Jangan dipaksa mengingat itu.. Mungkin suatu saat ingatan itu akan kembali" kataku, mungkin bisa dibilang itu lebih cocok untukku, bukan untuk Taehyung
"Minhwa-ya.. Iriwa" kata Taehyung menarik tanganku, aku hanya menurut saat Taehyung menarikku pelan dan memeluk tubuhku dengan posisi dia duduk dan aku berdiri
"Aku takut kalian semua menjadi tua dan aku jadi sendirian" kata Taehyung yang masih memelukku, aku meletakkan tanganku di puncak kepalanya
"Sudahlah, kau tak perlu khawatir akan hal itu.. Jangan pikirkan hal itu" kataku.
~TBC~
YOU ARE READING
Vampire
FantasySebenernya ada beberapa ceritaku tentang vampir.. tapi di hpku cuma ada ini^^ jadi.. semoga suka ya^^ Cast: Minhwa, Taehyung (sisanya baca sendiri^^ hehehhe) Dan aku berencana untuk mengolah cerita ini lagi.. bisa jadi agak beda.. hehe Enjoy^^ ...