Special Chapter: Kisah Ai dan Erwin

217 11 0
                                    

Ini adalah special chapter SnK season 1. ^^ Latarnya antara chapter 2, 3, dan 4. Selamat membaca! :D

Yatogami Ai, ia adalah seorang gadis berambut panjang dengan poni ke kiri yang hampir menutupi matanya. Ia memiliki mata berwarna merah. Sifatnya pendiam dan kalem, wajahnya datar tapi kadang-kadang bisa berekspresi. Ia satu kelas dengan Eren, Armin, Mikasa, Firya. Saat itu, ia keluar dari perpustakaan sekolah. Saat itulah, ia tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang tingginya kira-kira 188 cm.

???: Oh, maaf. *Tersenyum*

Ai mengernyitkan dahi, mengapa laki-laki ini meminta maaf dengan cara tersenyum?

???: Kau tidak apa-apa? Aku bermaksud pergi ke gym untuk memberikan formulir kepada seorang pemuda bernama Firya.

Ai: Firya? Dia bergabung dengan klub Basket? (Bicara) Tidak apa-apa. Ini bukan salahmu. *Wajah datar*

???: Kalau gitu, aku pergi dulu ya? *Tersenyum dan meninggalkan Ai*

Ai datar menatap punggung pemuda berambut blonde itu. Ia masih belum tahu siapa namanya.

Ai: .... Siapa ya?

Keesokan harinya....

Ai terbangun lagi di perpustakaan. Jujur, ini sudah ke berapa kalinya ia ketiduran? Ai merutuki dirinya sendiri. Ia pun berjalan keluar dari perpustakaan. Di sisi lain, pemuda berambut blonde celingak-celinguk mencari temannya yang bernama Levi.

???: Kalian lihat tidak dimana Rivaille?

Mereka langsung menjawab kalau Levi ada di ruang kesehatan. Pemuda berambut blonde segera kesana dalam keadaan terburu-buru. Saat itu juga, ia berpapasan dengan Ai.

Ai: Ah, kau...

???: Kau kan yang kutabrak kemarin!

Ai: Iya, maaf. Tapi, kalau boleh tahu, namamu siapa? *Wajah datar*

Erwin: Erwin, aku Erwin Smith. Kamu? *Tersenyum*

Ai: *Diam-diam blushing* ... Yatogami Ai.

Erwin: ... Dia manis.

Pemuda yang diketahui bernama Erwin Smith ini segera menyadari kalau ia harus menemui Levi.

Erwin: Maaf, aku harus pergi. Aku harus mencari temanku. *Tersenyum*

Ai: Tidak masalah... *Wajah datar*

Erwin segera meninggalkan Ai untuk kedua kalinya. Ai menghela napas dan bergumam.

Ai: .... Erwin ya?

Lusa besoknya...

Ai pergi ke kantin, ia sangat nggak mood sekarang. Bagaimana bisa ia meninggalkan bekal di rumah? Itu sungguh menyebalkan! Ia melihat ke kantin tersebut, sangat antri! Tapi, mau nggak mau harus membeli jajan. Sementara antri, ia merasa ada seseorang yang dari tadi mau mendorongnya. Itu membuat Ai merasa kesal dan ingin menendang orang itu. Akan tetapi...

Buagh!

Ai nyaris terjatuh ketika sebuah benda tak sengaja menghantam kepalanya dan ia terjatuh di pelukan seseorang. Tangannya besar, dan ia merasa kalau orang dibelakangnya tinggi. Ai menoleh keatas dan betapa terkejutnya ia.

Erwin: Hei, lain kali hati-hati kalau melempar! *Teriak*

Muka Ai tiba-tiba memerah, ia melepas cengkeraman Erwin dan menatapnya sambil blushing.

Erwin: Kau tidak apa-apa? *Memandang Ai*

Ai: Ja-jangan mendekat! (Batin) Perasaan apa ini?

Erwin: Reaksi dia tidak buruk juga. (Bicara) Aku tidak akan menyakitimu, kok.

Ai: Baka! Kubilang jangan mendekatiku! *Lari dari Erwin dengan muka yang memerah*

Erwin: Oi! *Mengejar Ai*

Ai berlari sangat kencang sampai ke belakang halaman sekolah. Ia bersembunyi disitu dan menghela napas lega.

Ai: Kenapa aku berdebar begini...? Ada apa denganku?

Ai menundukkan kepalanya, hingga ia melihat bayangan dan ia terkejut. Ia menoleh ke belakang.

Erwin: Akhirnya aku menemukanmu... *Napas terengah-engah*

Ai: Ba-bagaimana kau bisa...

Erwin: Aku menanyakan Armin, teman sekelasmu. Biasanya kau suka di halaman belakang sekolah.

Ai: A-apa? Armin itu... *Menggeram*

Erwin: Sudahlah, ini bukan salah temanmu. Lagipula, aku ingin memberitahumu satu hal.

Ai: Memangnya apa ya--

Mata Ai terbelalak, bibirnya dikunci oleh bibir Erwin. Erwin mencium Ai dengan lembut. Mata Erwin tertutup dapat saat ia mencium Ai. Ia mengakhiri ciuman tersebut dan tersenyum kepada Ai.

Erwin: Aku menyukaimu. Maukah kau menjadi pacarku?

Ai merasakan wajahnya memanas. Ia tidak bisa berkomentar apapun. Ai melihat kearah lain dengan muka memerah.

Ai: Ba-baka, ini bukan berarti aku menyukaimu. *Blushing*

Erwin tersenyum. Ternyata, dibalik sikap Ai yang pendiam dan kalem, ada sisi tsunderenya yang sangat manis. Erwin begitu senang mendapatkan gadis seperti Ai. Walaupun ia pendiam, tapi ia sangat manis jika bersikap tsundere.

End

Cerita ini adalah cerita dimana Ai belum menjadi pacarnya Erwin. Mereka pertama kali kenal saat Ai menabrak Erwin yang membawa formulir pendaftaran untuk Firya. (Erwin mengasihkan formulir itu di chapter 2) Penembakan Erwin kepada Ai terjadi saat Firya dan kawan-kawan plus Levi sedang main KoToD. (Itu terjadi di chapter 4) Terima kasih sudah mau membaca! :D

Shingeki No KoukouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang