There's a light
A certain kind of light
That never shone on me
I want my life to be
Lived with you, lived with you
There's a way
Everybody said
To do each and every little thing
But what does it bring
If I a'int got you, a'int got you
You don't know what it's like
You don't know what it's like
To love somebody, to love somebody
The way I love you[Billy Corgan - To Love Somebody]
Zaky
"Seberapapun usaha lo untuk nutupin, gue bakal tetep tau man!"
Entah udah berapa kali gue menangkap basah Azra lagi mandangin Rara. Sebagai sohib yang udah udah bersama dari jaman kita masih nangis kalo gak di kasih susu, gue gak bego - bego banget buat tau kalo ada sesuatu yang di simpan Azra untuk Rara.
Rara. Yah seperti kata seluruh orang di Airlangga, gak ada yang memungkiri kalo Rara itu cantik banget. Kulit putih bersih, rambut hitam lurus sepunggung, dan bola mata hitam nya yang terkadang dibingkai kacamata tipis membawa Rara menjadi salah satu cewek paling diincar di Airlangga. Jadi jangan heran kalo udah banyak banget cowok yang berusaha mendapatkan hati Rara, bahkan kakak kelas sekalipun. Namun sayangnya tidak ada yang pernah berhasil.
Well, bukan kecantikan Rara sih yang membuat gue kagum sama dia. Tapi karena Rara itu supel banget! Ya gimana gak supel, dari anak - anak populer basket, anak - anak teladan OSIS, sampai anak - anak alim Rohis hampir semuanya dia kenal. Bisa dibilang Rara adalah versi cewek dari kakaknya, Nino sang ketua OSIS yang ramah itu.
But the most important thing about Rara is, dia bisa membuat seorang Azra suka sama dia. Well, buat kalian yang gak tau, karena kegantengan dan "kedinginan" yang dia miliki, Azra udah jadi the most wanted boy dari jaman SMP, yah walaupun sejujurnya masih lebih ganteng gue sih. Udah gak terhitung berapa banyak cewek yang jatuh hati sama dia dan udah gak terhitung pula berapa banyak cewek yang patah hati juga karena dia. Dan dari sekian banyak cewek itu, gak ada yang pernah bisa untuk menarik perhatian Azra seperti Rara menarik perhatian Azra sekarang.
Permasalahan utama nya disini adalah Azra yang masih gak menyadari perasaan yang dia punya untuk Rara. Walaupun fakta itu jelas di mata gue, tapi gak ada tanda - tanda Azra akan melakukan sesuatu untuk perasaannya.
Dan beruntunglah Azra memiliki sohib seperti gue, hahaha. Tenang aja Zra, gue bakal bantuin lo bagaimana pun caranya. Karena pada akhirnya lo akan berterima kasih ke gue dan gue akan meminta imbalannya. Duh, ternyata gue pinter juga.
Seperti kata pepatah, sambil menyelam minum air. Sambil bantuin Azra, maka selama itu pula kesejahteraan perut gue di sekolah juga terlindungi hehe.
Azra
"Dan satu kalimat itu akhirnya membuat gue sadar"
Gue lagi duduk - duduk santai di pinggir lapangan bersama Zaky setelah selesai bermain basket di waktu istirahat. Bertepatan dengan itu, Rara lewat di hadapan gue sambil membawa setumpuk berkas dan dia melempar senyum nya kepada gue dan Zaky. Seperti sebelumnya, lagi - lagi gue membuang muka ke arah lain.
"Kalo suka bilang. Jadi cowok yang gentle dong man" Kata Zaky disamping gue setelah Rara lewat.
Dan untuk kesekian kalinya gue berusaha membohongi diri sendiri, "Perasaan gue, gue gak pernah suka sama Rara"
"Mau berapa kali lagi bohong, hmm?" Kata Zaky sambil mengangkat salah satu alisnya, "Buat orang yang udah lima belas tahun sohiban sama lo, gue gak bego Zra. Gue tau lo suka sama Rara. Oh bukan, lebih tepatnya lo udah jatuh cinta sama dia" Perkataan Zaky langsung membuat jeda hening yang panjang diantara gue dan dia.
"Kenapa gak diungkapin?" Tanya Zaky memecah keheningan.
"Karena gue aja gak yakin sama perasaan gue sendiri" Kalimat itu tiba - tiba meluncur begitu saja dari mulut gue tanpa gue sadari.
Zaky langsung tertawa kecil, "Gak yakin kata lo? Jangan bercanda Zra"
Karena topik ini sudah terlanjur berjalan, mau gak mau harus cerita juga ke Zaky, "Lo gak ngerti Ky, betapa gue berusaha banget sekedar nyapa dia, sekedar balas senyuman dia! Tapi seberapapun gue usaha, gue gak pernah bisa. Bahkan Rara pun gak peduli."
"Lo takut Zra?" Kata Zaky, "Lo gak ngerti posisi gue gimana Ky. Gimana kalo ternyata Rara gak suka sama gue? Gimana kalo emang dari awal perasaan gue ini gak berbalas? Terus lo gak tau kan Ky, kalo dia udah punya satu orang yang bagaimanapun caranya akan selalu ngelindungin dia. Dan orang itu Abim. Abim Ky!" Kata gue membalas perkataannya dengan nada tinggi.
Sementara Zaky masih bisa membalas perkataan gue dengan tenang, "Terus kenapa kalo orang itu Abim?" Tanya nya
Gue menarik rambut frustasi, "Ya karena dia tuh Abim!" kata gue emosi.
Zaky langsung bangkit berdiri sambil tersenyum meremehkan gue, "Gue emang gak ngerti posisi lo gimana, tapi yang gue tau lo takut. Lo takut kalo Rara gak akan memenuhi ekspetasi lo selama ini, lo takut disaat lo udah berusaha Rara akan pergi begitu aja ninggalin lo. Kalo lo emang beneran sayang, harusnya lo bisa lawan rasa takut lo. Lo rela jatuh demi dia, lo akan pertahanin dia bagaimanapun hasilnya nanti. Bukannya terus - terusan membohongi diri sendiri dengan menyangkal semua perasaan yang lo punya untuk dia." Kata - kata Zaky langsung membuat gue terdiam.
"Azra yang gue kenal, gak sepengecut ini." Kata Zaky kemudian sambil meninggalkan gue yang masih terduduk diam dipinggir lapangan.
Kaget. Iya gue kaget mendengar semua perkataan Zaky yang gak bisa gue pungkiri udah menampar gue dengan telak. Dan satu hal yang gue maknai dari kata - kata Zaky tadi, bahwa Rara seberharga itu untuk gue perjuangkan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hey hey hey. This is saturday and yep! Verstecken Lieben kembali update. Khusus nih, part kali ini lebih panjang daripada part - part sebelumnya. Disini awal konflik nya sudah dimulai, dan pastinya masih banyak konflik yang akan melibatkan karakter - karakkter lainnya. So, gue harap kalian mau menunggu waktu nya tiba. Dan ya terima kasih untuk kalian semua yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita receh ini :D Vote dan Comments nya jangan lupa ya :)
[14th May 2016. 10:30 PM]
KAMU SEDANG MEMBACA
Verstecken Lieben
RomanceMungkin bagi sebagian orang mereka akan menyerah. Jika iya bagimu, maka tidak bagiku.