Gadis mungil yang sedang berjalan gontai ditepian kolam renang, tiba-tiba tercebur kedalam kolam renang, karena pikiran dan pandangannya kosong. Sakitnya sih mungkin tidak masalah, tapi malunya itu, loh.
Beruntung, dia bisa berenang.
"Yaampun, lo kenapa, Leyya..." Tanya Myesha ̶ sahabat gadis yang bernama Leyya itu, sahabat Leyya yang satu ini sangat lincah dan bersemangat dalam hal apapun, dan hobi berolahraga
"Kecebur," jawab Leyya dengan wajah flat-nya
"Sini, gue rapihin, Leyy" ucap Shakila ̶ sahabatnya yang memiliki wajah cantik karena berdarah Ausie-Bandung. Tak menjawab ucapan Shakila, Leyya langsung berjalan menuju Shakila. Ada yang kurang disini, tidak ada Adira, sahabat kecil Leyya.
"Adira mana?" Tanya Leyya pada kedua sahabatnya, dan mereka hanya memberi gelengan kepala atas pertanyaan Leyya
Pakaian Leyya sudah rapi, mereka langsung menuju rumah masing-masing.
Leyya, Adira, Shakila, dan Myesha bersekolah di SMA Negeri Nusantara, mereka menempati kelas 11.3 (IPA), sedangkan Myesha di kelas 11.4 (IPA), mereka mulai bersahabat sejak kelas 9, tapi Leyya dan Adira lebih dulu bersahabat, sejak mereka berumur 3 tahun.
Penduduk SMA Negeri Nusantara pasti mengenal mereka, bak sekelompok anak raja...
Tapi semua murid di SMA tidak pernah membenci mereka, karena mereka sangat ramah tamah dan berprestasi.
Leyya dikenal sebagai anak yang cuek dan ketus terhadap laki-laki, tapi mungkin di luar sekolahnya mengira bahwa Leyya memiliki banyak pacar. Padahal Leyya sangat jijik mendengarnya. Tapi ia selalu menanggapi sahabatnya yang bercerita tentang laki-laki yang mereka sukai.
Terkadang Leyya miris, kasihan, geram yang bercampur aduk pada perempuan yang koar-koar soal laki-laki yang disukainya. Leyya berfikir, "Apa mereka ngga keberatan kalo dicap sebagai cewek murahan, apa mereka ngga mikir kalo masih banyak kegiatan yang lebih penting, daripada ngejar cowok, apa mereka ngga sabar pengen berkembang biak?"
Tapi, pasti akan ada hari dimana Leyya bisa luluh pada laki-laki.
***
Bel istirahat berbunyi, Leyya dan kedua sahabatnya langsung bergegas menuju kantin, sesampainya disana, Myesha sudah duduk ditempat yang biasa dia dan ketiga sahabatnya tempati.
"Aduh, sorry yaa sengaja," kata Rena bernada menyebalkan setelah menumpahkan minumannya pada seragam osis Leyya ̶ perempuan kelas 11.7 (IPS) yang sangat sirik pada Leyya, dia selalu berusaha mencelakai Leyya. Tapi, Leyya hanya diam. Saat Rena akan pergi dari tempat itu, tiba-tiba GUBRAAKK!!!, dia terjatuh, rakyat kantin pun tertawa dengan puasnya
Penyebab Rena terjatuh adalah, saat Rena berada di dekat meja yang Leyya dan sahabatnya tempati, Myesha langsung masuk ke kolong meja untuk menyatukan kedua tali sepatu Rena, karena mereka tahu, kedatangan Rena pasti akan membuat onar.
Leyya tahu, sahabatnya selalu punya cara untuk melindunginya.
Leyya dan ketiga sahabatnya tidak suka perang mulut dengan Rena, karena menurut mereka, urusannya akan makin panjang dan rumit.
"Sialan, kalian!" umpat Rena
"Bwahahaha, makanya, jadi orang itu ngga usah sirik!" ucap Myesha,
"Naif... tolong gue..." pinta Rena dengan sok memelas pada Naif yang kebetulan sedang membawa dua mangkuk yang berisi bakso
"Ih, apaan sih lo, kaya gembel tau ngga," celetuk Naif, yang kakinya dipeluk oleh Rena, dan BYUURR!!! Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Itulah yang dialami Rena saat ini. Dua mangkuk yang berisi bakso tersebut tumpah, karena Naif sulit mengatur keseimbangannya, ditambah lagi dua mangkuk yang dibawanya itu panas.
"Salah lo, nglendot di kaki gue," kata Naif kemudian meninggalkan Rena yang berantakan. Rakyat kantin pun melanjutkan tawa mereka. Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi.
Lalu, bagaimana nasib Rena?
Ah, siapa yang akan memperdulikannya.
Diperjalanan menuju kelas, Leyya dan ketiga sahabatnya berbincang-bincang.
Tak jarang murid yang berlalu-lalang melewati mereka juga menebar senyum ramahnya pada mereka.
"Bulan ini banyak lomba, kalian pada dipilih kan?" tanya Myesha yang dihadiahi anggukkan dari ketiga sahabatnya
"Myesh, masih sering BBM-an sama Naif?" tanya Leyya sembari menyeruput minuman yang dibawanya. Myesha menjawabnya dengan anggukkan bersemangat
"Hmm... Semoga cepet udahan, ya" kata Leyya santai dengan anggukan-anggukan kecil. Mendapat perkataan itu, Myesha memajukan bibirnya.
"Helan mah udah punya pacar, gue bisa apa.." ucap Shakila tiba-tiba
"Azhar banyak fans-nya, gue bisa apa.." ucap Adira bergiliran
"Kadang ada saatnya berharap, ada saatnya berhenti berharap. Adapun saat memperjuangkan dan ada saatnya mengikhlaskan" kata Leyya berpuitis
Leyya hanya bisa berkomentar sebisanya saja. Leyya juga berusaha supaya komentarnya tidak semakin menjerumuskan para sahabatnya pada belenggu yang bisa menjatuhkan mereka
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Feelings
Teen FictionSebenarnya, mereka juga punya rasa yang sama, tapi selalu menutupinya rapat-rapat satu sama lain. Jadi, bagaimana mereka bisa tahu bahwa mereka saling suka. Hingga mereka berdua merasa sia-sia jika perasaannya tak terbalas. Akankah, mereka mengakhi...