Leyya sedang mendengarkan musik melalui earphone-nya di depan kelas, saat dia bermain dengan ponselnya, tiba-tiba dia mendengar sesuatu yang keras terjatuh, Leyya masih bisa mendengarnya, walaupun dia sedang mendengarkan musik.
Rafa terjatuh dari sepedanya, kemudian Leyya menghampiri Rafa sambil mengulurkan tangannya yang terbalut sarung tangan, karena Leyya tidak mau jika kulitnya bersentuhan dengan laki-laki.
Rafa pun menerima uluran tangan Leyya.
Setelah Rafa sudah berdiri, Leyya langsung pergi meninggalkan Rafa.
Berbuat baik pun masih saja tetap bersikap dingin, begitulah Leyya.
Seenggaknya dia pernah perhatian sama gue ̶ kata Rafa dalam hati
Semoga aja hati gue bisa kasih pesan tersirat ke hatinya ̶ kata Leyya dalam hati sambil melepas sarung tangannya diperjalanan
Keesokan harinya, saat Leyya berjalan menuju kelasnya, semua murid yang dilewatinya memandang Leyya sambil senyum-senyum, Leyya jadi risih. Kemudian dia mempercepat langkah kakinya
Tapi, Leyya memperlambat langkahnya, setelah mendengar, "Ketua mading kita akhirnya bisa deket cowok, ya"
Dengan cepat, Leyya menuju mading sekolah, karena itu merupakan tempat segala informasi paling terbaru.
Sama halnya dengan Rafa yang diperlakukan seperti Leyya. Dan Rafa juga bergegas menuju mading sekolah.
Leyya dan Rafa sampai secara bersamaan, dan mereka dibuat kaget oleh kertas yang tertempel di mading.
Foto saat Rafa menerima uluran tangan Leyya, dan dibawah foto tersebut bertuliskan "Ketua Mading dan Wakil Tim Basket makin Sweet"
Dibelakang mereka, sahabat-sahabatnya ̶ Myesha, Adira, Shakila, Niko, Dika, Beni sedang tertawa terbahak-bahak
Rafa dan Leyya hanya terdiam dan berekspresi flat melihat sahabat-sahabatnya.
"Kalian mau tau ngga, gimana itu ada?" tanya Niko pada Rafa dan Leyya, tapi mereka hanya terdiam
"Waktu gue, Dika, Beni lagi mau ambil sepeda, kita ditarik sama Myesha, Adira, Shakila. Katanya ada kejadian langka, yaudah gue nurut. Setelah gue liat, itu emang bener-bener langka, dua orang tercuek di sekolah berduaan. Kebetulan si Dika bawa kamera, dan kameranya dikalungin dilehernya. Difotolah kalian berrdua, dan pas banget si Rafa megang tangannya Leyya" jelas Niko, tapi Rafa dan Leyya tetap bergeming.
"Gue ngoceh panjang lebar, kalian cuma diem?" tanya Niko, pada Rafa dan Leyya
"Gue kan ngga nyuruh lo buat ngoceh," kata Leyya santai
"Emang sebelumnya kalian udah tau, itu yang nglakuin siapa?" tanya Myesha
"Ngga tau dan ngga mau tau" jawab Rafa dan Leyya berbarengan
"Gue udah buang waktu 23 menit 37 detik buat hal yang ngga penting kayak gini," kata Leyya sambil berjalan meninggalkan para sahabatnya dan yang lain
Rafa menghembuskan nafas berat, kemudian melenggang pergi meninggalkan para sahabatnya dan yang lain, tanpa mengucapkan sepatah kata pun
"Kalian yakin? Dua orang yang cueknya kayak gitu bisa disatuin?" tanya Adira
"Yakin! Akan ada suatu masa dimana semua orang akan saling memahami satu dengan yang lainnya!" kata Beni dengan semangat yang berkobar.
Bel pulang sekolah berbunyi, ibunya Leyya sedang ada urusan di kantor cabang, dan rumahnya sepi. Jadi, mau tidak mau Leyya berjalan kaki, karena becak di depan sekolahnya tidak mau ditawar dan Leyya tidak mengerti angkutan warna apa yang menjurus ke rumahnya.
Dari gerbang sekolah, Leyya sudah menancapkan earphone ditelinganya, supaya tidak bosan diperjalanan. Volume-nya tidak cukup keras, karena bisa membahayakan dirinya.
Disisi lain, Rafa juga sedang mengendarai motor ninjanya sendirian, dan dia melihat punggung yang sangat familiar sedang berjalan seorang diri. Ya, itu Leyya. Seperti ada magnet yang dikirim oleh Leyya, Rafa menghampiri Leyya.
Saat Rafa sudah mensejajarkan dirinya dengan Leyya, Leyya sama sekali tak meliriknya, seperti menganggap tidak ada siapa-siapa disampingnya
"Tumben sendiri," kata Rafa, basa-basi. Leyya tak menjawab
"Mana temen-temen lo?" tanya Rafa. Lagi-lagi Leyya hanya diam
"Mm... Lo mau kemana?" tanya Rafa lagi. Kali ini Leyya sudah muak
"Lo itu sebenernya mau apaan sih, crewet banget. Emak gue aja ngga kepo akut kaya lo tau ngga." sungut Leyya. Dan mempercepat langkah kakinya.
"Leyya!! Awas!!" teriak Rafa. Karena baru saja Rafa dilewati oleh mobil dengan kecepatan diatas rata-rata, Rafa saja hampir terserempet, bagaimana dengan Leyya?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Feelings
Teen FictionSebenarnya, mereka juga punya rasa yang sama, tapi selalu menutupinya rapat-rapat satu sama lain. Jadi, bagaimana mereka bisa tahu bahwa mereka saling suka. Hingga mereka berdua merasa sia-sia jika perasaannya tak terbalas. Akankah, mereka mengakhi...