Upacara berjalan dengan khidmat walaupun aku tenggelam kedalam rasa dongkolku dengan orang yang menabrakku tadi. Untung saja amanat yang diberikan kepala sekolah tak selama biasanya, jadi aku bisa masuk ke kelas dengan cepat. Walaupun begitu tetap saja aku kepanasan. Rasanya seperti dipanggang selama empat puluh lima menit, dan akhirnya siap dihidangkan.
Kryukk....kruykruukkk....
Oh my god! Naga dalam perutku belum kuberi makan pagi tadi. Kasihan sekali nagaku, benar benar malang nasibmu. Ku lirik jam tangan yang melingkar di tangan kiriku. 07.47. masih ada beberapa menit sebelum masuk pelajaran pertama. Akhirnya kuputuskan menuju cafe untuk membeli roti dan susu untung makan naga kesayanganku diperut. Sesampainya di cafe
"bu, roti selai kacangnya ada?" tanyaku pada bu nirman. Langgananku saat belum sarapan
"ada dong neng. Ini, sama susu coklat juga ndak?" jawab bu Nirman sambil menyerahkan roti selai kacangku
"iya bu, semuanya tujuh ribu kan? Ini uangnya" kataku sambil menyodorkan selembar uang lima ribuan dan selembar uang dua ribuan.
" eh, makasih neng. Ini susunya. Besok beli lagi ya" kata bu nirman tersenyum dan menyerahkan susu coklatku
"pasti bu" kataku sambil meninggalkan cafe.
Dreet....
Terdengar suara meja yang bergeser diselingi suara benda cair yang jatuh ke lantai putih wilayah cafe. GREAT! Sekarang sepatu biru navy ku terkena tumpahan susu coklat yang kubawa. Shock. Aku hanya bisa diam mematung, dan melihat di sekelilingku. Puluhan pasang mata kini menatapku dengan tatapan heran dan bibir yang bergetar tipis seakan ingin memuntahkan tawa dengan suara yang keras. MALU. SIALAN!! Siapa yang menyebabkan semua ini. Akhirnya aku menatap sosok yang ada didepanku, aku sedikit mendongak untuk melihat wajahnya, laki-laki. Wajahnya tampa sangat khawatir.
"eh sori, sori, gue gak sengaja. Gue gantiin ya" kata seorang laki-laki dengan suara serak yang siap membungkuk membersihkan sepatuku
"makasih" kataku dengan suara sesinis mungkin dan cepat meninggalkan tempat itu dengan setengah berlari menuju kamar mandi. Samar sama terdengar sua laki-laki tadi
"eh! Lo mau ke mana?" teriaknya samar karena banyak sekali orang yang menertawaiku.
Rasanya ingin menangis saja ditempat. Aku membersihkan sepatuku dengan mata berkaca-kaca.
'tenang..... tetap tenang.... lupain aja yang tadi' kataku memotivasi diri.
Teeeetttt...... teeetttt...... teeeettt.....
Bel benada panjang berbunyi tiga kali, tanda masuk jam pertama. Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan untuk me-rilex-kan diriku. Aku menuju kelas dengan langkah gontai, setibanya di bangku ku aku melanjutkan membaca novel tadi pagi dengan bertopang dagu.
"aaaaakkkkkk!!!!!!!!"
"cowok ganteng ituuuu!!!!!"
"hei ganteng!"
Suara riuh para siswi mengganggu konsentrasi membacaku. Aku menarik nafas hendak menyuruh mereka berhenti, dan
"anak-anak tenang sedikit! Ayo sini masuk kelas, dan perkenalkan dirimu. Anak anak ini adalah teman baru kalian" suara bu Riana. Guru matematika killer sekaligu wali kelasku, Mengurungkan niatku. Dengan senang hati aku kembali membaca.
"halo semuanya" sapa siswa yang disuruh bu Riana
"aakk!!! Hai ganteng!" suara riuh para siswi kembali terdengar.
Tunggu, suara ini. Sepertinya aku mengenalinya
"nama gue Geraldo Daniel Tanubrata. Panggil aja Gery. Salam kenal" kata siswa baru itu
Aku mendongak menatap siapa pemilik suara itu. Dan....
Tunggu dulu, tidak mungkin! TIDAK BISA DIPERCAYA! ANAK BARU ITU ADALAH LAKI-LAKI YANG MENABRAKKU DICAFE! Aku menatapnya dengan pandangan terkejut, heran, serta marah yang meluap-luap. Ingin sekali aku memukulnya sekuat mungkin, agar dia tau berapa besar malu yang kuterima tadi pagi.
"oke, Gery dudu di samping Laura ya" kata Bu Riana sambil menunjuk bangku pojok disebelahku.
APA?! Aku terkejut setengah mati. Aku mataku melototinya dan laki-laki itu malah menatapku dengan senyum sumringah.
"ya bu" kata laki-laki itu semangat sembari menuju kursi sebelahku. Tentu saja para siswiiku berteriak histeris karena kecewa
"hai selai kacang! Kita ketemu lagi! Mungkin gue ditakdirkan buat ketemu lo! Haha" sapanya sambil tertawa. Reaksiku hanya mata terbelalak dan mulut yang menganga. sungguh diluar dugaan!
SENIN MACAM APA INI?!
***
Terimakasih sudah baca sampai akhir:)Jangan lupa vote dan comment yaaa
See u boobye
Nash

YOU ARE READING
SOMEONE WHO CHANGES MY LIFE
Romanceapa ini benar-benar diriku? sepertinya aku pernah merasakan ini sebelumnya. tapi kapan? Apa ini yang dinamakan de javu?