#1

64 2 0
                                    

Tittle : No Regret Life
Panjang : 251

Sudah sekitar 2 jam aku duduk di sini, ruangan yang cukup besar dengan cat putih yang sudah agak kusam di makan usia, ruangan ini hampir di katakan kosong jika saja tak ada 1 meja kayu dan 4 kursi plastik yang salah satunya aku duduki ini.

Tak ada lampu di atap ruangan ini, yang ada hanya pancaran cahaya matahari yang datang dari satu-satunya jendela dengan jeruji besi tipis.

Aku sudah bosan menunggu, debu-debu yang turun dari atap tembok ruangan ini mulai mengotori jass hitamku.

Reflek tanganku terangkat membersihkan debu-debu ini dari jass hitamku.

"Sudah waktunya pak,"

Tanpa kusadari seorang pria dengan baju khas sipir membuka pintu tanpa kusadari.

Aku tersenyum melihatnya.

Kulangkahkan kakiku menuju ke arah pintu.

"Ada hal lain?"

Pria itu kembali berbicara dengan nada lembut.

"Tentu tidak, ini saja sudah cukup membuatku senang,"

Dia tersenyum mendengarnya, aku pun membiarkanya dan mulai melangkah keluar, banyak pria berpakaian seperti sipir tadi menyambutku, membawaku ke suatu ruangan dengan 1 kursi kayu dengan sandaran yang lebih tinggi dari pundakku.

Aku langsung mendudukinya, kututup mataku, ku tarik sebanyak mungkin udara yang bisa masuk lewat hidungku, mencoba memantapkan diri sebelum akhirnya kubuka kembali mataku dengan senyuman lebar.

"Aku siap sekarang,"

Dua orang pria langsung menuju ke arahku dan langsung megeratkan karet pengikat ketubuhku.

Kau harus tetap tersenyum.

Istriku selalu mengatakan itu walaupun katanya aku sedang kesulitan.

Dan sekarang aku menurutinya, setidaknya aku tak punya penyesalan hidup lagi untuk mati di kursi listrik ini. Karena aku akan segera bertemu istri dan anak-anakku sekarang.

Kompilasi Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang