"Hai van?kemarin kenapa lo gk masuk?"
"G-gw,gw pergi kerumah nenek gw"
"Oh gitu"
"Iya,gw cabut dulu ngle,glad"
"Oke"
Vana berjalan kearah kelasnya,ketika hampir memasuki kelasnya.
"gw gak nyangka lo bohongin sahabat lo sendiri"
"Bukan urusan lo!"
"Gimana kalo gw kasih tau semuanya kemereka"
"Lo gak akan kasih tau mereka!"
"Kenapa?gw bisa dengan senang hati membongkar semua rahasia lo!"
"Gw gak akan ngebiarin itu terjadi!"
"tapi gw bakalan buat itu terjadi"
"Gak!lo gk bisa!"
"Kenapa gak bisa?!"
"Ka-karena gw gak ngizinin lo untuk ngebongkar semuanya!"
"Gw bisa ngebongkar semuanya tanpa seizin lo,tapi gw juga bisa tetap tutup mulut,asalkan-"
"Asalkan?"
"Lo ngizinin gw buat jadi sandaran hidup lo,izinin gw untuk selalu ada disamping lo,dan izinin gw warnain kehidupan lo"
Vana merasakan tubuhnya menegang sesaat.
"Lo?becanda kan?"
"Gw serius!apa ada ekspresi muka gw yang keliatan lagi becanda?"
Vana menggeleng.
Benarkah?
"Gimana?"
Vana masih bungkam,ia bingung.
"Tanpa persetujuan lo gw bakalan nepatin apa yang barusan gw omongin ke lo,anggap aja yang gw omongin tadi adalah janji seorang Stevano,dan seorang stevano gak pernah ngelanggar janjinya.
Tentang semua rahasia lo,aman ko.
Gw gak bakalan bilang ke siapa-siapa
Lagian,"Vana menaikan sebelah alisnya.
"Gw gak mau sahabat lo pergi nginggalin lo"
"thanks"
Vana melangkah pergi,entah hanya itu yang bisa ia ucapkan.
Gw masih gak percaya tuh sama yang dia omongin?dia lagi mabok ya?
Gila tuh anak! Batin vana.*****
"loh?""Hai van,lama amat baliknya,lo kemana dulu?"
"Ko lo bisa dirumah gw?siapa yang ngizinin lo masuk?!"
"Gw maksa masuk"
"Sialan!
Lo kok bego banget sih!ngebiarin manusia tengil kek dia masuk ke rumah gw?nanti kalo dia ngambil barang-barang gw gimana?!""Ma-maaf non tap-"
"Akh!gak becus lo!kalo sampe kejadian lagi, lo gw pecat!"
"Ba-baik non,maaf "
"Gile,lo sangar bener,lagi pms mba?"
"Apalo!"
"Kasian tuh satpam lo,udah tau gw yang maksa masuk"
"Dasar gila!"
"Ganti baju dulu sana,abis itu ikut gw"
"Ikut lo?kemana?"
"Udah deh ganti baju aja,lo juga pasti bete kan kalo dirumah terus"
"Ya deh.
Bi,bikinin dia minum,kasih makan sekalian""Dari tadi kek!minum aja bi,makannya nanti aja diluar,sama lo"
"Huh,dasar gak sopan"
Vana mencibir.
"Memang"
Vano terkekeh,entah mengapa dia sangat senang mengganggu vana.
Mungkin ketika diganggu vana akan banyak mengeluarkan ekspresi,
Ya walaupun masih irit ngomong.*****
"Bagus kan?""iya,ko lo tau ada tempat begini?punya lo?"
"Ya,bokap yang buatin sebagai kado ulang tahun gw yang ke 12.
Katanya,mungkin nanti tempat ini bakalan berguna buat gw dimasa depan.Dan yeah,bokap bener tempat ini adalah tempat yang paling sering gw kunjungi kalo fikiran gw lagi kacau"
"Hem,andai gw juga punya tempat kayak gini"
"mulai sekarang lo punya,rumah pohon ini jadi milik lo juga"
"Hah?"
"Ya,anggap aja ini sebagai hadiah persahabatan dari gw,walaupun lo belom anggap gw sebagai sahab-"
"Gw udah anggap lo sahabat gw ko,walaupun gw masih gk percaya sama janji lo kemaren"
"Lo harus percaya,gw bakalan berusaha sebisa mungkin nepatin semua janji gw"
"Makasih van"
"Jadi?mulai sekarang kita sahabat?"
"Iya,mulai sekarang kita sahabat!"
Vano dan vana mengaitkan jari kelingking mereka.
Tepat didepan matahari yang mulai tenggelam."Turun yuk,kita cari makan"
"Ayo deh,gw juga udah laper"
Vana tersenyum.
Vano membalas senyum vana.
Mata mereka bertemu"Senyum pertama lo,senyum tulus pertama lo buat gw"
Vana menunduk,tersipu dengan yang diucapakan oleh vano.
"I-iya,ayo"
*****
"Jadi,bokap lo sekarang dimana?"
Vano dan vana sedang duduk berhadapan dengan makanan yang masih penuh dipiring masing-masing
"Bokap gw udah gak ada"
"Hah?eh,sorry van gw gak maksud unt-"
"Gapapa ko,udah lanjutin aja makannya"
"Maaf ya van"
"Iya vanaaa,gw mau nanya sesuatu sama lo"
"Apa?"
"Nanti aja deh,selesai makan"
"Oke"
Vano dan vana melanjutkan makannya,keheningan melanda.
Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing,
dan...sibuk menetralkan jantung yang sedari tadi berdetak lebih cepat."Lo,mau nanya apa?"
"Em,kalo gw boleh tau 'dia' yang pernah ninggalin lo ketika l-"
"Eh,van gw harus balik neh,lo mau nganterin gw apa gw naik taksi aja?"
"Gw anter lah,sekarang?"
"Iya,sorry banget ya..."
"Gapapa ko"
Mungkin vana masih belom bisa buat cerita tentang 'dia' ke gw.
*****
Hai
Telat banget yaa...
Author lagi sibuk soalnya#soksibuk
Maafin yee
Btw,vote dong...
gimana sama cerita yang ini?
comment kalian berarti lohVoment guys
Thanks
