Aku ingin bahagia..
•CHAPTER TWELVE•
Seperti biasa, aktivitas kota Seoul memang selalu ramai dipenuhi oleh kesibukan yang tak pernah mereda. Jalanan kota sudah mulai penuh dengan kendaraan, bus-bus dipadati penumpang yang sibuk memulai harinya. Musim gugur perlahan menyapa. Pohon-pohon di pinggir jalan menggugurkan dedaunan, sementara orang-orang sudah berbalut pakaian hangat. Di salah satu bangku bus, seorang pria duduk dengan headset di telinganya, tatapan kosong menembus jendela. Tak sedikit siswi yang melirik ke arahnya, tapi pria itu tetap diam, tenggelam dalam pikirannya. Hanya ada satu hal yang memenuhi benaknya, apa yang sedang dilakukan gadisnya sekarang?
Setibanya di halte, Jungkook turun dari bus. Tatapannya langsung tertuju pada seorang gadis yang baru saja keluar dari mobil pribadinya. Senyum manis terulas di wajahnya, ia segera berlari menghampiri gadis itu.
"Selamat pagi, Nona," sapanya.
Jihae, gadis itu, sedikit terkejut sebelum tersenyum kembali. "Halo, Tuan Jeon."
Jungkook menundukkan tubuhnya, melihat ke dalam mobil dan memberikan salam. "Annyeonghaseyo."
Tuan Park, pria paruh baya di dalam mobil, terkekeh kecil. "Eoh, Jungkook-ah. Jaga Jihae baik-baik, ya."
"Baik," jawab Jungkook penuh hormat.
"Jihae, Ayah pergi dulu. Hubungi Ayah jika kau merasa tak enak badan."
"Baik, Ayah."
Mobil Tuan Park segera melaju, meninggalkan mereka berdua.
"Jadi, Nona, apakah kau mau memegang tanganku?" Jungkook mengulurkan tangannya dengan senyum usil.
Jihae menatapnya bingung. "Untuk apa?"
"Siapa tahu kau tiba-tiba pingsan, aku bisa dengan cepat membawamu ke rumah sakit."
Jihae terdiam, memikirkan tawaran itu sejenak. "Baiklah, Tuan. Tapi pastikan kau memegang janjimu."
Jihae menggenggam tangan Jungkook, dan mereka berdua berjalan memasuki sekolah bersama.
.
.
.Pasangan itu memasuki sebuah cafe yang memang sudah menjadi tempat mereka berkunjung. Saat pintu kafe berdering terbuka, Taehyung, yang sedang bekerja di balik meja, langsung menyambut mereka dengan senyum lebar.
"Wah, ada apa ini? Kalian datang bersama?"
Jungkook terkekeh. "Kenapa? Apa salahnya kalau aku datang bersama kekasihku?"
Taehyung mengangkat alis, berpura-pura terkejut. "Kekasih?"
Jihae tersenyum. "Berhentilah dengan ekspresi menyebalkan itu, Ahjussi."
Taehyung tertawa kecil, kemudian mengangguk. "Duduklah, aku akan membuatkan minuman untuk kalian."
Jungkook menarik tangan Jihae, membawanya ke meja mereka. Taehyung segera datang membawa dua cangkir cokelat panas, lalu duduk bersama mereka.
"Taehyung-ah," ujar Jihae tiba-tiba, "aku akan berhenti bekerja di sini."
Taehyung tersenyum lembut, seolah sudah tahu. "Kau memang harus melakukannya. Fokus saja pada kesehatanmu, arraseo? Aku tidak mau kau tidak sembuh."
Jihae tertawa kecil. "Tentu saja."
Jungkook mengangguk. "Kami akan sering berkunjung ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae(미안해)✓
FanfictionMIANHAE SERIES I [END] Happy Reading!!! Biarkan aku menyerah... Biarkan aku pergi tanpa beban... Setiap kali aku menatap ruangan putih kosong ini, rasa hampa yang menyiksa terus menghujam hati... Apakah aku boleh berhenti mencoba? Apakah aku bisa be...