The expulsion

44 3 3
                                    

"JADI, KAU MAU BAYAR KAPAN?!"

Aku menggaruk kepalaku. Aish... padahal aku baru saja mau berangkat ke sekolah. Mendadak terjadi tragedi seperti ini.

Jadi, tadi pagi, para rentenir(entahlah... apaya namanya?) dan pemilik apartemen datang dan menggedor pintuku dengan keras. Dan saat itulah aku ingat kalau aku belum bayar sewa selama...5 bulan kalau tidak salah. Ya jelas lah... mereka datang.

"euh... aku belum bisa bayar sekarang..."

Si pemilik apartemen berwajah asam itu memandangku tajam sambil mendekatkan wajahnya ke depanku.

"kau pikir,listrik,air, dan segala macam itu gratis hah?!"

Aku membungkuk-bungkuk menyesal "maafkan aku... maafkan aku..."

"nak, barang-barangmu aku sita. Aku akan mengembalikannya kalau kau mau bayar atau kau pindah dari sini" katanya sinis

Aku hanya menelan ludah. Duh... apa lagi ini?! "lalu aku tidur dimana?" tanyaku polos. Para manusia barbar itu memandangku dan tersenyum sinis

"kau bisa tidur di kandang..." katanya

Aku melongo. Demi apapun ini menyebalkaan!!. Aku berteriak frustasi dan bersandar di pinggir pintu. Dan ternyata, dari depan kamarnya, Jae in tengah memandangku. Aku menelan ludah

"h...hai?" sapaku.

Jae In hanya mengangguk dan melangkah pergi meninggalkanku.
Aku memandangnya sampai ia hilang dari pandanganku. Aku merosot ke lantai dan mengacak rambutku frustasi. Sepagi ini... masalah seberat ini. Duuh... Suga... ada apa denganmu?!

Berbeda dengan beberapa hari yang lalu, hari ini aku malah tidak semangat belajar. Aku bahkan malah pasrah saja saat beberapa guru terpaksa menghukumku karena tidak konsentrasi.

"kau ini kenapa? Tidak biasanya..." komentar Taehyung. Diikuti anggukan teman-teman.

Aku menghela nafas. Kalau aku ceritakan, nanti mereka malah jadi makin khawatir. Aku menggeleng dan berusaha menunjukkan kalau aku baik-baik saja.

"hari ini aku mau mulai kerja lagi..." kataku datar

Semua memandangku.

"serius? Kau sudah lama tidak bekerja" kata Jungkook

Aku mengangguk"pokoknya hari ini aku kerja..." kataku.

Aku menghela nafas berat. Yah... mau bagaimana lagi? Aku butuh uang agar barang-barangku kembali.

************

Aku kerja di Kafe milik Yesung Super Junior, yaitu Mouse Rabbit. Yah... kerjaku paling hanya beres-beres meja. Tapi Yesung hyung sangat baik dan kadang memberiku sedikit makanan dari kafe saat aku selesai kerja. Dan hari ini, setelah sekian lama aku tidak bekerja, akhirnya aku kembali

"ah... Suga! Kupikir kau tidak akan kembali" sapa Jongjin Hyung, adik Yesung Hyung.

Aku tertawa kecil dan menggaruk kepalaku. Setelah berbasa-basi sebentar, aku mengganti bajuku dan mulai bekerja.
Membereskan meja, mengantar pesanan. Semua itu sudah menjadi hal biasa dalam hidupku. Dari sinilah aku bisa bayar sewa. Yah... walaupun gajinya aku pakai untuk Hangout sih... ehehehe....

Saat aku tengah mengelap meja, pandanganku mendadak seperti tertarik ke arah luar.
di luar sana,ada seorang gadis cantik yang tengah berdiri di dekat lampu merah. Dan gadis itu, ya... aku yakin kalian juga tahu siapa...

Aku melambaikan tangan padanya. Dia melongo sebentar. Dia menoleh ke belakang. Memastikan kalau lambaian tanganku itu memang untuknya. Dia memandangku lagi. Dan aku dengan riang melambai lagi

Beauty And the PervTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang