At paris, perancis.
Sierra pov
Sinar matahari pagi yang menembus dari balik tirai jendela kamarku membuat ku terbangun. Aku menggeliat kecil sambil melihat jam yang ada di nakas. "Ya tuhan, sudah jam 07.00" teriakku. Aku mendengus kesal seharusnya aku bangun lebih pagi untuk melihat sunrise di menara eiffel. Aku merutuki diriku sendiri yang kemarin tidak memasang alarm karena saking lelahnya. Gagal sudah rencanaku kali ini. Tapi tidak apalah masih akan ada banyak sekali sunrise di eiffel yang akan aku saksikan.
Sebagai seorang novelist pada umumnya, aku butuh sentuhan baru untuk karyaku selanjutnya. Jadi, tujuanku datang ke paris adalah untuk mencari inspirasi dann...
Well, aku akan berada di paris selama 3 bulan. Waktu yang cukup lama bukan untuk seorang gadis rumahan yang pergi jauh tanpa pengawasan dari kedua orang tuanya. Bukan tanpa pengawasan sebenarnya, aku masih harus vidcall-an sama mereka setidaknya 1 minggu 4 kali. Biar bisa mantau anak gadis polosnya ini katanya. Tapi yah setidaknya untuk waktu 3bulan kedepan aku bisa sedikit lebih bebas.
Asal kalian tahu, aku bisa pergi kesini itu saja harus melalui perdebatan alot dari kedua orang tuaku terutama papaku. Dia tidak setuju habis-habisan kalau aku harus pergi ke paris sendirian. Itu sebenarnya kode supaya mereka berdua bisa ikut aku ke paris dan menjaga aku disini. Dan aku bukannya tidak mau mengajak mereka tapi aku hanya butuh waktu sendiri Dan mencari inspirasi disini. Jika ada mereka mana mungkin aku bisa fokus.
"Kau itu seorang gadis. Tidak baik bepergian jauh2 sendirian. Kalau ada yang berniat jahat padamu bagaimana" kata papa saat itu.
"Tapi pah, umurku kan sudah 23 tahun. Aku juga sudah bisa jaga diri sendiri. Apa papa akan terus mengekangku seperti ini?" Jawabku.
"Papa bukannya ingin mengekangmu nak, papa hanya ingin menjaga anak gadis papa yang satu ini" kata papa tak mau kalah dariku.
"Tapi papa hanya selalu seperti itu padaku tapi tidak dengan kak Dara" ujarku.
Ya, aku memang memiliki kakak perempuan yang cantik. Jika aku adalah seorang novelist terkenal, maka kakakku adalah seorang model terkenal juga. Well, wajarlah dia cantik. Namanya 'Dara Friella Alexandra'. Sebenarnya aku dan kak Dara itu hampir mirip, perbedaan kita hanya terletak pada bibir dan warna rambut. Rambut dia hitam pekat, sedangkan aku agak kecoklatan. Dan satu lagi umurnya beda 3 tahun dariku. Jadi umurnya sekarang adalah 26 tahun.
"Dulu bukanya papa bersikap sama juga padanya. Hanya saja sekarang berkurang karena dia sudah memiliki tunangan. Kalau kau sudah memiliki tunangan, pengawasan papa juga akan berkurang padamu karena sudah ada yang menjagamu" katanya.
Baiklah selalu seperti itu jawabanya dan kalau sudah begitu aku tidak bisa menjawab lagi. Papa selalu berhasil meng-skak mat aku.
Aku tersenyum mengingat perdebatan kita saat itu.
Sampai pada saat aku berkata bahwa disana aku akan bersama Ane, sahabatku baru papaku mengizinkan. Tapi dengan beberapa syarat yaitu:
1. Harus vidcall sama papa mama setidaknya 1 minggu 4 kali
2. Harus selalu jaga kesehatan
3. Harus selalu minum vitamin
4. Gak boleh sampai kecapekan
5. Pulang ke indonesia harus tepat waktu. Yaitu setelah 3bulan pas dihitung dari kemarin
6. Kalau pergi jauh-jauh harus bersama Ane.
Over Protective. Yah itulah papaku. Sedangkan mamaku, dia selalu mengikuti apa kata papaku. Kalau papa bilang tidak ya tidak, dan kalau papa bilang iya ya iya. 'Istri yang baik' pikirku.
![](https://img.wattpad.com/cover/71726021-288-k35817.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent!
Novela Juvenil-Biarkan takdir dan cinta bekerja sama- "Aku benci masa lalu. Benci keadaanku. Benci kebodohaanku pada saat itu. Benci pada semua orang yang berasal dari masa laluku tersebut. Dan tak terkecuali pada takdir yang telah mempertemukanku dengan dia kemb...