Tolong Pergilah

73 4 0
                                    

Teruntuk kamu yang pernah aku sia-siakan;
Selamat malam, Nona. Masihkah kau merenungkan kisah kita yang berakhir menyedihkan itu?
Maafkan aku, Nona. Aku yang telah menghancurkan kepercayaanmu dalam sekejap. Aku yang telah membuatmu menangis akhir-akhir ini. Sekarang, aku disini. Menatap punggungmu yang lama-kelamaan semakin menjauh.

Tuan, tiadakah kau sadar atas apa yang kau perbuat? Kau bukan hanya menghancurkan kepercayaanku, tapi kau telah menghancurkan hatiku juga. Kau pergi meninggalkan aku seorang diri, hanya untuk dirinya.
Kau meninggalkan aku yang sedari dulu bersamamu. Mungkin kau memang benar, setiaku tidak pernah ada bandingnya dengan kerupawanan perempuan itu.

Nona, dengarkan aku. Apapun yang aku lakukan adalah kekhilafan. Tidakkah kau menyadari itu? Aku menyayangimu hingga hari ini, Nona. Hidupku kelam ketika kau memutuskan untuk meninggalkanku. Betapa bodohnya aku yang meninggalkan cahaya hanya demi sebuah kegelapan.

Sudahlah, Tuan. Aku tak mau mendengar cakapmu lagi. Aku lelah jika membahas urusan seperti ini. Kembalilah padanya. Maafkan dirimu sendiri. Aku tahu kau sangat menyayanginya. Dan juga, aku tahu, dia juga menyayangimu layaknya aku dulu. Percayalah.

Baiklah, Nona. Jika itu maumu, aku akan melangkah pergi dari hidupmu. Begitu bodohnya aku, menghapuskan segala perasaanmu terhadapku dalam sekejap; karena sikapku sendiri.
Yang harus kau tahu, aku menyesal atas semua ini. Berbahagialah, Nona. Aku harap bayang-bayang wajahmu tidak akan menghantuiku lagi.

Sajak di CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang