Aku menunggu Awan didalam toilet hampir 10 menit lamanya. Dan hpku mulai berdering karna sedari tadi Devi dan Putri meneleponku mungkin mereka khawatir karna aku terlalu lama didalam toilet.
"Lama-lama gue bisa kering jadi tengkorak didalam toilet." Aku berbicara sendiri seperti orang gila.
"Kak Karin?"
Aku terkejut bahwa tadi Putri yang memanggilku dari luar. Kalau Putri menemukanku otomatis perjodohan ini pasti dilanjutkan. Tapi aku tidak bisa didalam toilet terus menerus apalagi toilet ini sangat bau.
' Bisa mati ditempat dehh gue ..' gerutuku dalam hati.
"Kak Karin? Dimana? Ibu khawatir kak." Seru Putri dari luar. Aku sendiri bingung bagaimana caranya aku keluar. Aku mengadahkan kepala keatas dan melihat ada fentilasi udara.
'mungkin ini satu-satunya cara biar gue bisa keluar' kataku dalam hati.
Aku mulai memanjat untuk menggapai keatas fentilasi.
'Ya Tuhan.. Tolong bantu hambaa..'
Ini membuatku frustasi dengan masih memakai kebaya dan sepatu highells yang setinggi monas hampir saja aku terjatuh beberapa kali.
Saat aku sudah berhasil memanjat fentilasi hpku berdering tanda panggilan masuk dari Awan. Aku mengangkat telepon dari Awan dengan masih berada di fentilasi.
"HALLO .. AWAN LO DIMAA AAAA...." Aku tersungkur jatuh kebawah kepalaku terhantuk batu. Aku melihat darah di tanganku dengan mata berkunang-kunang.
" hallo Karin lo kenapa? Haloooo?" itu suara yang aku dengar terakhir dari telepon sebelum semuanya gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAM TANPA KASIH
RandomPernahkah kamu tau perasaan ku ? -Bintang Nugraha Tuhan, mengapa jadi begini ? - Aurora Kirana Seandainya aku bisa memiliki mu.- Satriawan (Awan) Aku menyukai mu.- Rembulan Candra