Part 1

46 2 0
                                    

Jam : 23 : 46

Lokasi : sebuah tempat rahasia

.
.
.

CRAAASSSHHHH

"AAAARRRRRRGGGHHHH!"

Sungguh itu adalah teriakan yang sarat akan kepiluan pada rasa sakit yang menjalar di sekitar kakinya. Jari-jarinya telah putus dan dibiarkan bertaburan di atas lantai marmer yang semula berwarna hitam menjadi bernoda merah itu.

"K-kenapa kau tidak biarkan aku mati saja! Kenapa kau menyiksaku seperti ini?! Arggghhh!" ucap pemuda bersurai panjang tersebut kepada gadis yang tengah duduk di singgasananya dan menatapnya dengan tatapan datar.

"Karena..." suara manis gadis itu melengking indah menjawab pertanyaan dari anak buahnya yang gagal menjalankan misi kemarin malam.

"..."

" -orang yang tidak berguna, harus diberi pelajaran sebelum dimusnahkan dari dunia ini. Hei kau, Bens keluarkan isi perutnya!"

Seketika pemuda yang disiksa tersebut membulatkan matanya takala ia mendengar perintah dari sang ratu. Bayangkan saja, kedua kakinya telah putus dan jari-jarinya juga telah bertaburan di lantai. Darah berceceran disertai dengan bau anyir yang menyelusup ke indera penciuman semua orang yang ada di ruangan itu. Sungguh kejam. Tidak ber-perikemanusiaan.

"AAAAARRRGGGHHHHH!" jeritan parau pemuda itu terdengar kembali saat pemuda bernama Ben itu memutar-mutarkan belati di perutnya. Darah bermuncratan seiring dengan keluarnya asam lambung pemuda malang itu karena lambungnya telah hancur. Wajah dan bibirnya telah menjadi pucat karena kehabisan darah. Ingin dia meraih belati dari tangan Ben dan menusuknya ke jantungnya sendiri, karena saking inginnya mengakhiri rasa sakit yang begitu mendera dirinya.

Gadis manis dengan rambut sepunggung yang duduk di singgasana itu menyeringai takala melihat begitu menderitanya sang anak buah yang tidak berguna -menurutnya. Seolah-olah itu adalah tontonan yang menyenangkan bagi dirinya. Akhirnya saat pemuda malang itu menghembuskan nafasnya yang terakhir, gadis itu turun dari singgasananya menuju jasad anak buahnya itu.

"Rose, bagaimana ini? Dia telah gagal menjalankan misi pembunuhan itu, selanjutnya pasti pihak kepolisian yang akan bertindak. Jejak kita akan terlacak kalau terus menerus seperti ini." Ucap seorang pemuda berambut oranye dengan sejumlah tindik di wajahnya kepada gadis kejam di sampingnya yang bernotaben sebagai 'Ratu' atau pemimpin mereka.

"Karena ini bukan misi main-main dan kita dibayar dengan jumlah yang besar, aku tidak akan teledor lagi dalam memilih anak buah. Kita tunggu dulu sampai konflik mereda, baru akan ku kirimkan Kinan dan Desta untuk melaksanakan misi ini. Untuk sementara, kita jangan bergerak. Jika ada yang berani menentangku atau menjadi penghianat, kalian akan berakhir seperti dia."

"Baik, Rose!"

.
.
.

ROSE

Mawar

Bunga yang melambangkan kasih sayang, kelembutan, kecantikan seorang wanita,

Tetapi, Bunga yang juga memiliki duri-duri di setiap tangkainya.

.
.
.
.

Jam : 09:00

Lokasi : Sekolah Jewls High School , -

.
.
.

Sesosok gadis bersurai hitam tampak sedang berjalan dengan seorang gadis berambut pirang menuju ke kantin Jewls High School. Raut kekesalan tampak pada wajah imut gadis bersurai hitam itu.

Dark RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang