Epilog

314 30 16
                                    

Hari-hari selanjutnya setelah aku bertemu dengan Luke dan doi Luke, gue udah jarang line-an sama si Luke. Mungkin kami berdua sama-sama canggung setelah bertemu atau dia masih tidak enak karena sikap doinya aka Arzaylea kemarin terhadapku.

She's rude.

Af.

Mungkin juga karena doinya doi ngeblok gue.

Iya ya dia ngeblok gue.

Walaupun gue sempat berhubungan dengan Calum, masih aja hati gue tuh milih Luke dan akhirnya gue memutuskan hubungan gue sama Calum. Kami berpacaran hanya selama,

Dua hari :)

Amazing bukan?

Hari ini hari ulang tahun ku, katanya Calum sempat mengundang Luke. Serah sih Luke datang atau nggak, gue udah ga peduli. Tapi boong. Gue malah ngarep Luke datang.

"Jane?"

Wih, masa depan datang.

"Gue mau ngomong sama lu. Berdua. Di luar."

Gue pun ngangguk. Gue ngangkat sedikit gaun gue. Takut ke injek. Kan kalau ke injek terus jatuh kan gak swag. Mana gue pakai heels lagi.

Sampailah gue di taman belakang rumah gue. Doi megang tangan gue dan natap mata gue dalam-dalam. Karena gue orangnya ga bisa di tatap dalam-dalam, gue mengalihkan pandangan gue ke sembarang arah dan terhenti pada kucing gue yang abis buang hajat.

Bagus ya cing.

Ntar taman bau.

Gue yang disuruh bersihin.

Kalau lu mau bantu,

Not father cing.

"Jane. I'm so sorry."

"Sorry?"

"Yeah, sorry for everything."

"Ga papa kok. Aku mah udah biasa di gituin."

"Gue serius. Gue masih ngerasa gak enak hati sama lo. Jadi,"

"Hayo jadi apa? Jadi burung? Atau jadi pisang? Hayo."

"Aku serius. Aku juga mau kamu serius."

Buset doi udah aku-kamu aja.

"I-iya udah mau ngomong apa cepet. Kue nanti abis di makan temen-temen."

Doi narik nafas dalam-dalam, lalu mengelurkannya perlahan. Terus berulang-ulang, tapi terakhirnya doi ngeluarin nafas dari bawah.

Sep.

Tapi kentutnya wangi parfum 1D.

"Aku tau aku udah bikin kamu sakit hati, aku tau. Calum udah ceritain semua ke aku, kamu nangis sampai bathup kamar mandi kamu penuh, kamar kamu penuh dengan tissue.."

Fyi, itu beneran loh.

Tapi yang kamar gue penuh dengan tissue itu, fitnah besar.

Hebat sekali dia mengarang sedramatis itu.

"...jadi, i'll find a way to fix that broken pieces."

"Udah? Pidatonya udah selesai?"

"Intinya. Would you be mine?"

Petcu petcu.

My heart is meledup.

"No. Untuk sekarang gue belum bisa nerima lo. Hati gue udah terlanjur kretekz karena lo. Lo datang ke gue sksd sama gue terus tanpa sepengetahuan gue ternyata lo udah punya pacar. Lo tau gak? Sebelum gue tau lo udah punya pacar gue udah narok harapan buat lo, gue suka sama lo tapi lo nya gini. Au ah."

Gue ngelepas genggamannya dan berlari masuk kedalam. Tetesan air mata jatuh dari pipiku, buat apa gue tangisi dia. Tapi,

Gue keren ya.

Bisa dramatis gitu hahah.

Jomblo hidupnya memang dramatis.

Baiklah, gue bakal hidup kembali seperti semula. Gue mau fokus sekolah. Kalau kata mama,

"Matematika aljabbar aja masih bodoh, udah mau nyoba matematika cinta aja."

Beda lagi kata papa,

"Belajar dulu, lalu kerja sampai sukses, baru boleh pacar-pacaran."

Sip.

Perkataan papa lebih mudah di mengerti.

Tapi kalau gak sukses sukses, gak nikah nikah dong.

"Jalani aja dulu."

----------

A.n

Ya allah maapin aku udah buat cerita yang gajelas ini.

Yey siap, sampah kan? Jelas dong. Namanya juga baru pertama kali. Vomments ga bertambah cerita tetap lanjut ea.

Makasih aja buat si kawan yang lebih senior dari w tentang nulis menulis di wattpad yang ceritanya laris blubrlarry makasih. Ujian yang benar ya. Dia senior di wattpad aja kok, di sekolah kita satu kelas *emotharhar*

Gatau ini ceritanya nanti dibuang aja atau digimanain. W aja gumoh baca cerita sendiri.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh.

-Awee adiknya Becky G-

SKSD × l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang