Wèlcõmè tõ thè Eãrth

1.3K 86 41
                                    

"Cepat pergi Alexa!."

"Tidak! Aku takkan pergi! Bagaimana dengan kalian?."

"Jangan khawatirkan kami! Cepat pergi sebelum Alden berhasil menangkapmu!."

"Tidak, kumohon biarkan aku tetap disini. Bersama kalian."

"Pergilah nak! Menjauhlah sebisa mungkin. Tolong mengertilah, kami tengah berusaha melindungimu!."

"Tapi Ayah, ibu ..."

"Pergi Alexa! Sekarang!."

-*-*-*-*-*-*-

BRAKKK...

Baru saja suara berisik yang terdengar
asing mengusik Chanyeol dari kelelapannya. Membuat pria tampan ini terbangun dengan rasa pegal di sekujur tubuh lantaran posisi istirahat yang jauh dari kelayakan-tepat terkulai di atas meja kerjanya sendiri. Berawal dari keinginan untuk sekadar berleha-leha yang berujung pada terenggutnya kesadaran di tengah sepi.

Merasa akal sehatnya telah kembali utuh, Chanyeol lekas mengedarkan pandangan ke sembarang arah. Mencari sumber suara yang telah seenaknya mengusik ketenangan ditengah malam yang masih larut itu. Dirasa kamar tidurnya yang paling mencurigakan, pria itu lantas membawa tungkainya menaiki satu persatu anak tangga.

Hingga akhirnya tercengang tatkala berhasil membuka pintu dan menemukan sosok mungil nan asing yang tersungkur diatas karpet bulu. Chanyeol terpaku, tubuhnya seolah kebas menyaksikan kondisi seisi kamar tidurnya yang kacau bak diterpa badai katrina. Iris kelamnya lantas terarah lurus setelah menangkap gerakan kecil si sosok asing. Mata indah itu bergerak meski setengah tertutup.

Perlahan Chanyeol beringsut mendekati sang objek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan Chanyeol beringsut mendekati sang objek. Merasa tak puas jika hanya memandanginya dari jauh. 'Dia seorang gadis' pikirnya. Pria itu lantas menekuk kaki panjangnya untuk lekas berjongkok. Lamat-lamat ia perhatikan sosok itu dalam diam. Pusat syarafnya berdalih bahwa sang gadis adalah seorang penyusup, namun perasaanya terlalu gamang. Mengingat betapa anehnya penampilan gadis yang tak sadarkan diri itu. Hanya dress putih tanpa alas kaki. Penyusup macam apa yang berpenampilan seperti itu.

Dirasa perlu untuk memastikan, pria itu lantas mengarahkan jari telunjuknya pada pipi magenta yang terasa begitu halus ditangan besarnya. Lalu ia menekan-nekannya beberapa kali. Sialnya, tak ada respon yang berarti. Gadis itu tak terganggu sama sekali. Tangannya yang semula hendak menepuk pipi sang gadis guna membuatnya tersadar, tiba-tiba urung kala netra kelamnya terjerat pada wajah mungil itu. Perlahan ia mulai menelusuri keindahan tanpa cela yang dimiliki sang pemilik tubuh.

"Cantik sekali." Ujarnya tanpa sadar. Tak ingin munafik, Chanyeol akui ada aura tersendiri yang membuatnya terlampau betah memandanginya hingga lupa caranya berkedip. Chanyeol tak mengerti dari mana datangnya gadis itu. Dan bagaimana bisa ia berakhir tersungkur dikamar tidurnya seperti ini. Hal ini barang tentu menciptakan tanda tanya besar baginya. Pancaran kelamnya tak henti menyoroti hingga lenguhan pelan sang gadis akhirnya berhasil membawa kembali rasionalitasnya yang sempat ia abaikan.

His AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang