Ternyata, Romy ngajakin aku jalan-jalan keliling Bogor. Dia bilang, dia bawa uang banyak, jadi aku boleh beli apa aja yang aku mau.
Awalnya aku senang. Awalnya aku udah merencanakan berbagai macam barang yang mau aku beli.
Tapi ternyata, dia ngajakin aku ke warung pinggir jalan, yang cuma berjualan soto dan jagung bakar.
Kamu kesal nggak, kalau jadi aku? Aku sih, kesal. Tapi aku mencoba untuk tetap tabah. Mungkin aja, ini cuma tempat pemberhentian sementara sebelum kami benar-benar menghabiskan malam minggu berdua.
Aku pesan jagung bakar. Pedas, dan pakai keju. Kalau Romy, dia pesan soto. Nasi dan sotonya dipisah, tapi setelah abangnya mengantarkan pesanannya, dia malah masukin semua nasinya ke dalam mangkuk sotonya.
Dia itu emang hobi bikin abangnya susah. Rasanya pengen aku tinggalin aja. Malu-maluin.
Eh, iya. Aku lupa. Kan tadi kami mau keliling lagi, ya? Bisa gawat kalau aku tinggalin si Romy. Ah, tapi itu kan belum pasti.
Pokoknya, aku mau Joki jadi ikan peliharaanku kalau abis ini Romy langsung ngantar aku pulang. Titik. Biarin aja Romy dimarahin Om Dika.
"Maret, duduk sini. Mau minum apa? Es kelapa, ya?"
Suka-suka kamu deh, Rom. Aku cuma bisa ngangguk.
Jagung bakarnya ternyata beneran dibakar. Soalnya, waktu aku gigit, panasnya sampai bikin gigiku ngilu dan mati rasa. Dan sialnya, Romy malah ngetawain aku.
Aku jadi ingat waktu dulu Romy main ke rumahku untuk yang pertama kalinya.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Orbit ✔
Short StoryCERPEN Romy berkata, "April, selama bumi mengorbit matahari, selama itu jugalah cintaku padamu." [] Buku kedua dari kisah April dan Romy.