Aku terlambat, sangat terlambat untuk menemuinya, aku sangat terlambat untuk menyelesaikan janji kita.**
2001
"Siapa namamu?" Mereka berdua berteduh di tempat yang sama dengan seragam yang sama. Perempuan kecil itu tersenyum dan mencoba berkenalan dengan bocah di sampingnya.
Tidak ada jawaban, lelaki di sampingnya hanya mencari celah dari tatapan hangat perempuan di sampingnya. Perempuan itu menyadari hujan sudah mereda dia pun berlari meninggalkan lelaki itu. Perempuan manis itu berjalan membelah hujan yang membasahi seragam putih merah dan rambut panjang yang berantakan.
**
"Aku akan memanggilmu Hujan, karena kita hanya bertemu saat hujan. Mulai saat ini aku akan meninggalkan surat ke rumahmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialog Hujan
Short StoryBukan cerita, bukan kisah, hanya penyaluran resah dari dunia. Curahan dari hati yang hampir meledak, curahan hati yang sudah tidak bisa lagi ditampung. Sekarang bukan hanya aku yang tahu, kamu juga tahu.