>Fakta<

329 20 13
                                    

Apakah lelaki selalu bermain wanita? Entahlah aku masih percaya akan hal itu

(SZ)

Sarah menutup buku dan merapikan alat tulisnya lalu beralih pada kotak makannya. Tasya dan Zoya meninggalkan Sarah karena mereka harus mengantri selagi sepi demi sebungkus nasi. Sarah memakan bekalnya pelan pelan sambil mendengarkan lagu melalui earphone. Dirinya sesekali mencuri pandang ke meja tempat Tara hari ini duduk. Meja itu kosong dengan buku berserakan dimana mana. Si pemiliknya pergi tanpa membereskan.

Kelas dalam keadaan sepi, hampir semuanya keluar. Jika adapun mereka sedang tidur tiduran diatas tikar sambil membawa sebuah kipas mini. Beberapa lainnya sedang asyik dengan ponselnya masing masing.

"Kenapa jadi seperti anak bullyan gini" batin Sarah.

Ia kembali menyuapkan makanannya. Tara masuk dengan membawa seplastik berisi nasi dan minumnya. Sarah berpura pura tak menyadari kehadiran Tara dan melanjutkan makannya. Tara menuju bangkunya dan membuka sebungkus nasi tersebut.

"Membawa bekal sendiri?" Pertanyaan itu membuat Sarah tersedak segera ia mengambil minumnya supaya nasi yang ada di kerongkongannya tak lagi menyangkut. Gadis itu terkejut ketika Tara tiba tiba didekatnya.

"Makanya kalau makan baca doa dulu, keselek kan" Sarah menepuk nepuk dadanya.

"Kenapa kaget?" Tara berada disamping Sarah yang sedang salah tingkah.

"Papamu sangat baik, ku kira beneran galak".

Tasya dan Zoya yang baru sampai menguping dari balik pintu. Kedua gadis itu melebarkan matanya ketika Tara dan Sarah berinteraksi.

"Zo teman kita Zo" cicit Tasya.

"Aku makan dulu ya tuan putri" kata Tara yang membuat keterkejutan bagi kedua gadis yang sedang menguping itu. Tara kembali ke mejanya dan memulai acara makannya.

"Tuan putri bullshit" cibir Zoya.

"Eh lo iri bilang aja Zo, jangan maki".

"Ayo makan gue lapar pingin makan orang" Tasya bingung dengan ucapan Zoyan baru saja.

"Udah habis aja makan lo Sar. Kita aja baru mau makan" Zoya dan Tasya tiba tiba datang menghampiri Sarah. Tasya dan Zoya memakan nasi bungkusnya sementara Sarah hanya menunggu karena bekalnya telah habis.

"Zoya dapat kado apa aja lo kemarin?" Pertanyaan itu meluncur langsung dari mulut Tasya.

"Gue belum unboxing sih Sya" jawabnya.

"Lah gue kalau jadi lo ya langsung dibuka dong".

"Gimana kalau nanti lo ke rumah gue kita unboxing bareng bareng" tawar Zoya.

"Mau ngga Sar?".

"Eh iya boleh".

"Bilang sama Om Noval dulu ntar gue di cerca" Zoya menatap Sarah dengan cengengesan. Kemudian Sarah mengirimi pesan untuk papanya.

Sarah Zamora :
Pa aku pulang sekolah ke rumah Zoya

Papa :
Acara apalagi
Party kok setiap hari

Sarah Zamora :
Siapa yang bilang party sih
Mau kerja kelompok

Gadis itu terpaksa berbohong pada papanya. Karena jika tidak ia tidak akan diizinkan dengan semudah itu. Sarah malas berdebat panjang dengan papanya lagi.

Papa :
Yasudah jangan malam malam

Sarah Zamora :
Yaudah pulang pagi aja

Papa :
😡😡😡

Hey and ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang