Cinta kita fatamorgana

108 1 0
                                    

Sang fajar datang menyapa dengan kehangatan yang dibawanya, membuat udara yang begitu dingin di sini mulai berkurang menghantam tubuh Reza.
Tak lama terdengar suara Handpone yanh ada di genggamannya, terlihat sebuah pesan singkat dari nomor yang tak dikenalinya.

"Bagaimana suasana di sini menurutmu?" tannya-nya pada Reza.

"Udara di sini sangat dingin, ini adalah suasana yang selama ini aku cari, sangat tenang dan damai." jawab Reza padanya.

"Semoga kamu betah yah tinggal di sini." balasnya lagi.

"Iya, aku pasti betah di sini. Kalau boleh tau ini siapa, ya?" tanya Reza padanya.

"Oh, iya. Aku putry yang kemarin minta nomor Handpone kamu."

"Aku Reza, salam kenal, Putry." balas Reza.

Gadis itu adalah Putry, gadis yang baru Reza kenal itu dan langsung meminta nomor Handpone Reza.
Putry adalah teman baru Reza di sini, kebetulan Reza adalah orang baru juga di kampung ini, dia cantik dengan kulit putih dan rambut panjangnya. Saat pertama Reza di sini dia langsung menghampiri Reza dan disaat itulah perkenalan Reza dan Putry.
Reza merupakan seorang anak dengan tubuh yang tak terlalu besar, dengan fisiknya yang tak terlalu kuat seperti manusia pada umumnya. Selain itu dia juga mengalami gejala awal kanker otak yang mulai hidup di dalam tubuhnya. Masa lalunya sebagai seorang anak yang pintar dan berprestasi berubah dengan sendirinya, semua itu dampak dari kejadian-kejadian yang menimpa di kehidupannya di dalam rumah. Siapa yang mau disalahakan sedangkan tak melakukan apa yang di tuduhkan? Pasti sakit dan ter iris hati bila itu terjadi. Namun, itulah yang telah merubah cara hidup dan pola pikir remaja 17 tahun itu. Cinta dan pacaran hanyalah sebuah permainan dan hiburan baginya.

Bagi orang tua bukankah sebuah kewajiban untuk mencukupi kebutuhan anak mereka? Akan tetapi tak begitu dengan Reza, remaja yang terbilang malang dengan nasib hidup yang di jalaninya.
Tak lama dia dan Putry saling mengenal, entah memang Putry yang sudah jatuh cinta kepada Reza sejak pertama bertemu, membuat Putry tak sungkan mengutarakan perasaan yang dimiliki hatinya kepada Reza.
Malam itu udara dingin khas desa menemani, jam masih menunjukkan angka 7, "masih bisa keluar nih, belum terlalu malam" gumam Reza dalam hati. Tak lama terdengar deringan Handpone miliknya.

"Kamu dimana? Aku di luar," tanya Putry.

"Aku lagi nyantai aja nih, Put." Jawab Reza.

"Kamu keluar bentar ya, aku mau ngomong."

"Baiklah, Put. Aku samperin kamu ya." Balas Reza.

Reza berangsur dari kamar dan menuju keluar, dan disana dia mendapati Putry tengah gelisah menunggu kedatangan dirinya.

"Hy, kenapa? Kok gelisah gitu?" tanya Reza.

"Aku takut tau, masa di sini sendirian."

"Emang kamu mau ngomong apa, Put?"

"Reza, aku mau ngomong kalau seandainya saja seorang wanita mengungkapkan perasaan yang dimilikinya terhadap seorang laki-laki bagaimana? salahka?" jawab Putry serius.

"Nggak, nggak masalah kok, Put. Memang pada dasarnya perasaan itu harus diberitakan kepada yang bersangkutan."

"Kalau boleh jujur, Za. Aku suka sama kamu, bahkan lebih dari sekedar suka, aku mencintaimu." Dengan lugas Putry menyampaikan perasaannya kepada Reza.

"Kamu serius, Put? Kalau begitu kenapa kamu nggak ngasih tau aku dari kemarin, aku juga begitu, Put. Bagaimana jika kita pacaran saja?" tanya Reza, dengan pemahaman dirinya akan cinta yang hanya sebagai permainan, sebenarnya dia juga memiliki kekasih 2 orang lain-nya.

"Aku sangat ingin seperti itu, Za."

"Baiklah, sekarang kamu pulang(!) Udah malam dan langsung tidur ya(,) Putry cantik." Rayuan Reza.

Dengan sedikit pikiran licik yang dimilikinya, Reza. Dia kembali pulang dan melanjutkan lamunannya. Dengan zodiak Capricron yang dimilikinya, dia juga seorang yang sangat pendiam dan tertutup, ditambah lagi dengan kehidupan yang dilalui sangat pedih yang membuat Reza kebingungan dan selalu saja bertanya. "Siapa aku?" itu adalah pertanyaan yang selalu ada dalam otak remaja itu, akan tetapi, semua itu mengajarkan Reza bagaimana cara hidup dengan mandiri. Terpaksa, memang benar dia harus terpaksa mandiri karena tak ada tempat mengadu baginya, dan cinta merupakan sebuah wadah permainan menghapus lelah baginya.
Hari kian berganti, cinta yang dijalani Reza dengan Putry masih biasa-biasa saja. Meskipun Putry begitu mencintainya akan tetapi, Reza masih belum bisa mencintai Putry dengan balasan sesuai dengan cinta yang di berikan Putry. Hari-hari yang di lalui Reza semakin hari semakin sulit, dia sangat heran, terpukul, tersimpul dan terpukul akan diri sendiri.
Reza menerima Putry sebagai kekasih waktu itu, bukan karena dia mencintai Putry, tapi Reza begitu tersentuh melihat cinta Putry yang begitu besar untuknya. Tapi, apa yang yang dia lakukan ini malah membuatnya merasa bersalah, Salah karna Dia membiarkan Putry untuk mencintaintaa. Karena sampai saat ini Reza tidak bisa mencintainya. Meski Reza sudah berusaha untuk mencintainya tapi dia tetap saja tidak bisa mencintai Putry dengan tulus, seperti Putry yang mencintainya begitu tulus. Rasa sayang Putry padanya begitu besar, hingga dia tak bisa menerimanya. Putry yang begitu mencintai-nya, samapi apapun dia korbankan semuanya hanya untuk Reza.

Cinta Kita FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang