3

40 0 0
                                    

Dengan kepasrahan hati yang dimilikinya, Putry merelakan jika Reza, laki-laki yang dicintai ternyata mencintai orang lain. Memang cinta tak akan ada jika dipaksakan, dan akhirnya dia rela melepaskan cinta itu untuk kebahagiaan Reza.
----------
Pagi berganti siang, mengantar senja menemui malam. Seringkali itu terlewatkan, Reza, dia belum tau pasti bahwa Nadira juga mencintainya. Hanya kekuatan dan keyakinan yang ada didalam hatinya yang berkecamuk membuat dia berhasrat untuk Nadira.
Suatu malam, di langit kelam. Reza dengan langkah kaki mantap menemui Nadira, mengutarakan cinta dan perasaan yang dimilikinya.

"Maaf, Nad. Kamu dimana?"

"Aku di rumah, memang kenapa, Za?"

"Nggak, aku diluar. Kamu bisa kesini nggak?"

"Bisa, tunggu aku bentar ya."

Reza melirik sana-sini, menatap dan memandang kehadiran Nadira. Tak lama berselang muncul sesosok gadis bak bidadari dengan untaian jilbab panjang menutupi tubuhnya.
Reza terdiam tanpa kata, matanya tak berkedip sedikitpun melihat Nadira.

"Woyyyy, kenapa bengong?"

"Engg ... Enggak ada apa-apa, kamu cantik banget, Nad." Sontak kata-kata itu keluar dari mulut Reza.

"Ah kamu bisa aja, Za."

"Nad, aku boleh ngomong sesuatu nggak sama kamu?"

"Boleh, Za. Mau ngomong apa?"

"Kamu tahu gak, aku tuh sejak awal merasa sangat nyaman kalau berada di dekatmu. Kalau aku sudah ngobrol sama kamu, aku merasa waktu sangat cepat sekali berlalu. Apa boleh aku menjadi pacarmu? Dan aku gak mau kamu direbut orang lain."

"Maksud kamu, Za?"

"Iya, Nad. Aku sayang kamu, cinta ini ada dikala pertama muka ini berhadapan denganmu."

"Alhamdulillah."

"Kenapa alhamdulillah, Nad?"

"Nggak apa-apa, Za. Semenjak itu aku juga merasakan-nya. Hanya saja aku ingin membuktikan keyakinan hatiku ini."

"Jadi maksudnya kamu juga cinta aku, Nad?"

"Iya, Za. Semoga kita bisa saling berbagi dan menasehati dalam semua ini. Semoga kita menjalin ini dengan cara dan jalan allah."

"Subhanallah, Alangkah indah tutur katamu, lembut terngiang-ngiang ditelingaku membuatku serasa melayang padahal kakiku masih berpijak di tanah. Bersyukurnya aku bisa memiliki bidadari seindahmu, Nad."

"Insyaallah, Za. Kamu juga jadi calon imam yang baik ya buat aku. Pulang sana, udah malam, Za."

"Yaudah, kamu istirahat ya, Nad."

Dengan hati yang dipenuhi bunga-bunga cinta, Reza melangkahkan kakinya menyusuri jalan pulang. Senyum terpancar dibibirnya, tertera jelas kebahagiaan yang di rasakan dihatinya oleh Reza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Kita FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang