Because a yeoja

1.4K 54 4
                                    

 Sora pov

Ketika aku sedang menyuapi Luhan, kai datang dengan membawa seorang yeoja. Apa? Kai membawa yeoja? Setauku dia tidak suka repot- repot mengendong yeoja. Tapi ini, dia malah membawa yeoja itu dan segera memanggil dokter.

"Museuniriya? Kenapa yeoja itu?" ucapku

"dia.. Pingsan saat aku berjalan bersamanya" ucapnya

"mwo?" tanyaku terkejut

"nanti akan aku jelaskan, sekarang aku perlu dokter" ucapnya

"arraseo arraseo" ucapku sambil memanggilkan dokter.

Kai pov

Aku terus menatapnya, melepaskan jacketku untuk menghangatkannya. Apa yang sesungguhnya terjadi dengan gadis ini? Kenapa dia bisa tiba tiba pingsan? Pertanyaan itu terus berulang dikepalaku. Lamunanku terhenyak ketika sora datang bersama para dokter.

"apa yang terjadi?" tanyaku pada uisa

"dia tidak apa- apa, dia hanya demam sedikit tetapi aneh, mengapa darahnya sangat kental? Darahnya seperti Lilin dan bisa mengeras. Ini agak aneh" ucap dokter itu.

"anniya, itu tidak mungkin dokter, mungkin hanya salah memakan makanan atau karena penyakit ini" ucap sora membuat aku lega.

"geurae, kalau begitu saya ke ruangan saya dahulu, masih banyak pasien yang harus saya periksa" ucap dokter itu

"gamshahabnida uisa-nim" ucap kam semua.

"hampir saja.." ucap Luhan hyung lega.aku langsung melirik wajah yeoja itu.

"cepat ceritakan apa yang terjadi tadi" ucap sora

"baiklah.." ucapku menceritakannya

Kim Sora Pov

Setelah mendengar cerita kai tadi, aku hanya menatap wajah yeoja ini. Aku merasa kasihan melihatnya harus menderita karena menjadi seekor werewolf. Aku menatapnya, dari wajahnya aku dapat menemukan guratan kesedihan dan kekecewaan. Dia masih belum sadar dari tidurnya, sejak dokter memeriksa tadi dia bahkan tidak bergeser atau bergerak sama sekali tetapi dia masih hidup.

"siapa nama yeoja ini?" tanyaku.

"molla" ucap kai tenang.

"mwoya?! Bagaimana bisa kau tidak tau siapa namanya,eoh? Padahal kalian sudah 3 kali betrtemu" ucapku sambil menjitak kepalanya

"appo.. Aku lupa menanyakannya, tapi sepertinya aku.." ucapnya

"mwo? Kau menyukainya eoh?"

"anni" ucapnya kecil

"mengaku sajalah" ucapku

"dasar babi bodoh" ucapku

"mwoya?! Waeyo hanya aku saja yang dipanggil bab, eoh?" ucap kai tidak setuju sambil menunjuk Luhan.

"wae?! Kau tidak suka? Atau kau ingin disamakan dengan babi kurus itu?" ucap sora

"yakk.. Kalian membicarakanku, eoh? Kemari kau.." ucap Luhan sambil berlari mengejar aku dan kai.

Aku merebahkan tubuhku disofa. Ini sangat melelahkan karena dikejar oleh 2 babi itu. Ketika aku hendak memejamkan mataku, aku terbangun saat luhan mengguncang tubuhku dan ternyata mengajakku untuk pulang kerumah karena sejujurnya bisa aku bilang udara diluar dan didalam sama dinginnya dan sangat dingin.

"kajja, aku antar kau pulang" ucapnya sambil menarikku

"gwaenchana, aku bisa pulang sendiri, kau harus istirahat" ucapku sambil pergi ke luar dari kamar rumah sakit.

Pure BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang