Falling In Love
Akhir bulan September udara mulai dingin dan hujan juga mulai turun. Langit yang biru, hari yang cerah, dan disaat malam, udara menjadi sejuk. secara bertahap menghiasi bukit yang ditumbuhi pepohonan dengan beragam nuansa warna antara kuning, jingga, dan merah. Pada musim ini, pohon-pohon yang selalu hijau seperti cemara dan aras menjadi paduan yang sangat serasi bagi warna merah dan kuning terang dari pohon-pohon lain yang meranggas. Semuanya nampak indah, seindah suasana hatiku saat ini.
seperti biasa aku sedang duduk di sebuah taman bersama teman masa kecilku, Im Yoona. Gadis yang terlihat ceria, fleksibel dan Easy going. Dia berbeda dengan gadis kebanyak yang selalu menjaga image mereka. Dia sederhana dan apa adanya. Aku suka semua yang ada pada dirinya.
Saat ini aku sedang menemaninya mencari beberapa buku di perpustakaan dan menemani dirinya berjam-jam di perpustakaan itu. Tapi hal itu tidak membuatku bosan, karna pemandangan indah dihadapanku. Ya, aku menatap wajah cantiknya dengan tatapan kagum. dia terlihat begitu sempurna. parasnya yang cantik mampu membuat semua namja ingin memilikinya. andai saja dia tau bahwa aku juga menyukainya lebih sekedar seorang teman.
Ya, dia telah berhasil merebut hatiku beberapa tahun ini. Tapi demi persahabatanku dengannya aku tak berani untuk mengungkapkan perasaanku padanya. Aku tidak tahu, entah sejak kapan perasa suka ini datang? Yang pasti aku sangat tidak suka jika ada namja yang berusaha mendekatinya.
"Oppa, apa kau ada acara? " Tanyanya seraya membereskan semua bukunya dengan rapi.
Oh, suaranya bagaikan sebuah irama yang merdu mengalun indah di telingaku.
"Ani, waeyo? " kataku tanpa melepaskan tatapanku dari wajah cantiknya.
"Nan Gwenchana, Aku hanya ingin kau menemaniku jalan-jalan saja. hari ini aku tidak ada mata kuliah lagi, jadi aku bosan di rumah terus, kau mau kan menemaniku?" katanya dengan tatapan lembutnya.
Deg!
jantungku berdetak abnormal setiap kali melihat mata indahnya. Oh, tuhan Apa dia sedang mengajakku kencan? entahlah? yang jelas hatiku senang sekali mendengar ajakkannya. akhirnya aku bisa pergi berdua dengannya, setelah berhari-hari aku selalu gagal mengajaknya pergi.
"Aku akan membawamu pergi kemanapun kau mau, siang maupun malam aku akan menemanimu." Kata hatiku.
"Ne mullon, aku akan menemanimu kemanapun kau mau. Keujung dunia pun aku mau" kataku dengan kata-kata mautku.
Kulihat dia terkekeh sambil mencubit lenganku gemas.
"Aish, Kau ini. Kelakuanmu iru tidak pernah berubah. Rayuanmu tidak akan mempan terhadapku. "
"tapi Oppa, apa kau tidak ada kencan dengan wanita-wanitamu itu." Tanyanya lagi yang membuatku tergelak mendengar kata 'wanita-wanitamu'.
Astaga! Gadis ini, apa dia tidak tau aku mendekati gadis-gadis itu hanya untuk menarik perhatiannya saja.
"Opsoyo, aku sudah menolak semua ajakan mereka, hanya untukmu saja hari ini. " kataku dengan menggoda.
"Aish, kau pandai sekali merayu. Pantas saja semua wanita jatuh hati padamu. Dasar Player." Katanya sambil menggelengkan kepalanya.
Mungkin dia menganggap ucapanku sebuah rayuaan untuknya. Namun sungguh itu tulus dari hatiku. Oh, Yoong andai kau mengetahuinya.
******
Siang hari selepas kuliah, kami sudah berada di sebuah taman hiburan ternama, Lotte World. disana kami bermain dengan puas. Dan berbagai wahana kami naiki satu persatu."Oppa, kita belum naik itu. Kajja kita naik itu saja." Katanya dengan menarik lenganku. aku hanya tersenyum melihat tingkahnya yang seperti anak kecil.