3. C I N T A

44 4 1
                                    

"Cinta Pertama"

Kevin sedang santai di balkon lantai 2 rumahnya. Menatap pemandangan Kompleks rumahnya yang sama sekali tak berubah tiap harinya.

Sembari memandang jalanan yang begitu sunyi, Kevin mengambil earphonenya di meja kecil yang ada di balkon itu. Ia mencoba memasang kabel berwarna putih tersebut ke Handphonenya dan mulai mencari lagu yang cocok dengan Suasana moodnya.
Tangannya berhenti seketika saat lagu yang akan ia putar tertera di layar handphonenya.

"When i look at you"

Ia akhirnya menekan tombol Play di layar tersebut.
Alunan lagu pun mulai terdengar merdu ditelinganya.
Sesekali ia menantunkan lirik lagu mengikuti alunan musik ditelinganya.

When my world is fallin' a part

When there's no light to break up the dark

That's when i

I, I look at you


(When i look at you -    )

Tenang, nyaman. Itulah yang Kevin rasakan sekarang. Jarang-jarang ia dapat meluangkan waktunya untuk bersantai. Selalu ada saja planning yang menghancurkan kegiatan yang paling Kevin sukai ini.

Tiba-tiba saja pandangan Kevin tertuju pada sebuah Rumah, tepatnya Rumah tersebut ada didepan rumahnya.
Kevin begitu kenal siapa pemilik rumah tersebut.

"Itu dia..eh tapi dia mau kemana?" tanya Kevin dalam hatinya. Matanya kini terfokus pada Seorang Cewek dengan Cardigan Biru muda sedang berada di depan Pintu rumah yang ia pandangi tadi.

Dia Karina, sahabat Kevin dari Smp. Karina sosok sahabat yang baik, itulah mengapa Kevin bersahabat dekat dengannya. Karina mempunyai seorang Adik perempuan yang.. Entah mengapa Kevin sering memperhatikannya, Kevin kagum pada sosok itu.
Namun, entah mengapa 1 minggu ini, Kevin merasa bahwa sosok itu seperti menjauhinya, tiap kali ia berpapasan dengannya, Sosok itu sama sekali tak menyapanya ataupun sekedar melempar senyum. Sama sekali TIDAK.

Namanya Kirana, adik dari sahabat Kevin, Karina. Nama mereka begitu mirip, entah apa yang membuat orang tua mereka menamakan mereka dengan begitu mirip. Namun berbeda dengan nama mereka yang mirip, sifat dan penampilan mereka berbeda.

Karina lebih ke tomboy dan kadang juga feminim, tingkah dewasa dan welcome dengan orang-orang yang baru saja ia kenal membuatnya terkenal ramah dan baik hati. Walau terkadang ia suka marah-marah jika barangnya di sentuh orang.

Kirana lebih ke biasa-biasa saja, tepatnya dia lebih memilih sederhana. Tingkah polosnya membuat orang-orang disekitarnya seakan ingin melindunginya, mereka begitu takut kepolosan Kirana membuat dia salah kaprah dan terjebak ke Pergaulan bebas. Walau terkadang tingkah kekanak-kanakannya membuat risih namun dia bisa berubah menjadi dewasa seketika jika ia berhadapan dengan pelajaran.

"Keeev.." teriak Karina dari tengah jalan, membuyarkan Fikiran Kevin tersebut.

"Eh.. Iya, kenapa Rin?" tanya Kevin sembari melepaskan earphone dari telinganya.

"Lo bisa bantu gue gaak??" teriak Karina lagi.

"Bantu apaan?" tanya Kevin kembali.

"Lo temenin adik gue yah.., gue mau keluar bareng Tita(*) dan yang laen. Boleh yah Kev.. Please.." Mohon Karina, sambil memberi tatapan sendu yang membuat Kevin luluh.

C I N T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang