Tengku pov
Duduk di kursi sambil merenungkan apa yang dikatakan raisa di cafe tadi ia berfikir ternyata ada benarnya juga apa yang dikatakan raisa dia tidak boleh menggantung cinta putri dan angelina ia harus memilih salah satu dari mereka. "Siapa yang harus aku pilih? Putri atau angelina gue sayang kedua-duanya, tapi gue kasihan liat putri gue sudah menyakiti hatinya, dan gue juga awalnya lebih suka sama putri, gue harus milih putri! Ya harus! Sekarang juga!" Tengku yakin ia memilih putri dan ia mengambil handphonenya dan mengajak putri ketemuan di taman dimana ia dengan angelina ketemuan tadi sore.Putri pov
Masih prustasi dengan kejadian tadi sore, masih dalam keadaan air mata bercucuran di pipinya, matanya mulai memerah dan bengkak karena terlalu lama menangis, ia mengusap air mata yang mengalir di pipinya dan melihat handphonenya ada sebuah pesan masuk dari tengku "put, kita bisa ketemuan gak gue mau ngomong sesuatu ni" putri lalu membalas pesanya "gak bisa, kalau mau ngomong telfon aja sekarang" "gak bisa ditelfon, gue mau ngomong serius sama lo" "ya udah kapan ketemuannya?" "Sekarang bisa gak?ditaman " "ya udah gue kesana " "iya, gue tunggu ya". Putri lalu terbangun dan mencuci mukanya, ia mengambil tasnya yang ada di meja belajar dan pergi bertemu tengku.Ditaman###
Di bawah sinar rembulan dua remaja ini Berdiri berhadapan saling tatap menatap "lo kenapa put kok mata lo merah" putri memalingkan mukanya kesamping "gapaapa kok" tengku memutar kepalanya ke depan "benar ni gak papa" "iya, lo mau ngomong apa?"tengku Memegang bahu putri " sebenarnya gue mau ngomong, gue minta maaf sama lo put, raisa sudah menceritakan apa yang lo liat tadi sore, gue nyesal put gue gak mau kehilangan lo, gue sama angelina tu cuma temen, gue sayang sama lo put, lo mau kn jadi pacar gue?" Suasana mulai tegang dan hening saat tengku menyatakan cintanya kepada putri, angin berhembus kencang menandakan hujan akan turun ,"maaf! Lo bilang maaf! Lo tak tau hati gue ini sakit banget! Gara2 lo gue jadi begini! Gue benci2 banget sama lo, dan lo bilang apa tadi, lo mau gue jadi pacar lo jangan mimpi!" Putri sangan marah kepada tengku "put gue cinta sama lo plis lo mau kan" putri mengusap air matanya "maaf, gue gak bisa nerima lo, karna gue tau sahabat gue sendiri suka sama lo, mending lo menyatakan cinta lo ke angelina, lo salah milih gue, angelina lebih tulus mencintai lo dibanding gue, maaf gue harus pergi" putri berlalari meninggalkan tengku sendirian, hujan turun dengan petir, putri tidak pulang langsung ke rumah ia pergi ke rumah raisa, ia ingin menceritakan semua kejadian td ke raisa.Di rumah raisa ###
"tok!tok!tok!" Putri mengetuk pintu rumah raisa "iya sebentar" raisa membuka pintu "eh lo put, malam2 begini kenapa lo datang ke rumah gue, ayo masuk diluar hujan" raisa membawa putri masuk ke rumahnya "sa.. tadi tengku ngajak gue ketemuan dia minta maaf sama gue, dan dia menyatakan cintanya ke gue" raisa terkejut "ha.... apa trus lo terima" "gak! Gue tolak gue bilang angelina lebih tulus mencintai lo dibanding gue" "lo yakin nolak tengku, kalau tengku nembak angelina lo gak sakit hati, lo gak ngancurin hubungan mereka kn?" "Gue yakin, dan gue gak bakalan ngancurin hibungan mereka" "ya udah lo tidur rumah gue aja ya, hari sudah malam gak mungkin lo pulang, lagian hari hujan" putri menganggukan kepalanya menandakan setuju.Tengku pov
Di sepanjang jalan menuju rumah tengku memikirkan apa yang dikatakan putri tadi, ia masih terbayang-bayang kejadian tadi, "apakah aku harus memilih angelina? Apakah semua ini benar yang aku lakukan? Jika ini jalannya akan aku lakukan" sampailah tengku di rumahnya iya lalu masuk dan mandi karena ia kehujanan, setelah mandi ia mematikan lampu dan merebahkan badannya di ranjang tidurnya, ia ingin tidur namun hatinya selalu berbicara, ia bingung dan bimabang hatinya kacau, lalu iya berfikir "jika ini maunya putri akan aku lakukan, lagi pula aku juga menyayangi angelina walau pun aku lebih menyanyangi putri, tapi jika ini maunya apa boleh buat" tengku berniat untuk menyatakan cintanya ke angelina esok hari.Angelina pov
Cahaya matahari menembus kaca jendela kamar, gadis ini terbangun dari tidurnya ia mulai membuka mata indahnya melihat handphonenya untuk melihat jam ternyata pukul 08.00 pagi , ia pun turun dari ranjang tidurnya dan menuju kamar mandi, seusai mandi ia mencari pakaian yang ia pakai hari ini, ia melihat handphone mengeluarkan nada dring ternyata tengku yang menelfonnya, "hallo , angelina kamu dimana?" "Gue dirumah emang kenapa" "kita bisa ketemuan gak di taman kemarin" "bisa2 jam berapa, sekarang?" "Iya kalau bisa sekarang" "oke" "yap, gue tunggu ya" angelina sangat senang dan melompat-lompat, ia segera bersiap-siap untuk menemui tengku, "akhirnya siap juga, oke sekarang menemui pangeran" putri menuruni anak tangga, ia melewati ruang makan dan "angelina, kamu gak sarapan dulu" ujar mama angelina "gak ma, angelina pergi dulu ya dah" angelina melambaikan jarinya. Ia menuju honda nex miliknya dan berangkat menuju taman, sampailah angelina di taman ia melihat tengku yang mengenakan jeket merah dan topi hitam di kursi menunggu angelina "dah lama nunggunya?" Tengku berdiri "tidak kok, ayo silahkan duduk" angelina pun duduk "ngapain lo ngajak gue ketemuan?" "Gue mau ngomong serius sama lo" "serius? Lo mau ngoming serius,apa?" "Gue gak bisa mendamin perasaan gue selama ini" angelina bingung dan mengerukan keningnya "perasaan? Maksud lo" tengku menghela nafas "maksudnya gue suka sama lo, lo mau kan jadi pacar gue?" angelina terkejut dan merasa senang ia tidak bisa berkata-kata lagi, ia hanya tersenyum dan berkata "iya gue mau" akhirnya mereka jadian, angelina sangat senang sekali . "Makasih ya sudah mau jadi pacar gue, sayang" tengku mengucapkan sayang ke angelina "iya sayang" angelina mendapatkan pesan dari teman sekelasnya saras "eh lin, lo gak datang ke rumah gue hari ni kita mau ngerjakan grafik" ternyata angelina ada janji dengan temannya untuk membuat tugas kelompok yang di berikan guru "iya gue kesana sekarang" angelina membalas pesan saras "sayang, gue harus pergi dulu ya, ada yang harus gue kerjakan" "oke sip, hati2 ya sayang" angelina meninggalkan tengku di taman dan menuju rumah saras , sesampainya di rumah saras.....Dirumah saras
###
Angelina memarkirkan hndnya di depan teras rumah saras "tok...tok...tok..." angelina mengetuk rumah saras dan terdengar jawaban "ya.. masuk aja tk di kunci" angelina lalu masuk dan melihat teman2nya sudah datang termasuk sahabatnya raisa, mereka satu kelompok dan angelina menceritakan kepada raisa tentang kejadian tadi dengan cara berbisik2 "sa..sa sini dlu" raisa tercengang melihat sahabatnya ini "apaan sih" "hm... mulai dah menggosip klu kalian sudah berdua, kmi semua bakalan jadi kacang" omel saras "bentar.... bentar, gue mau ngomong sama raisa dan kalian semua gak boleh tau" angelina memegang bahu raisa dan membisikkan sesuatu, ia menceritakan bahwa tengku menyatakan cinta kepadanya, raisa kaget "ha.... cye2 selamat ya, apa putri sudah tau " angelina memonyongkan bibirnya ke depan "kalau putri gak tau" "mending lo kasih tau daripada ntar dia marah, lo taunkn di kyk apa" "okelah" angelina mengirim pesan kepada putri dan menceritakan tentang kejadian tadi , putri awalnya merespon biasa saja tapi di balik itu dia mengirim pesan ke tengku dan mengatakan tengku php. Tengku mengirim pesan ke angelina "kenapa putri bilang bahwa gue php" angelina terkejut dan mengirim pesan ke putri "apa maksudnya lo ngirim pesan ke tengku, kenapa lo bilang tengku php" "kyknya ada kesalah fahaman antara kita lin, kita ketemuan aja ya di cafe biasa, bawa juga raisa" "oke lo tunggu disitu gue datang sekarang" , nampaknya ada api2 yang membara antara angelina dan putri "sa, lo ikut gue sekarang" raisa bingung "loh kemana?" "Yg jelas lo ikut aja" "tp.... kita lgi..." "udah, ras gue pergi dlu ya nnk gue kesini lgi, ini urusan sdh gawat" angelina menarik tangan raisa dan pergi menuju cafe, di jalan hati angelina membara2 ia ingin menampar putri.Di cafe
####
Akhirnya sampai juga di cafe yang mereka tuju, angelina turun dari hnd sambil menarik tangan raisa "lepas2 lin, jangan tarik2 dong" raisa berusaha melepaskan genggaman angelina "udah kalau tak di tarik lo gak bakalan jalan" saat berhadapan dengan putri, angelina membuka pembicaraan dengan mengatakan "apa maksud loh ha?" Angelina menunjuk muka putri "dengerin gue dulu lin, nih gue cuma...." kata2 putri terputus ketika angelina mulai marah "ah gak usah basa-basi lo, gue tau lo itu suka sama tengku, dan lo berusaha ngancurin hubungan kami ya kn? Lo cemburukn? Jawab!" Putri menaikan nada bicaranya "iya! Gue suka sama tengku! Ya gue juga cemburu melihat kalian! Tp gue tidak berniat untuk ngancuruin hubungan kalian, nih liat sms gue dengan tengku, liat nih liat!" Angelina membaca percakapan mereka, dan angelina refleks menangis ketika membaca sebuah kata2 dari tengku "sebenarnya gue gak cinta sama angelina, gue cintanya sama lo, gue pacaran sm angelina cuma pelampiasan karena gak bisa dapetin lo" itu kata2 dari tengku yg membuat angelina sakit hati "lin gue cuma mau nyelamatin lo, tengku itu gak cinta sama lo, dia cintanya sama gue, ya... ini salah gue juga karena gue gak terima cintanya dia, gue nyuruh dia nembak lo, karna gue bilang kalau cinta lo lebih tulus dibanding gue" angelina langsung pergi tanpa meninggalkan kata2 sedikit pun dan dia membawa handpone putri, raisa yg kebingungan mengikuti langkah angelina, sedangkan putri.... ya karena handphonenya di bawa otomatis ia mengikuti angelina. Di jalan angelina ngebut.... gadis ini membawa hndanya seperti pembalap, ia menuju rumah tengku dan semampainya di sana.....Hayo.... 😱 suasana mulai menegang nih kayaknya angelina bakal marah besar sama tengku , apa yang akan dilakukan angelina terhadap tengku ya????
Maaf kalau sampai disini ada yang salah menulisnya. mohon maaf ya tp insya allah di part yang selanjutnya tidak ada tulisan yang salah2 lagi ok 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Seindah Matahari
RomansaMatahari yang menyinari hari2 ku lagi, dia adalah dunia ku, dia mengubah segala yang dulu hilang kini kemabali lagi, namun ternyata salah dia bukan seindah matahari yang aku bayangkan, dia menghilang dari hidupku dengan cara pengkhianatan, padahal...