Di rumah tengku
###
Angelina melihat tengku duduk di kursi sambil mendengarkan lagu, angelina tanpa basa-basi lagi ia berteriak hingga membuat tengku terkejut "kenapa kau melakukan ini!" ,,, suasana menegang, tengku lalu berdiri dan menghampiri angelina "kenapa???? Sayang kesini?? Ada apa ini kalian pada kesini?" "Ah sayang lo itu bohong, cinta lo itu munafik, dan perhatian lo itu cuma pelampiasan" angelina menggeramkan tangannya, saat tengku berbicara "maksudnya???" Tengku yang bersikap pura2 gak tau membuat angelina semakin geram , "gue mau tanya sama lo, sekarang di depan semua orang gue mau tanya sama lo, lo cinta sama gue atau putri.... jawab jangan diam!" Angelina memberi pertanyaan kepada tengku, yang mana tengku tidak sanggup menjawabnya "gue.... gue.... " kata2 tengku terbatah2 "gue... apa? Jawab!" Angelina mengeras "gue cinta sama lo angelina, kenapa lo bertanya seperti ini?" "Heh.... kenapa lo bilang! Ni liat apa ni, apa ni maksudnya?" Angelina menunujukan handpone putri ke wajah tengku, yang mana di layarnya ada percakapan antara tengku dan putri yang membuat angelina sakit hati. Mata tengku melotot, tubuhnya kaku, lidahnya kelu, dan tangannya bergemetaran, ia tau kalau angelina sudah marah apapun bisa terjadi "iya gue ngaku, gue cinta, suka dan sayang sama putri, gue pacaran sama lo cuma sebagai pelampiasan " akhirnya bibir tengku berbicara juga dan spontan PLAK..!!!!! Tamparan keras dari tangan angelina untuk pipi tengku membuat raisa dan putri menghampiri angelina untuk menenangkannya. "Lin sudah lin sudah" raisa memegang tangan angelina "iya sudah jangan herani ni cowok" tambah putri "sekarang lo puas, puas lo udah nampar gue" kata tengku "ya... gue puas, gara2 lo persahabatan kami hancur, sekarang juga kita putus!" Suara angelina tak kalah besar "ok kalau itu mau lo"tengku menunjuk muka angelina ,"udah lin sekarang ayo kita pergi" raisa menarik tangan angelina, mereka bertiga pergi meninggalkan tengku. Tengku yang sendirian menyesali perbuatannya ia memegang kepalanya dan memukul-mukul meja yang ada di hadapannya. "Lin gue minta maaf ya" kata putri yang membuat angelina berhenti berjalan, angelina melihat putri dan berlari mendekati putri lalu memeluknya sambil berkata "gue yang harusnya minta maaf ke lo put, gue udah marah2 gak jelas sm lo, maafin gue ya, makasih atas semuanya." "Kn kalian hanya salah faham saja kok" ujar raisa yang berjalan menuju mereka dan memeluk mereka berdua, "kita kan sahabat masa gara2 ini kalian bertengkar" lanjut raisa. Azan berkumandang menandakan waktu sholat telah tiba sekarang pukul 12.15 artinya sekarang waktunya sholat zuhur, ketiga gadis ini menuju masjid yang ada di depan mereka, "lin mending kita sholat dulu, lo harus nenanangin hati lo" kata putri mengajak angelina sholat "iya lo kan, lagi habis marah ni, di bawa sholat jen biar hati lo tenang" tambagh raisa "iya,,, yaudah deh ayok" mereka pun akhirnya masuk ke masjid dan nengambil air wudhu untuk mensucikan diri. Setelah mengambil air wudhu ketiga gadis ini memakai mukena yang tersedia di lemari belakang , seusai sholat angelina berdoa di dalam doanya iya meminta kepada allah swt agar bisa melupakan tengku dan mengirimkan seseorang yang bisa melupakan kejadian pahitnya agar ia bisa bahagia dengan seseorang itu "ya allah ya rab..... ampunilah dosa2 ku karena sudah marah2 tadi sama seseorang yang telah membuat hatiku terluka, ya allah aku memohon kepadamu hilangkanlah ingatanku tentang tengku, aku ingin melupakan kejadian pahit ini ya rab, maka dari itu kirimlah seseorang yang bisa membuatku bahagia dan melupakan kejadian yang sungguh menyakitkan ini, seseorang yang sangat2 menyayangiku dengan tulus, seseorang yang mencintaiku dengan hati yang suci bukan sebagai pelampiasan, tolong kirimkanlah seseorang yang seperti itu ya allah . Amin...." itulah isi doa angelina kepada allah swt. Setelah semuanya selesai mereka menuju honda masing2 dan menuju tempat masing2, putri pulang menuju rumahnya, sedangkan angelina dan raisa menuju rumah saras untuk melanjutkan tugas kelompoknya, "maaf ya agak lama" ucap angelina "iya gakpapa. Kalian dari mana tadi" tanya saras "kami tadi ada janji dengan seseorang" jawab raisa "janji?sama siapa?" Angelina langsung menyambung "ah abaikan saja, bukan urusan lo, mending kita lanjutin ni tugas biar cepat selesai" "benar juga tu" tambah raisa, mereka akhirnya mengerjakan tugas mereka yang mana terhalang akibat kejadian tadi. Alhirnya tugas mereka selesai juga sampai pukul 15.00 , angelina dan raisa berpamitan pulang, "ras kita pulang dulu ya lagi pula tugasnya udah selesai" kata raisa "iya hati2 ya dah" balas saras "iya dah" angelina memainkan jari2 nya. Angelina dan raisa pun akhirnya pulang ke rumah mereka masing2.Angelina pov
Memejamkan matanya menyandarkan kepalanya di belakang kursi, ia asik mendengarkan lagu galau, anak ini baper dengan kejadian tadi, "kenapa ya semua ini harus terjadi?" Angelina mengeluarkan air matanya "kak..... sini, kamu dimana?" Terdengar suara ibu angelina dari dapur yang membuat angelina spontan untuk menghapus air matanya "iya ma,,,,..... tunggu" angelina membangunkan dirinya dan menuju dapur "ada apa ma.." "ni tolong bantuin mama, daripada kamu duduk2 gak jelas" mama memberikan bawang ke angelina "angelina disuruh ngupas bawang ma?" Mama memandang angelia "iya, bisakn?" "Bisalah ma".Putri pov
"Akhirnya angelina putus juga dengan tengku, kasihankn angelina kalau harus di bohongin tengku, semoga aja angelina sabar menghadapi semua ini" putri berdiri dikaca dan berbicara kepada dirinya sendiri.Raisa pov
Gadis ini sedang berada di atas kursi dan menaruh kedua tangannya di atas meja, satu tangannya lagi memegang pulpen dan menulis di buku diarynya.Oke gays, tengku sangat jahat bukan , tapi angelina akan jumpa dengan seorang lelaki yang membuat hari2nya berwarna lagi, kira2 siapa ya lelaki itu????
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Seindah Matahari
RomanceMatahari yang menyinari hari2 ku lagi, dia adalah dunia ku, dia mengubah segala yang dulu hilang kini kemabali lagi, namun ternyata salah dia bukan seindah matahari yang aku bayangkan, dia menghilang dari hidupku dengan cara pengkhianatan, padahal...