"Ayolah~"
Sudah ditetapkan bahwa setiap hari Sabtu sore menjelang malam kita ada rapat bersama. Jangan mikir aneh-aneh atau membayangkan yang tinggi-tinggi. Rapat yang gua maksud di sini cuma sekedar ngumpul bareng, minum, makan, ngemil, cerita, saling ngejek, curhat—gitu terus ampe mabok. Acara yang hemat uang, bikin seneng, mengurangi perasaan ngenes bagi jomblo pas malming, dan yang paling utama: buang-buang waktu.
Dikarenakan temen-temen yang lain pada malming bareng pacar atau keluarganya, tinggal kita berlima di sini atau dengan kata lain ... hanya jomblo yang tersisa.
"Mau ke mana seh, Mak?" tanya Te tanpa sedikit pun mengalihkan perhatiannya dari makhluk kuning berbentuk seperti pisang lari-lari dengan paniknya di sepanjang jalan yang bertebaran dengan pisang keemasan di layar HPnya.
"Mau mit ap sama temenku, Tessayang. Ikutan yuk?"
Gua yang dari tadi cuma bengong mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan.
Di sebelah si Te ada cowo putih rambut blonde yang duduk dengan HP di tangan kanan dan minuman kaleng di kiri. Walopun dia udah pesen minuman di tempat kita nongki, dia tetep aja ga bisa ninggalin minuman itu. Di sofa seberang gua ada cewe imut dengan gigi kelinci yang bikin mukanya tambah nggemesin dan innocent. Tapi percayalah, dia ga sepolos yang lu bayangin. Sebelahnya ada cowo muka blasteran berkacamata yang lagi merem dengan earphones di kedua telinganya. Sekilas lu liat pasti lu bakal bilang dia tipikal cogan yang cool dan pinter. Tunggu aja ampe lu kenal ....
Dan ada gua sendiri. Panggil aja Tesa dan gua bakal jadi pemandu kalian hari ini.
"Ka Tomek~ ikutan yuk?"
"Where?"
"Mit ap sama temenku."
"Ada cowonya, Le?"
Cowo kacamata bermuka blasteran yang over-protective ama pacar juga bukan, ade juga bukan, tunangan apalagi, tapi ngaku-ngaku sebagai calon suami dari Kee akhirnya ngelepas earphones yang dari tadi nyumpelin kedua kupingnya.
"Whoa~ emang ada apa kalo ada cowonya, Le?" tanya cowo blonde bernama Renald yang lebih dikenal dengan nama bekennya TOMEK.
"Lele sayang, kalo ada cowonya mending ga usah."
"Kenapa, Dodo sayang?"
Gua ngelirik sekilas ke arah Te dan ga sengaja pandangan kami bertemu.
Dia kayak bilang sesuatu.
Leo.
Mulai.
Drama.
Dan meledaklah tawa ala psikopat oleh kami. Masa bego sama orang-orang yang ngeliatin kita. Dan gua merasa bangga sesaat karena berasa pemes ....
Setelah Kee menjalankan aksi membujuk segenap rekan rapat sorenya, akhirnya usahanya itu membuahkan hasil yang mengecewakan bagi kami tapi sangat membahagiakan bagi dia.
"Ketemu sama siapa sih, Le?"
"Ada temenku dari klub, Ka."
"KLUB? Le, kamu ikut klub apa?" tanya si abang blonde dengan nada meninggi alay.
"Helah, Ka. Masa ga inget toh? Itu tuh ... klub yang di LINE."
Te memberi penekanan pada setiap kata yang dia ucapin. Gua diem aja karena lagi sibuk ama jalanan yang butuh konsentrasi penuh karena para pengendara motor yang gua temuin sama sekali ga suka mengendarai motor mereka dengan normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Power
Short StoryHOLAAA! Kita kembali lagi di Event kali ini, Event by Newmem. Jadi, cerita ini dibuat oleh para newmem kita, yang isinya cewek semua-itulah alesan kenapa judulnya Girl Power. Enjoy! Regards, All admin.