PRINCE OF VAMPIRE

380 8 0
                                    

"IBU!!!Jangan pergi!! Jangan tinggalkan aku!!! Uwaaa........." jeritan menyayat itu awal mulanya aku menjadi vampir, tak percaya?!, oh... ayolah... kalau memang tak percaya akan ku ceritakan secara singkat.

"hei kau...! anak kecil ini..., benar2 tidak baik kalau malam2 begini masih di luar..." tegur seorang preman yang sedang berkumpul bersama teman2nya yang mulai tertawa melihat kepeduliaannya padaku, aku menoleh dan mereka mulai mendekatiku, lampu kecil di sorotkan ke wajahku, dan mereka kaget ketika sesaat melihat mataku bercahaya layaknya kucing di malam hari, namun setelah sesaat saling menepis hal yang tak mungkin seperti itu,preman yang menurutku baik hati tadi mencoba membujuk teman2 nya agar tidak menggangguku.namun sayangnya mereka sudah mulai mabuk, aku menyipit ketika cahaya itu tepat ke arah wajahku, sebelah lenganku tiba2 saja di pegangi dengan kuat, dan wajah berbau alkohol pekat itu mendekat meneliti ku.

"heh!! Hebat warna bola matanya merah..., cantik sekali, kalau kita jual pasti anak ini laku..., haha...ha..." tawanya memualkan, nafas bau nya benar2 membuatku mau muntah, hilang sudah seleraku..., dengan malas aku mencoba melepaskan diri, ukh..., benar2 kurang ajar manusia satu ini, sudah kotor..., berani2nya menyentuh pangeran vampir sepertiku...

" lepaskan aku bodoh...," guman ku kecil, mereka kaget dan terdiam sesaat, namun setelah itu dengan kasar mereka menyeretku menjauhi jalanan menuju kegelapan lorong kota itu, preman baik berambut panjang mencoba menghentikan, uhm...sepertinya dia bisa, selain kelihatanya kuat ia juga tipe setia, dengan pasti aku mulai menangis dan mencoba menarik lengan nya membuat teman2nya yang lain makin geram, ia tak membiarkan, seperti perkiraanku ia menarikku dan menggendongku.

Leher besar itu sudah tepat di depanku, sedang ia masih berdebat sengit dengan teman2nya tanpa menyadari hal yang akan ku lakukan, huwaa... kelihatannya lezat...

Crot...!!

aku sudah menggigitnya, darah segar itu cukup lumayan untuk malam ini, terus ku hisap tanpa peduli pada teriakannya, teman2nya yang begitu kaget langsung saja kabur, huh..., dasar pengecut, mangsaku melemah dan akhirnya roboh, taring yang menusuk daging leher itu perlahan aku tarik, ia masih hidup dengan nafas terengah2, dengan sigap aku menggigit pergelangan tanganku dan menampungkan darahku kedalam mulutnya.

"minumlah... kau akan hidup abadi dan terhormat dengan berada di sampingku..., menjadi vampir kerajaan yang di takuti vampir jelata..." bisikku di telinga nya, kelihatannya berhasil dengan baik, ia terlihat haus dan menghisap darahku dengan lahap, tak lama aku membiarkannya, karna sedikit kesakitan aku menarik tanganku kembali dan ia mulai terdiam menatapku.

"mana ciuman pengabdianmu...?," perintahku seraya mengulurkan tangan, namun ia hanya menatapku tajam, dan dengan keras menamparku, aku kaget dengan kelakuannya itu.

" jangan sembarangan memutuskan...!, aku tak pernah meminta untuk bisa terus hidup...!, aku tahu kau adalah bangsawan vampir, tapi tak semudah itu kau bisa memerintah ku...".

"apa!!!, jangan membantah!!," bentakku seraya menarik tangan kekarnya, dengan memberi darahku, ia bisa tahu segala latar belakangku layaknya ia sendiri yang mengalami, dan ia akan terikat kutukanku, tapi..., kenapa ia membantah perintahku seperti ini...?

"aku akan pergi, kalau kau mau ikut, ayo...," ajaknya tak sopan, aku benar2 terpaku, mencoba menahan tangis, dasar sialan..., percuma aku mengharapkannya, namun dengan terpaksa aku meraih tangannya, dan kamipun pergi menelusuri gelapnya malam...

2 days later...

" aku ingin pulang...!!, aku tak mau tinggal di tempat kumuh ini!!," bentakku ketika malam itu ku temukan beberapa benjolan di kulit ku, Rei hanya melirik sekilas, namun selanjutnya ia sibuk menguras darah dalam kantung yang di belinya, aku berdengus malas, rumah lembab dan tak ada peti tidur, cahaya matahari silau mampu masuk dari beberapa celah di genting, benar2 berbahaya bagi kulitku, namun Rei telah meletakkan darah yang mulai mengental itu, tidak panas lagi...

RUJAK CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang