Part 4

2.1K 22 2
                                    

“Pergi.”Ucap Sungmin tanpa memandang wajah Wana.

“Sungmin~si aku..”

KUBILANG PERGI!!” Bentak Sungmin membuat Wana tertegun sesaat ditempatnya. Lalu detik kemudian ia pun berlari meninggalkan Sungmin.

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::

 

Wana menatap kosong halaman didepannya. Sebelum ketempat ini Wana sempat mendatangi ruangan khusus jurusan yang dimasuki Eunsu. Setelah bertanya kesana kemari Wana akhirnya berhasil menemukan salah seorang yeoja yang dikenal sebagai sahabat dekat Eunsu. Wana sengaja bertanya kepada yeoja itu alasan mengapa Eunsu sampai marah kepada Sungmin, ia yakin yeoja itu tau semuanya. Awalnya yeoja itu tidak ingin memberitahunya, namun karna Wana terus memohon akhirnya yeoja itupun mau memberitahunya.

“Semalam seseorang mengatakan pada Eunsu bahwa ia melihat Sungmin mencium seorang gadis dalam Klub. Ia juga bilang kalau malam itu Sungmin sendiri yang mengatakan bahwa gadis itu adalah yeojachingu nya. Aku memang tidak tau siapa gadis yang dimaksud itu. Keundae sepertinya Eunsu sudah mengetahuinya.”

Wana benar-benar tidak tau kalau semuanya akan jadi seperti ini. Jadi ternyata ialah alasan dari semua ini. Orang yang menjadi penyebab Sungmin dan Eunsu berpisah. Walaupun matahari menampakkan sinarnya saat ini namun hawa dingin masih tetap terasa. Sesuatu yang hangat tiba-tiba saja menetes di pipi gadis itu.

“Iissh~Babo yeoja..!! Kenapa juga aku harus menangis hanya karna dibentak olehnya?! Bukankah ia sudah sering melakukan ini padaku?!!” Ucap Wana seraya menghapus airmatanya. Gadis itu berusaha menghentikan tangisannya namun tidak berhasil. Airmatanya terus saja mengalir. Waeyo..? Kenapa harus kau yang aku sukai..?

Wana membiarkan aimatanya yang terus mengalir. Cuaca yang dingin kini menambah pilu di hatinya. Aku harus melakukan sesuatu.

][][[][][][][][][][][][][][][][][

 

Hari yang lagi-lagi harus dilalui dengan keheningan. Bedanya kali ini Wana tidak memiliki keberanian seperti kemarin untuk menegur Sungmin. Jadi ia lebih memilih diam. Walaupun sejujurnya ia sedih dengan situasi seperti ini. Mungkinkah ini berarti bahwa dirinya dan Sungmin tidak akan bicara satu sama lain lagi untuk selamanya..?!.

“Aku sedang tidak ingin langsung pulang kerumah. Kita pergi ke Pantai saja.” Ucap Sungmin tiba-tiba membuat Wana menoleh kearahnya.

“Eh?! Tapi kan..”

“Bisa tidak sekali ini saja kau mengikuti perkataanku tanpa harus berdebat lebih dulu denganku..?!” Pertanyaan Sungmin kali ini lebih terdengar seperti perintah di telinga Wana. Itu sebabnya dia tak ingin melanjutkan kalimatnya lagi dan hanya mengendarai mobil menuju Pantai.

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Hari sudah sore saat mereka berdua tiba di Pantai. Sesampainya disana Sungmin pun turun lalu bersandar pada mobil. Angin laut yang terbilang cukup dingin kini menerpa tubuh mereka.

“Mianhaeyo~..” Ucap Sungmin pelan. Wana hanya dapat menatap punggung Sungmin yang kini membelakanginya. “Seharusnya aku tidak membentakmu seperti itu kemarin..bukan salahmu jika Eunsu cemburu dan akhirnya memilih putus dariku.”

Wana tidak berkata apa-apa. Ia hanya berniat mendengarkan perkataan Sungmin. “Aku sadar..ucapanku kemarin terlalu kasar padamu. Itu sebabnya, maafkan aku..” Kini Sungmin berbalik lalu menatap gadis dihadapannya itu.

Wana sendiri sedikit terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya. Sungmin mau meminta maaf padanya. Ini sungguh diluar dugaan gadis itu. “Ah~a..aniiyo..nan gwencana. Aku sendiri juga seharusnya minta maaf. Karna aku..kau dan Eunsu jadi seperti ini..neomu mianhaeyo Sungmin~si..” Ujar Wana pelan. Sungmin sendiri tidak langsung berkomentar. Selama beberapa saat tidak ada sepatah katapun yang keluar dari keduanya. Suasana hening lagi-lagi terjadi.

“Aiish~jinjja~Yaa!! kenapa suasananya malah jadi canggung begini..?! Menyebalkan!!” Protes Sungmin tiba-tiba membuat Wana melongo seketika.

“Heh?! Semua ini kan karna kau! Kau sendiri yang memulainya!!” Balas Wana. Selama beberapa saat keduanya saling menatap tajam lalu detik berikutnya seulas senyum tersungging di bibir keduanya yang kemudian berubah menjadi tawa.

“Hhaha..Jinjja~!!” Kekeh Sungmin seolah belum percaya bahwa dirinya sedang tertawa lepas seperti sekarang. Tawa Sungmin seketika reda saat matanya terarah pada sosok Wana yang masih tertawa tanpa menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan. Selama beberapa detik Sungmin memandangi Wana lalu kemudian tertegun. Perasaan aneh yang timbul saat ia pulang dari Mall malam itu kini kembali lagi. Tanpa ia sadari kini matanya terus saja memandangi Wana.

“Sungmin~si..waegurae?” Tanya Wana membuat Sungmin seolah tersadar dari lamunannya. Sekilas ia tampak bingung, namun sesaat kemudian ia malah tertawa membuat Wana memadangnya heran.

“Haa~jinjja~!!” Ucapnya seraya menggaruk pelan kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Ia menatap Wana sebentar kemudian tersenyum. “Gwencanayo~ Sudah hampir malam.kkaja kita pulang.” Sungmin lalu masuk kedalam mobil meninggalkan Wana yang masih tampak bingung. Namun tetap mengikuti perkataan pemuda itu. Didalam mobil Sungmin menutup matanya perlahan seraya tersenyum kecil. Ia menyadari sesuatu.

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Sungmin tengah tidur lelap sampai merasakan seseorang memanggil-manggil namanya.

“Sungmin~si ireona..” Ucap Wana pelan. Gadis itu sudah berulang kali memanggil Sungmin namun karna belum ada respon membuatnya jadi kesal. “YA~LEE SUNGMIN!!!!!” Pekiknya membuat Sungmin spontan terbangun dari tidurnya karna kaget.

“Oo~kkamjjagiya!!!” Seru Sungmin seraya mengelus dadanya. “Neo..Jeongmal..~!!” Ia lalu menatap kesal kearah Wana.

“Hehe..mianhae~habisnya sudah kupanggil berkali-kali kau tidak bangun-bangun juga. Kita sudah sampai.” Cengir Wana.

Sungmin tidak begitu memperhatikan keluhan gadis itu, matanya kini sibuk menatap sekitar tempat mereka berada saat ini.

“Mwoya? Ini bukan dirumah.” Kata Sungmin yang akhirnya menyadari kalau mobil mereka sedang terparkir di depan sebuah Cafe.

Wana tidak langsung menjawab, kini gadis itu malah keluar dari mobil begitupula dengan Sungmin. “Keurae~ini memang bukan dirumah. Aku sengaja membawamu kesini.” Sahut Wana seraya tersenyum.

“Mwo?! Ya~memangnya untuk apa kau...” Kalimat Sungmin seketika terhenti saat matanya berhasil menemukan sosok seseorang. Yeoja yang begitu dikenalnya. Eunsu. Yeoja itu sedang duduk sendirian di salah satu kursi dalam Cafe tersebut. Sendirian. Kini Sungmin tau alasan mengapa ia dibawa kesini. Gadis itu ternyata sengaja mengatur semua ini dan berharap ia dan Eunsu bisa kembali bersama. “Dwaesso. Ayo pulang!” Ujarnya berniat masuk kedalam mobil sampai Wana tiba-tiba saja menguncinya lebih dulu. “Neo..?!!”

“Apa hanya karna dia sudah memutuskanmu kau akhirnya menyerah begitu saja?! Babo~ya?!” Sergah Wana.

Kini Sungmin menatap tajam kearah gadis itu.”Mworago?!”

“Lee Sungmin BABO!! Kau PENGECUT!!”Ulang Wana. Kali ini lebih keras, membuat Sungmin seketika maju menghampirinya dengan tangan diatas sedang terkepal. Wana yang berpikir bahwa Sungmin akan memukulnya, seketika menutup matanya dan sedikit tertunduk. Namun beberapa detik kemudian ia sadar tidak ada yang terjadi padanya.

Sungmin menatap tajam wajah Wana yang tepat berada dihadapannya.

Kau..Menyukaiku?!

#TO BE CONT

I'm Not a SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang