Pedih.

434 12 1
                                    

Suara ayam jantan berkokok yang khas menandakan hari sudah pagi. Hari minggu adalah hari santai untuk seorang Nindy dan hari minggu adalah hari Nindy untuk jogging disekitar komplek rumahnya. Setelah selesai jogging,Nindy meminum satu jus buah kesukannya yaitu Jus Alpukat. Disaat itu pula handphone nya berdering menandakan ada telepon masuk.

*Via* Batinnya kuat

"Hallo iya Via? Kenapa?." Sambut Nindy ramah yang membuat angin ingin menari nari di dekatnya.

"Gapapa Nin,nanti sore jalan yuk?" Via mulai mengajak Nindy.

"Sore ya? Iyaudah kemana?" Nindy mulai menerima ajakan dari Via.

"Gue punya tempat bagus pokoknya lo ikut aja deh yaa. Nanti gue samper ok.. Jam 4 harus udah rapi yaaa bye Nindy sayang" Jawab Via sumringah.

"Eh..lo.. sama siapa aa...jjj...aa" tut..tut..tut.. bunyi handphone Nindy
"Yah Via kok dimatiin sih."

Hari itu sudah menunjukkan pukul 4 sore.

Tin....tin...tin...
Suara klakson mobil terdengar di depan rumah Nindy,Nindy pun pamit kepada Bunda nya dan mulai membuka pintu rumahnya.

"Ayok Nin," kata Via sembari membuka kaca mobil nya.

"Iya iya Vi" Nindy membuka pintu mobil Via, dan mobil Via perlahan lahan berjalan meninggalkan rumah Nindy.

"Sebenarnya kita mau kemana sih?" Tanya Nindy amat kebingungan.

"Dikit lagi juga nyampe kok." Jawab Via tenang.

Akhirnya merekapun sampai disuatu tempat yang dimana tempatnya begitu bagus pemandangan nya.

"Wah, bagus banget viewnyaa." Nindy sangat senang.

"Bagus kan? Gue ajak lo kesini biar bisa liat lo senyum lagi ketawa lagi Nin." Jawab Via sambil mengikat rambutnya yang panjang.

"Iyaaaa Via gue seneng banget,makasih ya lo udah jadi sahabat yang paaaaalinggg ngertiin gue." Nindy memeluk Via erat-erat.

"Ehh...iyaiya Samasama. Tapi bisa gak lepasin pelukannya? dada gue sesek." Ujar Via sambil batuk.
"hehehe maaf ya viaaa imutttt." Nindy gemas ingin mencubit pipi Via.

"Yaudah lo puas-puasin disini abis itu kita back home ya?" Jawab Via.

"Iya Viaaaaa"

Ketika Nindy sedang tertawa terbahak-bahak tiba tiba ia teringat kepada Andra.

*Andra lagi apa ya sekarang?setelah semalam gue usir? Gimana ya keadaannya dia?* Nindy mulai berfikiran tentang Andra.

Dari kejauhan Via melihat geng alay sedang tertawa terbahak-bahak.

"Nin , ada geng alay ngumpet yuk?" Via menarik tangan Nindy.

Tanpa disadari Nindy melihat Andra sedang bersama geng tersebut.

"Via, kok Andra bisa sama mereka sih? Maksudnya Andra apa? Kok? Gue gak nyangka sama Andra dia kayak gini ke gue." Hati Via mulai meringis. Hancur. Pedih. Rapuh.

"Via,gue mau pulang."
"Tapi lo belum puas main disini?"
"Gue minta gue mau pulang."
"Iya Nin,Iya."

Sepanjang perjalanan pulang,Nindy menangis tersedu-sedu. Via yang merasa sedih ingin segera menanyakan langsung ke Andra.

*gue harus nanya ke Andra ngapain dia ada sama geng alay itu!* batin Via kesal.

Ketika sampai di depan rumah Nindy.

"Nin, maafin gue ya niat gue cuma bikin lo seneng gataunya jadi kayak gini." Via sangat merasa bersalah.

"Gapapa Nin gapapa." Jawab Nindy lemas.

.......

Good Bye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang