1. Pertemuan

101 14 6
                                    

Author pov's

Venusia Amorina Putri atau biasa dipanggil Veve memiliki rambut berwarna coklat dengan sedikit curly di bagian bawahnya, hidung mancung, kulit putih pucat ,dan gigi yang tersusun rapi dan putih,dengan bibir mungil berwarna pink muda alami dan sedikit polesan lip gloss untuk menyembunyikan bibir pink pucatnya karena ia mengidap insomnia dan pagi ini ia harus terpaksa bangun pagi karena pagi ini merupakan hari pertamanya pergi sekolah untuk melaksanakan mos di sekolah barunya.

"Veve! Cepetan udah jam setengah 7 nih entar kamu telat loh." Suara Gina yang sering Veve panggil mama memenuhi rungan di rumah.

"Iya ma."

Gina merupakan orang yang lembut dan sangat pengertian terhadap suami dan anaknya, Veve mempunyai seorang abang yaitu Daka ia sudah berkuliah di universitas ternama di Indonesia.

Pagi ini Veve sudah siap dengan perlengkapan mosnya dengan tali yang menggantung papan bertuliskan Venusia Amorina Putri di bagian lehernya dilengkapi dengan kepangan rambut ia masih memakai seragam SMPnya karena sebelum mos ia belum resmi menjadi murid SMU Nusantara Sakti (ini ngarang), sebelum turun untuk sarapan ia kembali melihat penampilannya di depan kaca.

"perfect."

Lalu ia langsung turun ke bawah untuk menyantap sarapan yang sudah dibuat oleh mamanya. Karena berlari ketika menuruni tangga Veve tidak sadar kalau di anak tangga terakhir terdapat genangan air.

Brukkk...

Dengan sialnya ia tergelincir dan membuat kakinya terkilir dan bengkak.

"Aduhhh.. siapasih yang numpahin air di sini?" ucapnya kesal sambil menggosok kakinya yang bengkak tersebut.

"Hehehe sorry dek abang tadi bawa air eh tiba tiba tumpah lagian lo sih turun tangga pake lari lari segala makanya jatuh." jawab bang Daka

"sayang kamu kenapa?" tanya mamanya yang melihat kaki Veve yang bengkak.

"tau tuh ma bang Daka pake numpain air segala, sakit tau." ucap Veve kesal sambil menahan rasa nyeri.

"Tatit ya oh tayangg sini abang pijetin."ucap bang Daka sambil memijit kaki Veve

"Nah sudah, yok pergi ntar kamu telat."

"Astaga! udah jam 7 lewat ayok pergi bang."Ucap Veve dan langsung menyambar sarapan

"Ma Veve pergi ya."

"Hati hati Ve."Ucap mama

Sesampainya..

Veve masuk ya bang
"assalamualaikum."Ucap Veve mencium tangan bang Daka lalu pergi ke gerbang kebetulan gak ada senior yang menjaga di sana.

Ketika masuk ke dalam gerbang Veve sudah melihat seluruh anggota mos sudah berbaris tertib dan mendengarkan aba aba dari ketua osis.

"Yaelah udah pada baris lagi semoga gak ada senior yang liat gue."ucap Veve lalu segera berlari dangan kaki yang masih agak sakit ke barisan para junior.

Ketika hampir sampai tiba tiba ada batu sehingga membuat gue kehilangan keseimbangan dan jatuh. Dan Veve reflek menutup matanya.

"Loh kok gk kerasa."ucapku lalu membuka mata, mataku membulat saat seseorang sedang membekap tubuh ku.

"Kalo jalan tuh hati hati."ucapnya.

"Makasih ya." ucap Veve sambil tersenyum.

"Gue Venusia Amorina Putri panggil aja Veve lo?" Ucap Veve sambil mengulurkan tangan.

"Gue Arthur."ucapnya dingin tanpa menerima uluran tangan Veve.

"Nama panjang lo elah." ucap Veve sebal dan menarik tangannya kembali.

"Penting banget?"ucapnya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Menurut gue sih penting karena gue pengen kenal sama lo."

"Lo gk perlu kenal gue."ucap Arthur lalu beranjak ingin pergi.

"Kalian ngapain?! Orang pada baris kalian malah pacaran, kalian berdua saya hukum berdiri di tengah lapangan sekarang!"ucap senior dengan galaknya.

"Iya kak."jawab Veve dan Arthur.


************

Tolong kasih sarannya ya soalnya aku masih pemula Jangan lupa vote yaa

A Second Chance For True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang