That's hurt, I knew it.

8.4K 574 90
                                    

n.p : Untuk chapter ini terinspirasi dari My Bae, "Troye Sivan" with his song called "FOOLS"
so lirik yang author tulis dibawah nanti adalah versi translate-an dari lagu tersebut. btw, author lagi menggilai Troye Sivan and his couple Connor Franta. Buat yang gilain 'Yaoi World' like f*ckin' crazy, Troye and Connor #TRONNOR bisa jadi sasaran untuk memuaskan kehausan jiwa Fujoshi kalian(gua ngomong apaan?) Kalian bisa cek MV nya di youtube, btw author kejang2 loh waktu nonton J ini recommended banget!!! You've to watch it guys!

Happy Reading!!

PERHATIAN : cast di bawah ini hanya milik Tuhan dan author Cuma minjam namanya. Tolong jangan buat fanwar karena author make ex-member EXO sebagai cast disini, karena HUNHAN ITU HARGA MATI! Jangan di COPAS tanpa bilang plss, lelah juga loh ngetiknya J . DAN MAAP SEKALI KALAU FEEL NYA KURANG NYESS, AUTHOR HANYA PENULIS AMATIRAN. OHYA BUAT LIRIKNYA JUGA MAAP KALAU ADA SALAH PENGARTIAN, AUTHOR TRANSLATE SENDIRI KKK.

.

..

...

..

.

PLAY SONG : Taeyeon – UR

(kalau engga punya langsung download! Ini lagunya mendukung buat feel dikit)

.

.

.

///

Aku lelah dengan tempat ini, aku berharap orang-orang berubah.

Aku butuh waktu untuk mengganti apa yang telah ku berikan

Dan harapanku, mereka tinggi, aku harus menjaganya tetap kecil

Meskipun aku mencoba menahan, aku masih menginginkan semuanya.

Luhan terlahir dari keluarga berkecukupan dengan cinta yang melimpah. Kedua orang tuanya memang sibuk, namun Nyonya dan Tuan Xi bukanlah tipe orang tua yang menomor satukan pekerjaannya, karena bagi mereka Luhan adalah segalanya.

Luhan sudah merasakan bagaimana dicintai sejak ia kecil. Dikelilingi orang-orang yang mampu menyayanginya dengan banyak ketulusan membuat Luhan terbiasa untuk dilindungi dan dimanja. Luhan sadar Ia punya banyak kelemahan. Luhan lemah akan bentakan dan Luhanpun tak pernah suka jika ia harus membentak orang lain. Luhan punya perasaan lembut. Ia tak suka ketika orang lain akan bersedih karenanya. Ia juga tak suka jika seseorang berteriak padanya karena matanya bisa saja berair seketika. Luhan hanya mengenal apa itu dicintai, disayangi, dan dilindungi. Membuatnya merasa tak pernah takut akan apapun.

Luhan menginjak bangku JHS. Dimana pertama kalinya ia bisa dengan leluasa berkeliaran tanpa pengawasan para pengawalnya. Disitu Luhan mengamati banyak hal disekitarnya dan merasa cukup mempelajari sesuatu. Ia menyadari bahwa ia berbeda dari anak laki-laki lain. Sangat berbeda. Itu cukup terlihat. Luhan lebih suka bergelung dengan puluhan boneka dibanding berpanas-panasan seperti anak laki-laki pada umumnya. Menonton acara memasak bersama sang Umma dibanding mengoleksi kaset Superman atau sejenisnya. Saat memasuki kelas pertamanya di JHS, Luhan bahkan menyoret gambar laki-laki di pintu toilet sekolah dan memberi tanpa ceklis pada gambar perempuan di pintu toilet yang harusnya di masuki oleh kaum hawa.

Luhan benar-benar menyadari perbedaan saat Ia mulai bergaul denga sekitar.

Sempat berfikir keras untuk itu semua hingga tanpa sengaja ia menemukan istilah 'Gay' saat tak sengaja dirinya dengan iseng mengobrak-abrik isi google. Luhan memikirkan hal itu selama berahari-hari dan karenanya Tuan dan Nyonya Xi sempat di buat panik. Luhan menjadi lebih pendiam, lebih suka mengurung diri dikamar dan makan dengan tidak teratur.

it's hurt, didn't you know? - HunhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang