1

207 4 0
                                    

................
"Jadi..... ini yang kamu sebut berdamai dengan masa lalu? " selidik Nesya pada Halwa.
Halwa hanya terdiam. Yach... siapa juga yang enggak kaget plus nervous setelah kepergok utak atik laptop hanya buat mata matain mantan
" Move on Halwa. He is a stupid man, because he cant belive you. " Bentak Nesya gusar.
" Stop it Nesya! He is not stupid but..... " sepertinya Halwa gak sanggup ngelanjutin ucapannya. Seperti.... ada duri yang menusuk tenggorokannya dan.... membuat iya hanya terdiam dan menarik napas dalam.
" But what Halwa? " Bentak Nesya tanpa mengindahkan muka Halwa yang memanas.
" Please.... give me time Nesya! "
" No, i'm not! Enough Halwa. Sudah cukup. 10 tahun kamu masih mengenangnya. Itu bukan cinta Halwa.. Tapi gila! Apa coba yang kamu dapetin? Apa? " Bentak Nesya
" Please! "
" Ok! 15 menit. Kurasa itu cukup sebelum kita ke Soeta atau kita tetap berada di kota ini sampai kamu melupakan semua. "
Hening.
Hanya tinggal Halwa yang terbuai dalam kelam. Jam dinding terus berdetak, 10 menit,..... hening. 15 menit, sebuah materi gelombang elektromagnetik dengan lamda visual itupun kembali meraung raung menusuk gendang telinga. Halwa tersentak, terbangun dari lubang tergelap dalam hidupnya, seolah bayang bayang yang terus tercipta, hanyalah mimpi buruk yang merajai maya.

Halwa bangkit dengan tangan terkepal. wajah tertunduk, yang berusaha menutup kelam dalam rautnya, menjadikan bisu sebagai saksi pedihnya. Namun Halwa tetap bertekad untuk Kembali atau tidak sama sekali.

Tbc.....

Berdamai Dengan Masa Lalu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang