Biggest Confession Of Blinx Winston
Dentuman musik Up Beat terus mengiringi seisi Club, ramainya para pengunjung yang tengah menari ataupun hanya sekedar minum di bar membuat suasana disini terasa begitu padat. Entah darimana mereka berasal atau bagaimana kehidupan dan pekerjaan mereka, tapi yang pasti mereka datang kemari untuk bersenang-senang.
Sebenarnya aku juga datang kemari untuk alasan yang sama, hanya saja setelah menari dengan highheels loubountinku selama 3 jam penuh, kakiku terasa cukup lelah dan seperti yang kita semua ketahui bahwa semanis apapun sepatumu itu tidak akan menghilangkan sakit di kakimu jika haknya 10 inchi.
Aku memutuskan untuk beristirahat sejenak, kepalaku sedikit terasa pusing akibat minum berlebihan. Kurasa hal itu yang menyebabkan aku salah mengenali pria tampan yang duduk tak jauh dariku. Dan yang lebih parahnya dia sedang berjalan kemari sementara aku bahkan tidak tau bagaimana menutupi rasa maluku.
Aku menarik nafas dalam dan mencoba menenangkan diriku dengan meminum segelas air, aku rasa seharusnya aku tidak terlalu gugup. Maksudku, dengan lightning club yang bisa dibilang remang-remang semua orang bisa salah mengenali wajah bukan ? Lagipula aku punya minus 1 jadi kurasa wajar bukan jika aku salah?
Pria itu kini telah duduk di sebelahku, aku sedang membelakanginya tapi tiba-tiba suaranya yang berat terdengar di telingaku,"Jacob ? Siapa itu Jacob ? apa dia pacarmu ?" Tanya pria itu.
Aku segera merapikan rambut depanku dengan tanganku, menghirup nafas dalam dan berbalik ke arahnya.
"oh maaf, kukira tadi kau temanku. Kalian tampak mirip dari kejauhan." Ucapku padanya.
Dari dekat kupandangi dirinya dan kurasa dia benar-benar tidak mirip sama sekali dengan Jacob, pria ini memiliki aura sensual yang kuat dan karisma yang mengagumkan dimataku. Aku bahkan tidak bisa bicara saat memandang lekat mata kelabunya.
"Tentu, itu tidak masalah. oh iya aku Zac, ini kartu namaku dan boleh aku tau siapa dirimu ?" Ucapnya padaku sambil memberikan kartu namanya, wow ini pertama kalinya seorang pria di bar memberiku kartu namanya, biasanya mereka memberikan identitas palsu mengenai diri mereka.
"Kau bisa memanggilku Blinx, jadi Zac aku rasa kau bukan dari sini bukan ? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya." Kataku sambil menyelipkan kartu namanya di dalam tas bulu mungil keluaran fendiku.
"Jadi kau Blinx yang terkenal itu ? wow, teman-temanku sering membicarakanmu. Kau lebih cantik dari yang mereka katakan" kata Zac dengan sorot matanya yang memandangiku dalam.
"Kurasa tebakanmu benar Blinx, aku dari New York dan untuk beberapa urusan aku datang kemari." Lanjutnya.
"Ow jadi kau dari New York ? Aku lahir disana tapi sejak aku kecil aku pindah kemari bersama ayahku, ya kau tau pernikahan tidak selalu mudah." ucapku sambil memainkan jariku di pinggiran gelas dan menatap ke arah lain, ini selalu terlihat dramatis di film tapi kurasa akan sedikit aneh kalau memang terjadi di dunia nyata, jadi aku segera menatap Zac lagi.
Zac menatapku seolah dia simpati, dia terdiam sebentar kemudian tersenyum dan berkata,"Maaf membuatmu teringat masa lalumu Blinx, Bagaimana jika kutraktir minum ?"
Sebenarnya aku sudah banyak minum tapi kurasa tidak masalah minum sedikit lagi, toh aku jadi bisa lebih lama mengobrol dengannya. Kapan lagi bisa bicara lama dengan dia kan.
Zac memanggil Bartender. Aku memesan vodka ringan agar tidak terlalu Hangover dan dia memesan Whisky dengan kadar alkohol tinggi. Kami berbicara sedikit dan aku meminum minuman yang diberikan Bartender pada kami dan setelah itu aku merasa pusing, pandanganku kabur, aku bahkan tidak bisa mendengar Zac dengan jelas dan setelah itu aku tak bisa mengingat apapun yang telah terjadi semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biggest Confession Of Blinx Winston
RomanceKetika kamu berpikir bahwa wanita cupu tidak akan pernah menguasai pesta? Hell yeah, you're wrong. Every girl can be a Queen, because we are queen! Siapa yang menduga bahwa Blinx Winstone, The Queen Of party, ternyata memiliki kehidupan yang cupu di...