12

2.3K 248 19
                                    

"Mm, bolehkah aku menginap disini sehari?"

"M-me-menginap?!"

Chanyeol mengangguk-anggukkan kepalanya.

"T-tapi.. Bukankah kau punya Apartement sendiri?" Tanya Eunji bingung.

"Emm, itu.. Kunci Apartement-ku sepertinya jatuh dan menghilang..."

"Oh, demi tuhan.. Bagaimana bisa kuncimu jatuh? Dan juga, aku seorang Yeoja. Mana mungkin kau menginap di Apartement-ku? Apa kata para tetangga nanti?"

"Kau benar. Baiklah kalau begitu. Tak jadi. Masuklah"

Chanyeol pun berjalan pelan.

"Hah~ kemana aku akan pergi? Suho hyung sedang tak dirumah, Eomma dan Appa sedang perjalanan bisnis. Baiklah, tak ada cara lain. Aku akan tidur di mobil" umpat Chanyeol.

Eunji yang mendengar umpatan Chanyeol tersebut menarik nafasnya. Sungguh, ia merasa seperti orang jahat yang membiarkan rekannya tidur di luar dengan dinginnya malam di Seoul.

"Park Chanyeol! Hah.. Masuklah"

Mendengar hal tersebut, Chanyeol tersenyum gembira karena ia tak akan tidur di mobilnya.

*-*-*-*-*-*

"Kau.. Tak apa jika tidur di sofa?" tanya Eunji ragu-ragu.

Chanyeol terdiam beberapa detik.

"Gwaenchana.. Aku bisa tidur di sofa"

"Baiklah. Apa kau lapar?"

"Ani. Aku tak lapar. Tenang saja"

Kruyuk kruyuk~~

"Kau yakin tak lapar" Eunji menahan tawanya.

"G-gwaenchana.. Aku-"

Kruyuk kruyuk~

"Pfft.. Hahahaha! Kau ini, aku ke dapur siapkan makanan. Ada ada saja"

Eunji berjalan ke arah dapur, membuka kulkasnya, dan memasak sesuatu kepada Chanyeol.

Di ruang tamu, Chanyeol cukup malu tadi. Ia menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

"Bagaimana bisa.."

Di saat Chanyeol tengah meratapi nasibnya, Eunji datang. Sungguh, jika saja Eunji boleh tertawa terbahak-bahak saat itu, akan ia lakukan dengan senang hati.

"Ehm.. Yak, makanan sudah siap. Kau tak mau makan?"

"E-eum? Ah, ya.." Chanyeol pun berjalan ke ruang makan.

"Pftt.. Ehem.."

"Kalau kau ingin tertawa, tertawa saja"

"Hahaha.. Mian.. Mian"

*-*-*-*-*-*

Eunji terdiam menatap langit-langit kamarnya.

Apa hubungannya dengan Chanyeol sudah baik?

Tentu saja, mungkin mereka sudah berteman. Tapi, ada sesuatu mengganjal di hatinya.

Ia menatap pintu kamarnya. Memikirkan manusia di luar sana. Apa ia baik-baik saja tidur di luar ataupun apakah ia sudah tidur?

----

Chanyeol menatap pintu kamar Eunji cukup lama.

Ia sudah jujur pada Daehyun, tapi ia belum jujur pada Eunji. Ia akui ia kalah dalam game yang bahkan ia buat sendiri. Bodoh memang, tapi bukankah perasaan seseorang tak bisa di salahkan?

My LOVE Case [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang