Janji

304 27 8
                                    

Alarm berbunyi pertanda waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi.
Waktunya Rira bersiap untuk menuju ke sekolah.

Pagi ini adalah pagi yang sangat menyebalkan bagi Rira, terutama karena dia harus menepati janjinya pada Julian.

"Ma, Rira berangkat ya," kata Rira.

"Kenapa buru-buru sih Ra? ini makanannya abisin dulu," kata Melinda.

"Iya, ini Rira takut ketemu Julian di sekolah makanya Rira buru-buru." jawab Rira sambil memakai sepatunya.

"Julian itu siapa? yaudah hati-hati ya nak," kata Melinda.

"Nanti aku ceritain deh pas pulang sekolah, aku berangkat ya ma," kata Rira sambil bersalaman dengan Melinda.

Rira mengeluarkan mobilnya dari garasi dengan terburu-buru dan langsung menuju sekolah.

Pagi ini Rira tidak menjemput Arin dan Shila terlebih dahulu karena alasannya yaitu takut telat dan takut bertemu dengan sang kapten basket yaitu Julian.

Sesampainya di sekolah.

Rira langsung memarkirkan mobilnya dan segera berlari menuju kelasnya.

Kelas masih sepi. Yang mana membuat sebagian diri Rira bersyukur sekaligus merasa seram.

Dirinya langsung berlari ke pojok kelas dan mengeluarkan buku. Membacanya begitu serius. Tanpa ia sadari ternyata waktu telah menunjukkan pukul 7, pertanda bel akan segera berbunyi.

Teeeeeeeeeet

Tak lama setelah bel berbunyi Bu Fitri, guru matematika masuk ke dalam kelas.

Bu Fitri menjelaskan tentang pelajaran matematika yang akan masuk dalam ujian minggu depan.

Perasaan Rira saat ini terasa campur aduk. Antara bosan, kesal-yang didasari oleh dua hal; tantangan Julian dan pelajaran matematika- serta kelegaan karena batang hidung Julian belum dilihatnya sampai saat ini.

"Sst, Ra!" Satu gumpalan kertas mengenai kepalanya, ia mendongak.

"Oh Arin, sori gua gak jemput tadi. Gua lagi pengen cepet sampe sekolah."

Arin mengangguk memaklumi.

"Julian ga masuk?" tanya Rira pada Arin.

"Masuk, tadi gue liat kok." jawab Arin.

"Mampus Julian masuk," bisik Rira dalam hati.

Tak lama terdengar bunyi gebrakkan meja.

Buuuuggggg

"Rira, Arin kalian malah ngobrol bukannya merhatiin Ibu," bentak Bu Fitri.

"Ma-maaf bu," kata Arin.

"Karena kalian ngobrol jadi, ibu akan kasih kalian PR tambahan," kata Bu Fitri.

"Yah ta-tapi kan bu," kata Rira.

"Gaada tapi tapian!" jawab Bu Fitri.

Ya, masalah datang bertubi-tubi pada Rira sekarang ini.

Tak lama bel pun berbunyi, pertanda waktunya istirahat.

"Ra, ke kantin yuk." ajak Shila dan Arin yang sudah kelaparan.

"Gue ga mau ke kantin, udah lu aja sana, tapi gue mau nitip jus mangga ya," kata Rira yang sedang membaca novelnya.

"Yaudah, kita ke kantin dulu ya." kata Shila pada Rira.

Rira hanya bisa mengintip, memastikan keberadaan Julian.

Tak lama Arin dan Shila datang, membawa jus mangga pesanan Rira.

"Nih jusnya Ra." kata Shila.

"Makasih ya makasih," jawab Rira.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: May 31, 2016 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Still in LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin