Aku masih sibuk di depan laptopku. Jari jemariku terus menari di atas keyboard laptopku.
Menuliskan dengan cepat. Tiap kata, tiap dialog. Harus segera menyelesaikannya. Aku dan timku
sangat sibuk hari ini. Di hari pertama penggarapan film bernuansa romantis. Beragam peralatan
telah siap di sebuah ruangan terbuka. Aku mendapat sebuah tugas penting. Bukan, maksudku dua
buah tugas penting. Aku seorang penulis skenario merangkap juru editing. Ah, selesai juga akhirnya.
Sebundel skenario tebal, kira-kira sekitar dua puluh halaman. Aku harus segera membagikan
skenario tebal ini kepada semua pemain yang terlibat dalam film. Semua pemain telah
mendapatkan skenarionya. Kecuali satu pemain lagi, yang sampai kini masih kucari karena belum
juga sampai ke lokasi syuting. Aku masih sabar menunggu. Lagipula, masih banyak waktu untuk
bersantai sambil menunggu waktu syuting tiba. "Hai, kamu yang namanya Fadli kan ?" suara lembut
itu langsung terdengar. Langsung dari belakangku. Lembut menyapa, menyejukkan kedua telingaku.
Langsung aku menoleh ke arah asal suara lembut itu. Senyumku mulai mengembang, tatkala
kuketahui itu dari seorang perempuan. Lebih tepatnya, seorang bidadari yang begitu cantik.
"I.. iya.. Kamu kok tahu aku ?" senyumku masih mengembang.
"Iya, teman-teman kru sama pemain yang memberi tahu. O ya, kamu pasti belum tahu aku.
Kenalkan, aku Franda" dia mengulurkan tangannya. Sungguh, aku tak tahu harus apalagi saat dia
mengulurkan tangannya. Hatiku mulai bergetar. Ingin rasanya aku langsung membalas uluran
tangannya. Tak ingin membuang kesempatan itu, segera kubalas uluran tangannya. Kelembutan
terasa di sana.
"Iya, salam kenal ya, Franda".
"Iya. Salam kenal juga. Aku seneng punya teman baru seperti kamu".
Aku kembali dibuat terpana. Kesan pertama dia padaku terasa begitu membahagiakan.
Bagaimana hatiku tidak begitu bahagia, saat aku mendengar yang sebegitu menyenangkan. Boleh
percaya boleh tidak. Yang pasti, aku bahagia dia mau berteman denganku.
Aku juga sempat tak mengerti. Sebelumnya memang aku belum sempat berkenalan dengan
Franda. Aku juga belum mulai berkenalan dengannya. Tapi, dia tiba-tiba datang padaku dan
mengajakku berkenalan. Yang ajaibnya lagi, dia langsung tahu namaku saat tadi aku mulai
mengenalnya. Aku juga sebenarnya kaget saat perkenalan tadi. Tapi aku beruntung. Dia mau
menjadikan aku sebagai teman barunya. Aku juga senang. Aku ingin selalu berada di dekatnya.
Aku lebih beruntung lagi, saat aku bertukar nomor telepon dengan Franda. Franda juga
memberikan nomor telepon miliknya. Hatiku serasa dipenuhi bunga-bunga yang tengah
bermekaran.
Aku ingin mengulang saat yang indah ini. Semoga..
***
KAMU SEDANG MEMBACA
album cerpen digital "Cintaku di Kampus Ungu" (Faizal Muhammad P.)
RomansaSemua cerpen dalam album cerpen ini ditulis oleh Faizal Muhammad Pramudya Dilarang mengkopi atau memperbanyak sebagian atau keseluruhan album cerpen ini tanpa seizin penulis Hak cipta dipegang oleh Faizal Muhammad P.