#1 "Love at First Shot"

199 0 0
                                    

Aku masih sibuk di depan laptopku. Jari jemariku terus menari di atas keyboard laptopku.

Menuliskan dengan cepat. Tiap kata, tiap dialog. Harus segera menyelesaikannya. Aku dan timku

sangat sibuk hari ini. Di hari pertama penggarapan film bernuansa romantis. Beragam peralatan

telah siap di sebuah ruangan terbuka. Aku mendapat sebuah tugas penting. Bukan, maksudku dua

buah tugas penting. Aku seorang penulis skenario merangkap juru editing. Ah, selesai juga akhirnya.

Sebundel skenario tebal, kira-kira sekitar dua puluh halaman. Aku harus segera membagikan

skenario tebal ini kepada semua pemain yang terlibat dalam film. Semua pemain telah

mendapatkan skenarionya. Kecuali satu pemain lagi, yang sampai kini masih kucari karena belum

juga sampai ke lokasi syuting. Aku masih sabar menunggu. Lagipula, masih banyak waktu untuk

bersantai sambil menunggu waktu syuting tiba. "Hai, kamu yang namanya Fadli kan ?" suara lembut

itu langsung terdengar. Langsung dari belakangku. Lembut menyapa, menyejukkan kedua telingaku.

Langsung aku menoleh ke arah asal suara lembut itu. Senyumku mulai mengembang, tatkala

kuketahui itu dari seorang perempuan. Lebih tepatnya, seorang bidadari yang begitu cantik.

"I.. iya.. Kamu kok tahu aku ?" senyumku masih mengembang.

"Iya, teman-teman kru sama pemain yang memberi tahu. O ya, kamu pasti belum tahu aku.

Kenalkan, aku Franda" dia mengulurkan tangannya. Sungguh, aku tak tahu harus apalagi saat dia

mengulurkan tangannya. Hatiku mulai bergetar. Ingin rasanya aku langsung membalas uluran

tangannya. Tak ingin membuang kesempatan itu, segera kubalas uluran tangannya. Kelembutan

terasa di sana.

"Iya, salam kenal ya, Franda".

"Iya. Salam kenal juga. Aku seneng punya teman baru  seperti kamu".

Aku kembali dibuat terpana. Kesan pertama dia padaku terasa begitu membahagiakan.

Bagaimana hatiku tidak begitu bahagia, saat aku mendengar yang sebegitu menyenangkan. Boleh

percaya boleh tidak. Yang pasti, aku bahagia dia mau berteman denganku.

Aku juga sempat tak mengerti. Sebelumnya memang aku belum sempat berkenalan dengan

Franda. Aku juga belum mulai berkenalan dengannya. Tapi, dia tiba-tiba datang padaku dan

mengajakku berkenalan. Yang ajaibnya lagi, dia langsung tahu namaku saat tadi aku mulai

mengenalnya. Aku juga sebenarnya kaget saat perkenalan tadi. Tapi aku beruntung. Dia mau

menjadikan aku sebagai teman barunya. Aku juga senang. Aku ingin selalu berada di dekatnya.

Aku lebih beruntung lagi, saat aku bertukar nomor telepon dengan Franda. Franda juga

memberikan nomor telepon miliknya. Hatiku serasa dipenuhi bunga-bunga yang tengah

bermekaran.

Aku ingin mengulang saat yang indah ini. Semoga..

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

album cerpen digital "Cintaku di Kampus Ungu" (Faizal Muhammad P.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang