Part 3 ~ { Selangkah }

10.6K 349 0
                                    

Warning : Part ini belum di edit maaf ya klo ada typo

Happy reading
-----------☆☆☆-----------

Max terbangun saat mencium aroma masakan yang membuat cacing di perutnya berdemo, saat membuka matanya hal pertama yang dilihatnya adalah langit - langit rumah.

" Ini bukan Apartemen ku, jadi dimana aku? " batinnya bertanya - tanya.

Max pun berusaha mengingat dan dia pun tersadar bahwa ia berada di rumah Ana, kemarin Ana memintanya untuk tetap tinggal dan dengan senang hati dia pun menurut dan dia memilih untuk tidur di kursi panjang yang ada di ruang tamu rumah Ana meskipun saat terbangun tulang - tulangnya terasa remuk.

Setelah merasa kantuknya hilang dia pun duduk dan tersenyum melihat selimut yang dipakainya.

" Ternyata Ana perhatian juga " batin Max.

Oh kalian pasti bertanya - tanya kenapa Max bisa ada saat Ana di ganggu oleh preman kemarin malam, sebenarnya Max menunggu Ana di salah satu ruangan yang ada di restaurant miliknya.

Dan saat waktunya Ana pulang dia pun mengikutinya, kalian jangan berfikir bahwa Max menyukai Ana. Max hanya penasaran dengan kehidupan Ana dan dia merasa berhutang budi dengan Ana, itulah mengapa dia mengikuti Ana kemarin malam dan ternyata firasatnya benar.

" Kau sudah bangun Max " tanya Ana membuat lamunan Max buyar.

Ana datang dengan membawa dua buah piring yang berisi nasi goreng dengan tambahan sosis serta telur, wangi yang di timbulkan membuat Max semakin kelaparan.

" Maaf aku cuman membuat nasi goreng untuk sarapan kita, kamu suka nasi goreng kan? " tanya Ana.

" Ya aku suka " ucap Max.

" Baiklah ayo cepat cuci muka dan kemudian kita sarapan bersama, kamar mandinya ada di dekat dapur " ucap Ana.

Max pun bangkit dan segera mencuci wajahnya, beberapa menit kemudian dia sudah kembali dan terlihat lebih segar.

" Kau mau kemana Ana? " tanya Max setelah memperhatikan penampilan Ana.

" Aku ada kelas pagi Max " ucap Ana sambil memakan sarapannya.

" Ohh, mau ku antar " tanya Max dan mulai memakan nasi gorengnya.

" Enak " batin Max.

" Tidak terima kasih, aku bisa sendiri " ucap Ana.

" Tidak papa Ana, kebetulan rektor di kampusmu adalah temanku. Dan hari ini aku berencana untuk menemuinya " ucap Max.

" Baiklah jika tidak merepotkan " ucap Ana.

Mereka lalu makan dalam dia, setelah selesai Ana segera membereskan piring yang mereka gunakan. Setelah itu dia kembali kekamarnya dan mengambil tas miliknya.

" Siap? " tanya Max

" Ya ayo " ucap Ana.

Setelah mengunci pintu mereka pun berjalan menuju restauran milik max karena mobil max berada di sana.

" emm ana? " tanya max.

" iya kenapa? " ucap Ana.

" kamu kuliah jurusan apa? " tanya max.

" Teknik Informatika, soalnya dulu aku lulusan smk dan ini juga cita - cita aku yang bisa ku gapai " ucap Ana.

" Maksud kamu? " tanya max.

" Ahh tidak lupakan saja, kalau kamu? " tanya Ana.

" Emm aku kerja " ucap max.

" iya aku juga tau maksudku kamu kerja apa? " tanya Ana.

" Nanti kamu juga tau " ucap max ambigu.

Tak lama kemudian mereka pun sudah sampai di restauran milik max, max pun segera masuk lewat salah satu pintu yang ada di belakang restaurant sementara Ana mengikutinya di belakang.

" Tunggu sebentar Ana aku akan menganti baju ku, kamu bisa menunggu di sini atau di ruanganku " tanya max.

" Disini saja " ucap Ana.

" Baiklah tunggu sebentar ya " ucap Max dan segera menaiki tangga menuju ruangannya.

Ana pun memilih duduk di salah satu meja yang ada di dekat tangga.

Drtt drtt

Merasakan getaran di ponselnya Ana pun segera mencari benda itu dan segera melihat layarnya, setelah mengenali si penelpon dia pun segera mengangkatnya.

" Hallo " ucap Ana

" Ana kau dimana? "

" Aku sedang ada di rumah temanku, memangnya ada apa? " tanya Ana.

" Oh apa kau lupa, kau harus berada di kampus pukul berapa? " ucap suara di seberang sana.

" kalau aku tidak salah ingat aku harus ada dikampus pukul 8 pagi, memangnya kenapa? " tanya Ana yang masih bingung.

" Ya tuhan Ana apa kau tidak melihat jam mu, ini sudah pukul 7.50 Ana coba kau lihat jam mu " ucap suara di seberang sana.

Ana pun mengedarkan pandangannya untuk mencari letak jam dan saat menemukannya matanya membulat sempurna.

" Ya tuhan Varell aku terlambat " pekik Ana dan reflek segera melompat dari kursinya.

" Hah akhirnya kau sadar juga, cepat lah sebentar lagi bu Anggi akan datang jika tidak kau akan dalam masalah " ucap Varell

Tut tut tut

Sambungan pun terputus dan Ana mulai mondar mandir sambil berfikir, tanpa disadarinya Max sudah turun dan tengah memperhatikannya sejak tadi.

" Kau sedang apa Ana " tanya max dan membuat Ana terlonjak kaget.

" Astaga Max kapan kau turun? " tanya Ana.

" Sejak kau berteriak bahwa kau terlambat " ucap Max santai dan mendekati Ana.

" Ayo kau sudah terlambat bukan " tanya max dan menarik tangan Ana yang masih terpaku di tempat.

Saat tangan max mengenggam tangan kecil Ana ada perasaan senang dan nyaman di hati Ana.

" Ada apa ini kenapa rasanya sangat nyaman " batin Ana

* tbc

----------☆☆☆---------

756 Kata

Vote dan comment ya..
Oke see you next part ✋

Between Hate And Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang