Warning : Part ini belum di edit maaf ya kalo ada typo
Happy reading
-----------☆☆☆-----------Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, ana sudah mempersiapkan dirinya sedari tadi dia hanya tinggal menunggu kedatangan dari verell dan rasta
Di sisi lain
Verell dan rasta telah sampai di rumah tempat ana tinggal selama ini, mereka sudah menyiapkan rencana agar bisa membawa kabur ana.
Setelah berhasil melumpuhkan bodyguard yang berjaga di sekitar jalan menuju rumah yang di tempati ana, hingga mereka berhenti tepat 50 meter dari rumah yang di tempati ana dan untungnya hanya tersisa dua bodyguard yang berjaga di teras depan rumah yang ditempati ana.
" oke lisa lo tau kan tugas lo apa " wanita yang duduk di kursi belakang mengangguk sebelum keluar dari mobil dan melancarkan aksinya
Sementara wanita itu mencoba mengalihkan perhatian mereka dan membawa mereka menjauh, verell dan rasta memberikan obat tidur ke dalam teko minuman mereka.
Setelah berhasil mereka lalu kembali ke dalam mobil dan menunggu di dalam, tidak lama kemudian wanita itu kembali kedalam mobil.
Mereka memperhatikan dua orang bodyguard yang berjaga di depan tadi kembali ke teras, mereka terlihat berbicara satu sama lain. Mereka menunggu selama 10 menit hingga mereka berdua meminum air yang ada diteko, tak lama kemudian mereka berdua tertidur saat obat biusnya sudah mulai bekerja.
" oke sekarang saatnya "
----------
Di sisi lain Max sedang berada di ruang kerjanya sembari memperhatikan laptop di depannya yang sedang memperlihatkan aksi verell yang sedang mengambil kunci dari saku baju pengawalnya.
" kau telah masuk ke dalam perangkapku cih dasar bodoh "
Dia lalu mematikan laptop nya dan keluar dari ruangannya di belakangnya ada seorang pengawal kepercayaannya
" kau sudah mempersiapkan apa yang ku minta alfred " pria yang membuntuti max mengangguk pelan.
" ya sudah tuan "
" bagus " seringaian tercetak di wajah max, setelah itu dia dan pengawal kepercayaannya itu menaiki helikopter yang sudah mendarat di atap gedung perusahaannya
Beberapa menit kemudian dia tiba di sebuah landasan helikopter yang berada di halaman belakang rumah yang ditempati ana namun memilik jarak yang lumayan jauh, dia dan alfred berjalan melewati jalan setapak hingga tiba di sebuah gerbang kecil yang ada di belakang rumah.
Dia dan alfred masuk melalui pintu kecil yang tersambung ke dapur rumah, tepat saat dia berada di pintu dapur yang menghubungkan ruang tengah dengan dapur dia melihat verell yang sedang memeluk ana dengan erat.
Dengan posisi max yang tepat berada di belakang tubuh ana.
plok plok plok
" sangat romantis sekali " kata max sarkatis, ana dan verell melepaskan pelukan mereka dan ana langsung bersembunyi di belakang verell
" wow kau sudah berani rupanya jadi sikap manja mun selama ini hanya kamuflase semata - mata kau memang ratu drama ana " verell menarik tangan ana dan membawanya menuju pintu depan tapi tiba tiba empat orang berbadan besar menghalangi jalannya membuat mereka tidak bisa kemana - mana
" kau fikir kau bisa kabur dengan semudah itu mr . Aryananta " verell menoleh dan menemukan rasta ditahan oleh seorang bodyguard max.
" rasta lo nggak papa " verell menatap rasta dengan kawatir, sementara rasta yang wajahnya telah penuh dengan lebam dan luka memberikan sebuah senyuman yang dipaksakan sebagai balasanya karena dia sedikit kesulitan membuka mulutnya.
" sekarang kamu harus memilih ana, ikut denganku dan mereka akan selamat atau kau akan melihat sahabat kesayanganmu mati di tanganku " ana memandang max dengan tatapan membunuh, dirinya benar - benar berada dipilihan yang sulit sekarang.
Setelah menimbang beberapa saat ana memandang max, " bagaimana sayang apa pilihanmu " verell terus menyembunyikan ana di balik punggungnya dan masih berusaha mencari celah agar mereka bisa lolos.
Ana menatap punggung laki laki yang sudah bersamanya selama ini, mulai dari kepergiannya dari rumah bagaiman awal pertemuan mereka hingga sekarang verell membantu keluarganya. Setelah memantapkan hatinya ana menatap rasta sekilas dan memberikan sebuah senyum getir.
" oke aku akan ikut denganmu max tapi lepaskan mereka " verell san rasta sama sama terkejut.
" ana kamu kenapa memilih dia kita hanya harus menunggu sebentar lagi " verell memegang pundak ana dan menatap matanya lekat
" maaf verell tapi aku tidak bisa terus terusan menyulitkanmu, ini pilihan yang terbaik " lirih ana dia lalu melepaskan pegangan verell di pundaknya dan memeluk verell dengan erat.
Max yang melihat mereka saling berpelukan menjadi jengah, dia lantas menghampiri kedua sejoli itu kemudian menarik bahu ana dengan kasar.
" akh ... max lepaskan ini sakit max " setelah pelukan itu terlepas dia lantas menarik ana untuk menaiki tangga bersamanya, meski gadis itu berulang kali memberontak.
Sementara verell yang berniat mengejarnya langsung di hadang dan dibawa pergi oleh bodguard max.
" max lepaskan " max tidak menghiraukan teriakan dan makian ana dia terus menarik tangan ana menuju kamar nya.
Begitu tiba di dalam kamar max langsung mendorong ana masuk dan mengunci pintunya.
" apa yang kau pikirkan, kau fikir aku bodoh ana " teriak max mengelegar, ana sampai menutup telinganya mendengar bentakan max
Max lalu berjalan menuju meja yang terletak di samping tempat tidur dan mengambil sebuah kotak obat dan mengambil satu butir obat tidur.
" apa yang kau lakukan " ana mulai di landa kepanikan saat melihat max berjalan mendekatinya dengan obat di tangannya, hingga dia menabrak dinding di belakanya.
Meliht ana yang tersudut max menarik tangannya dan menyentaknya hingga terjatuh di atas kasur, dia langsung mengunci pergerakan ana hingga dia tidak bisa bergerak
" max ku mohon jangan lakukan hal aneh " ana masih berusaha mendorong max yang mengunci pergerakannya.
" kau yang membuat aku harus bersikap kasar padamu ana " setelah itu max mamasukan obat itu ke dalam mulut ana secara paksa.
Ana sempat terbatuk sebentar sebelum pandangannya mulai mengabur dan dia jatuh tertidur.
" kau benar benar gadis yang merepotkan " setelah itu max mengendong ana menuju halaman belakang dimana dia akan membawa ana pergi.
*tbc
---------------------
Hai hai
Maaf baru bisa up soalnya kemarin hp saya rusak ini juga up pakai hp yang dulu yang jaringannya masi edgeVote dan coment nya ya
See you next part895 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Hate And Love (Selesai)
RomanceAnastasia Veronica hanyalah seorang mahasiswa biasa, hidupnya bisa dibilang pas pasan dan sendirian namun dia bisa bertahan. Masa lalunya yang kelam tidak menyurutkan keinginannya untuk terus mengejar mimpinya, namun dia harus menelan pil pahit saat...