Mendengar suara tangisan bayi dari ruangan itu hatinya berdetak sangat kencang, ingin rasanya dia cepat-cepat melihat bayi mungilnya yang baru lahir itu. Pasti bayi mungilnya itu akan secantik ibunya atau setampan dirinya. Air mata jatuh, sebuah kebahagian terbesar yang mereka miliki akhirnya lahir ke dunia. Digendong bayi mungilnya itu, senandung adzan di kumandangkan didepan telingan putrinya. Ternyata benar ia secantik ibunya.
Tiga tahun dirinya membesarkan putri mungilnya bersama sang istri tercinta. Selalu ada waktu untuk bermain dengan anaknya, berlari, menggendong, bernyanyi, membaca buku cerita, main petak umpet dan lainnya. Namun kebahagiaan itu terasa berhenti, ketika tengah malam ia melihat sang istri membawa pria lain ke rumah, dan secara terang-terangan ia meminta cerai dan ingin menikahi pria yang ia bawa, lalu mengecup pria itu dihadapannya. Betapa murka dan sedih dirinya, namun ia hanya diam. Ia menangguk dan pergi meninggali mereka berdua yang sedang bermesraan ke kamar putrinya.
Duduk disamping ranjang putrinya itu, menangis sejadi-jadinya, menutup mukanya dengan kedua tangannya dan berbicara pada dirinya sendiri. "aku telah gagal menjadi suami, aku gagal". Saking keras isaknya, putri kecilnya terbangun. Dan Nampak bingun melihat dirinya, putrinya itu membuka kedua tangannya dan ketika putrinya melihat wajahnya menangis, putrinya ikut menagis juga. "ehhh tasya kenapa nangis?" Tanyanya. "papah mukanya merah banget, ingusnya ihh jorok. Tasya takut melihat muka papah" jawab putri kecilnya itu. Mendengar jawaban anaknya, ia malah tertawa dan megelap mukanya dengan bajunya. Lalu putrinya membelai wajahnya "papah jangan nangis lagi ya. Tasya jadi takut".
Sejak saat itu dirinya tak pernah menangis, ia bertekad untuk membahagiakan putrinya yang selalu ada untuknya. Bekerja keras, berangkat pagi pulang malam, meeting sana meeting sini, menang tender kalah tender, semua ia lakukan demi putrinya. Dan langkah utuk melupakan istri yang sangat ia cintai. beberapa minggu setelah bercerai dengan istrinya, ia mendapat undangan untuk menghadiri pernikahan istrinya. Namun ia tidak menghadirinya, ia lebih memilih mebaca kan cerita untuk putrinya. Ditengah cerita ia mendapat telphon dari nomor yang tak dikenal. Ia menjawab telpon itu, karena bisa saja itu rekan bisnisnya atau karyawannya.
"halo, ini siapa?"
....
"tidak mungkin, ia baru saja melaksanakan pernikahan dengan prianya"
....
"anda jangan bercanda dengan kematian mantan istri saya ya!"
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Karena XXX
Teen FictionRayhan menyadarai perubahan dalam dirinya. semuanya berubah, tingkah lakunya, pikirannya, dan tubuhnya. ia ingin berhenti setelah mengetahui akibat dari perbuatannya. kareana seseorang pernah bilang pecandu video porno sama saja dengan mereka pencan...