Warning : typo berterbangan, cerita tidak jelas dan alakadarnya
Jangan lupa vote ya !
Kritik dan saran sangat dibutuhkan!
Note : tanda ('...') bicara dalam hati dan tanda ("...") bicara langsung
Selamat membaca...^.^
***
"Kau! Penghancur makan siangku..." mereka berdua saling bertatapan satu sama lain, tetapi bukan tatapan kagum melainkan tatapan sinis yang mereka berikan, meskipun Alexa masih penasaran dengan pakaian pria itu,
'Bukan kah ia tidak berpakaian seperti itu tadi?' Tanya Alexa dalam benaknya, pasalnya pakaian pria yang ia temui di cafe berbeda dengan yang ia temui sekarang, terliat casual dan tampan namun dengan segera ia mengenyahkan pikiran itu dan menatap sinis pria yang ia temui sekarang.
"Ternyata kalian sudah saling kenal ya?" kata pria paruh baya yang sekaligus adalah asistennya.
"TIDAK!!" kata mereka secara bersamaan.
"Hahaha tapi kalian kompak sekali" kata asisten tersebut
"Sudahlah Tommas" kata pria itu sembari duduk, sang asisten yang dipanggil Tommas itu hanya tertawa pelan sedangkan Zeina hanya bisa menahan tawa.
"Apa?!" kata Alexa sewot, "Tidak" kata Zeina sembari mengalihkan perhatiannya.
"Ehm...kalian bilang, kalian belum saling kenal bukan? Mengapa kalian tidak saling berkenalan?" celoteh Zeina sontak membuat kedua insan muda itu tekaget.
"TIDAK" kata mereka berdua dengan pria yang berkata datar dan tatapan dingin sedangkan Alexa dengan suara lantang yang cempreng dan membuang muka.
"Kalian kompak sekali" sekali lagi Tommas membuat dua insan muda ini benar-benar merasa tak nyaman.
"Ehm...sebaiknya kalian berkenalan dahulu agar pertemuan ini cepat selesai kalau tidak kita tak bisa ke pertemuan selanjutnya" Zeinapun mulai membuka obrolan.
Akhirnya dua insan muda ini pun menurut, mereka lebih memilih untuk mengikuti apa yang dibicarakan Zeina dari pada berlama-lama dengan orang yang mereka tak suka.
"Samuel Zafran Georgine" sang pria mulai bicara, "Alexandra Luxina Zamuel" dan sang wanita mulai angkat bicara, mereka hanya mengucapkan masing - masing nama tanpa berjabat tangan.
"Mengapa kalian tidak berjabat tangan?" Tommas mulai berkata dengan nada bicara yang mengejek dan untuk kesekian kalinya Tommas menguji kesabaran mereka.
"TIDAK PERLU!" mereka berdua menyahut lagi entah mengapa mereka berdua benar-benar kompak entah apa yang mereka pikirkan.
"Hey! Berhenti mengikuti kata-kataku! Dasar pria tidak bertanggung jawab" celotehan pedas Alexa mengundang amarah Sam, "Dengar ya gadis cempreng, kau yang dari tadi mengikuti kata-kataku!" jawab Sam dengan datar dan dingin.
Alexa hanya bisa menggertakan giginya karena kesal. "Sudahlah kalian berdua, lebih baik kita mulai membicarakan tentang proyek ini" Zeina mulai menenangkan dua insan muda ini.
Akhirnya pembicaraan proyekpun dimulai meski diselingi dengan amarah-amarah kecil dari dua insan muda ini.
***
Di dalam mobil (Zeina-Alexa)
"Akhirnya aku bisa terbebas dari pria es itu" celoteh Alexa
"Nona, anda seharusnya tidak boleh bersikap seperti itu, bagaimanapun mereka adalah partner proyek kita" Zeina mulai mengomel meskipun matanya masih terfokus dengan kertas yang sedang ia pegang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hard Choice
RomanceKetika cinta dan kebenaran tentang orang tua menjadi pilihan, membuatku harus menghadapi kenyataan, bahwa hidupku tidak hanya memilih, namun menjalankan apa yang aku hadapi.