Author POV*
Mereka berjalan menuju tempat fotocopy. Yang kebetulan tempat fotocopy berada diluar sekolah. Jin yang berjalan terlebih dahulu untuk menuntun Taehyung. Dan mereka menyebrang jalan yang kosong dan tiba - tiba ...........
BRAAAKKKKK!!!
"TAEHYUNG!!!"PART 2
Author POV*
Setibanya di rumah sakit, Jin mondar - mandir gak karuan layaknya orang gila, ya jelas saja ia takut kehilangan teman yang baru ia temui setelah bertahun -tahun gak ketemu.
"Aku sudah menelpon keluarga kim, dan keluarga kim sedang menuju kesini. Jadi, kau jangan khawatir" ujar guru choi sambil menepuk pundak Jin.
"Ah ssaem"
Suasana menjadi sunyi tidak ada perbincangan dari guru dan murid itu..
"Dimana anaku ?" Ujar wanita separuh baya.
"Tenanglah dulu ny. Kim. Ia masih ditangani dokter didalam" ujar guru choi kepada wanita separuh baya.
"Bagaimana aku bisa tenang sedangkan anak ku di dalam sedang mepertaruhkan nyawa."
Seseorang keluar dari ruangan itu, ternyata dokter yang sedang menangani Taehyung yang keluar dari ruangan itu.
"Bagaimana keadaan anak ku dok?"
"Apakah anda ibunya?"
"Iya saya ibunya dok"
"Ayo ikut saya ke ruangan saya"
"Dok, apakah kami bisa menemui pasien?" Ucap guru choi sebelum dokter membawa ny. Kim.
"Ya, kalian boleh menemuinya" balas sang dokter.
Sang dokter membawa ny. Kim ke ruangannya. Sedangkan guru choi membawa Jin memasuki ruangan yang ditempati Taehyung.
@ UGD
"Ini semua salah saya ssaem. Seharus nya ia disamping ku bukan di belakang ku" ujar jin menyesal."Ini semua bukan salah mu. Ini juga kesalahan pengemudi itu Jin aku jangan menganggap semuanya ini salah kau. Ingat aku juga berperan dalam kecelakaan ini, jika saja saya tidak menyuruhmu maka ini semua tidak terjadi." Wajah guru choi sangat menyesal.
"Tetapi, nasi sidah menjadi bubur" sambung guru choi.
Jin menganggukkan kepalanya untuk menanggapi ucapan guru choi.
@ Dr. Song Jae Hyun Room
"Ada apa dok? Apakah keadaan anak saya parah?" Tanya Ny. Kim.
"Anak anda saat ini mengalami koma dan . . ."
"Dan apa dok ? !!!"
"Kemungkinan ia sadar hanya 70% dan 30% amnesia."
"Apa dok ! Amnesia?!!!"
"Iya ia akan mengalami amnesia. Tapi, jika ia kuat maka ia akan mengingat hal yang sering dilakukannya dan mengenali orang orang yang seri bertemu dengannya"
"Apakah ingatannya yang lain bisa kembali dok ?"
"Kemungkinan tidak tetapi jika otak nya terus berusaha ia akan ingat semua hal dan itu memakan waktu yang lama. Tetapi, sebaiknya kalian jangan mengingatkan hal apapun ke pasien biarkan ia mengingat dengan sendirinya"
"Kenapa tidak boleh dok?"
"Itu akan membuat kepalanya sangat berat dan merasakan sakit yang berlebihan dan bisa membuat ia kembali terbaring lagi dirumah sakit ini dan ia akan mengalami koma karena ia berusaha mengingat dengan sangat keras. Tetapi, kalau kalian ingin mengingatkan dia tentang seseorang itu boleh, karena itu awal dari dia kengingat sesuatu hal dan jangan sampai mengingatkan hal hal tau peristiwa yang dialaminya itu akan membuat kondisiny terpuruk"
"Baiklah dok saya akan mengikuti semuanya. Terima kasih dok, saya permisi dulu dok"
"Sama sama Ny. Kim"
Klek
Pintu ruangan Song Jae Hyun tertutup rapat. Ny. Kim berjalan di koridor rumah sakit menuju ruangan yang ditempati anaknya Taehyung.
Klek
"Ahh Ny. Kim" - choi ssaem
"Kalian bisa pulang. Kalian pasti lelah"-Ny. Kim
"Baiklah Ny. Kim kami permisi dulu"-Choi ssaem
"Ya, terima kasih sudah menemani Taehyung disini"
Klek !
***
JIN POV*Akan kah Tae baik baik saja, ah tidak mungkin dia baik baik saja dia kan koma. Tenang saja Tae aku akan menunggumu sadar disini aku akan mengunjungi mu setiap hari Tae.
Klek !
"Ahh Ny. Kim" - choi ssaem
"Kalian bisa pulang. Kalian pasti lelah" benar sekali dugaan ku pasti Ny. Kim akan menyuruh kami pulang
"Baiklah Ny. Kim kami permisi dulu"
"Ya, terima kasih sudah menemani Taehyung disini"
Sepanjang jalan menuju mobil choi ssaem aku bengong ntah pikiranku kemana saja aku memikirkan banyak hal mengenao taehyung dan aku mengenang masa masa kecil kami berdua, selalu bermain sebelum ia pindah ke busan untuk melanjutkan sekolahnya.
"Jin, jin kau melamun ? Jin ?"
Seperti ada yang memanggilku semakin lama semakin jelas.
"Ah choi ssaem mianhae. Aku dari tadi melamun"
"Tidak apa apa. Ayo masuk."
Aku membuka pintu mobil yang berwarna siover itu dan mendudukinya. Ya mobil ini sangat nyaman, choi ssaem pintar dalam memilih mobil.
"Dimana rumah mu jin?"
"Aku tinggal di perumahan gangnam ssaem"
Selama di perjalanan ssaem dan aku hanya diam mendengarkan alunan musik yang dinyalakan oleh ssaem.
"Ssaem, berhenti disana saja"
"Baiklah"
" khamsahamnida ssaem"
"Ne, oh ya jin lain kali panggil aku hyung saja ketika kita berdua kalau memanggil ssaem hanya di sekolah saja. Lagian umur kita gak beda jauh kan ?"
"Iya ssaem.... H-hyung"
"Ya, aku pulang dulu jin"
"Ne hyung hati hati di jalan"
Mobil choi ssaem berlaju dengan cepat, aku memasuki rumahku.
"Aku pulang!"
Aku melepas sepatuku. Aku menelusuri ruang ruang yang ada di rumahku, huh ternyata tidak ada orang di rumah. Lagi lagi papa ku belum pulang, ya aku tinggal bersama papa ku karena mama dan papa ku bercerai ketika aku berumur 10 tahun dan hak asuh ku ada di ayah ku. Awalnya, aku marah sama papa karena aku ingin tinggal sama mama dan ketika aku ingin bertemu dengan mama, papa mengantarku dan aku melihat mama bahagia bersama anak barunya dan bersama lelaki yaitu suaminya dan aku tahu kenapa ayah gak mau aku tinggal sama mama karena papa gak mau aku ditelantarkan karena adik tiri ku. Padahal keluarga ku dulu keluarga yang harmonis tetapi semua berubah ketika mama berselingkuh kepada lelaki itu.
Kenapa aku jadi nangis gini sih?.Typo bertebaran. Sampai sini aja dulu deh ya ?. Masih kependekkan ya ?. Ntar aku usahain lagi deh biar lebih panjang. Vomment jangan lupa ya.
Kasih saran juga ya buat part selnjutnya ;)
Gomawo ~ ~ ~18 juni 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second
FanfictionSetiap detik yang kulewati bersamamu adalah detik detik yang sangat berharga bagiku