Bab 1

118 2 0
                                    

Sebelumnya maafkan aku yang tidak konsisten antara memakai bahasa baku dan tidak baku

♡♡♡


[Maria Lawrence Smith/ Erence POV]

"Hoaaammm....."

Akhirnya,setelah perjalanan selama enam belas jam dari Indonesia,pesawat yang aku tumpangi mendarat di Frankfurt International Airport.

Aku berjalan dengan rasa kantuk yang tak kunjung menghilang menuju tempat pengurusan ke imigrasian yang ada di sana untuk mendapatkan stempel di visa ku. Setelah cukup lama mengantri akhirnya aku dapat keluar dari tempat keimigrasian. Aku pun mencari toilet terdekat karena dari tadi aku memang mau buang air kecil.

Dengan mata yang masih mengantuk dan aku berjalan dengan masih setengah sadar layaknya zombie yang sedang mencari mangsa.

Bukhh.

"Ahh"lirihku sambil menggosok-ngosok kepala aku akibat benturan yang terjadi

"I'm sorry" kataku. Saat ingin meminta maaf aku, aku memerintahkan mataku yang masih setengah sadar ini untuk melihat siapa yang telah menjadi korban ku. Tapi tanpa diperintah lebih lanjut mataku langsung membulat, karena aku menabrak seorang pria yang (lumayan) cakep.Oke bukan lumayan tapi SUPER cakep. Wajahnya yang sangat oriental, matanya sedikit sipit dengan pupil mata yang bulat, mempunyai tulang pipi yang indah, bibirnya yang sedikit tipis tapi menggoda, dan tinggi badannya sekitar 180 cm. Oh iya! Badannya yang  terlihat sangat tegap dan bidang. Itu terlihat dari beberapa 'pantulan'otot bisep yang terlihat jelas di lengan-lengannya.

"It's okay"

"Are u okay?" Tanyanya sambil tersenyum.

Ya Tuhan..sungguh tak kuasa diriku melihat senyumnya yang menawan itu. Dia bukan hanya tersenyum melalui bibirnya melainkan matanya yang indah itu juga ikut tersenyum.

"I'm okay, just little bit dizzy" jawabku sembari memberikan senyum termanisku yang ku punya..walaupun aku sangat yakin muka ku ini pasti hampir menyerupai bentuk itik buruk rupa yang dikarenakan kondisi ku yang masih setengah sadar..

Setelah meminta maaf sekali lagi, aku beralasan aku harus ke toilet secepat mungkin , aku pun mulai berjalan cepat melanjutkan mencari toilet yang tertunda tadi. Setelah ku rasa sudah cukup jauh dari dirinya aku mulai merutuki diriku sendiri

"Astaga..betapa sial nasib ku ini! Bagaimana mungkin saat aku bertemu dengan pria yang sangat tampan seperti dirinya dalam keadaan yang tidak sempurna? Andaikan saja aku sebelum turun pesawat telah memakai kacamata hitam kesayangan ku pastikan tidak akan terjadi seperti ini!!" kataku sambil menepuk-nepuk pipiku

"Dan lagi mengapa juga aku harus mengatakan aku baik-baik saja? Andai saja tadi aku mengatakan aku tidak baik baik saja pasti saat ini aku sedang berduaan dengannya di pusat kesehatan yang ada di bandara ! Okay itu sepertinya sedikit berlebihan! Tapi setidaknya ada kemungkinan aku bisa berkenalan dengannya bukan?"

"Ahhh.."gerutu ku lagi sambil menggentak-entakkan kaki ku sangat kuat sehingga membuat ku nyaris keseleo.

Orang-orang yang ada disekitar ku mulai melihatku dengan tatapan aneh, karena sedari tadi aku hanya menggerutu sendiri sehingga terlihat seperti orang gila. Karna malu aku menyembunyikan mukaku dengan satu tangan ku. Ku lihat ada tanda toilet dan aku buru-buru masuk untuk menghilangkan sedikit rasa malu.

Setelah selesai dari toilet, aku pun mulai mencari taxi untuk melanjutkan perjalanan ku menuju alamat yang telah diberikan oleh bibiku sebelum aku berangkat tadi. Sembari menunggu datangnya taxi, aku mulai mencari informasi tentang tempat-tempat bisa dijadikan tempat wisata. Ah hari ini di German cuacanya sangat cerah sekali , sehingga aku memutuskan memakai sunglasses ku supaya mataku tidak terlalu silau saat memandang keadaan sekitar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OH! HELLO  GOODBYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang