Di saat mentari pagi mulai bersinar, aku tengah bersiap siap menuju sekolah.
Kulihat disofa masih terbaring Kakakku dan adikku. Mereka tidak pernah bicara lagi setelah kecelakan maut yang merenggut nyawa kedua orang tua ku.
Kakak dan adikku sangat memprihatinkan, setiap hari Aku harus menyuapi mereka dan membawa nya kekamar. Kaki mereka buntung dan tangan mereka tidak bisa bergerak. Matanya selalu tertutup. Meski sudah kubujuk untuk membuka matanya, mereka tidak kunjung melakukan nya.
mereka seperti putus ada atas kematian orang tua ku. Hanya Aku dirumah ini yang normal. Keadaan seperti ini terjadi setelah pergi nya kedua orang tuaku.
Terpaksa Aku yang harus mengurus mereka setiap harinya. Aku serasa menjadi budak mereka. Tapi Aku menjalaninya dengan ikhlas, karna biar bagaimanapun juga, mereka adalah saudara ku.kami tidak pernah kesulitan uang karna bibi selalu mengirimkan kami uang setiap bulannya.
Aku berkata pada mereka " Aku akan pergi sekolah, doakan Aku agar dapat belajar dengan baik. "
Mereka berdua hanya menganggukan kepala. Mereka hanya menggunakan indra pendengaran dan penciumannya. Aku sebenarnya kasihan jika harus meninggalkan mereka sendirian. Ku harap ada teman yang bisa menemani mereka agar mereka tidak kesepianLalu Aku pergi kesekolah, disana Aku bertemu banyak teman.
Aku adalah murid yang cerdas. Aku dibanggakan oleh guru guru.
Tapi seperti nya itu membuat ketua kelasku dan sekretaris di kelas ku iri pada ku. Sang ketua kelas duduk tepat Di depanku. Dan skretaris duduk Di samping ku.
Mereka selalu memandang ku dengan sinis. Dan menatap ku dengan aneh. Tatapan mereka seperti seorang pembunuh berantai.
Tapi, aku tetap memiliki bayak teman meskipun begitu.Keesokkan hari nya, seperti biasa Aku pergi ke sekolah. Tapi di meja ku tertulis " accompany them / dead " dan meja ku kotor tercoret coret. Aku segera membersihkan nya dengan sebuah tisu, walau coretan itu sulit pudar, tapi untung lah karena tidak permanen.
Aku tidak tau siapa yang melakukan ini.. Tapi hari demi hari berlalu , seperti ada seseorang yang menerorku. Munculah kertas kertas di tempat tempat tertentu, seperti Di kolong meja. kertas itu tertempel rapi. Tapi, semua kertas itu bertuliskan "accompany them / dead " seperti pada meja ku beberapa hari lalu.Teringat tatapan sinis ketua kelas dan sekretaris kelas itu, aku jadi tau. Mungkin mereka berdua yang bekerja sama melakukan ini dan meneror ku terus menerus. Namun untuk apa sih mereka melakukan semua ini? Apa karna mereka membenci ku karna peringkat di kelas? Apa mereka kesal, Aku mendapat peringkat pertama?
Seminggu kemudian, aku sudah siap. ketika berangkat sekolah Aku bertemu mereka berdua. Kami perpapasan di pertigaan jalan menuju sekolah, seperti kebetulan bukan?
Lalu entah untuk apa kaki ku rasanya Ingin kembali kerumah.Setelah pukul setengah tujuh Aku kembali lagi kesekolah. Seperti nya Aku telah membuang banyak waktu tadi dengan kembali ke rumah. Tapi tak apa lah. Aku yakin Aku masih sempat datang dan tidak terlambat ke sekolah jika berlari.
Akhirnya Aku sampai Di sekolah, aku tidak melihat si ketua kelas dan sekretaris itu di sekitar ku sampai pelajaran di mulai. Padahal, aku tadi melihat mereka Akan Menuju ke sekolah, mungkin mereka membolos dan tidak pergi ke sekolah, mungkin mereka pergi ke warnet. Benar benar ketua kelas yang tidak patut dicontoh.
Lalu ibu guru menanyakan kehadiran ketua kelas dan sekretaris kelas itu
pada murid murid nya, termasuk Aku.
Karna ketua kelas tidak ada, aku sebagai wakil menggantikan tugas ketua kelas.Setelah pelajaran selesai Aku pulang kerumah dengan bersemangat.
Saat dirumah, aku melihat ada 4 orang tengah berbaring Di sofa yang panjang.Ya, itu adalah Kakakku, adikku, ketua kelas, dan sekretaris kelas.
HAHAHAHA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiver
HorrorImajinasi author tentang hal ghaib dan thriller. Isi : Riddle, ghost, Mysteri, murder, killer and thriller. - please comment/answer in the riddle story - Sorry contains elements teriblle, thriller or murder . - Because of the horror stori...