Part 4

22K 1.5K 35
                                    

Seorang laki-laki yang kira-kira berumur lima puluh tahun sedang berbicara pada pemuda yang kira-kira usianya dua puluh lima tahun lebih muda darinya.

" Tenanglah aku telah membereskan laki-laki itu dan aku pastikan dia tidak akan datang lagi mengganggu gadismu. " katanya sambil menengguk anggur di tangannya.

" Terimakasih paman. " ucap pemuda tersebut.

" Kalau laki-laki itu masih datang untuk mengganggunya kita mungkin akan menyingkirkannya. " seringainya.

" Apa itu perlu paman?" tanya pemuda itu sedikit ragu untuk menyetujui rencana laki-laki yang di panggilnya paman tersebut.

" Apa kau tidak ingin mendapatkan gadis yang kau cintai? " tanyanya menatap pemuda di hadapannya.

" Tentu saja paman. " jawabnya sungguh-sungguh.

" Kalau begitu kita akan melakukan apa pun untuk melancarkan rencana kita meskipun kita harus menyingkirkan orang-orang yang akan mengganggu rencana kita. " jelas laki-laki itu.

" Baiklah paman aku setuju. " akhirnya pemuda itu menurut dan menyetujui rencana pamannya tersebut.

" Begitu lebih baik, kau akan mendapatkan gadis itu dan aku akan mendapatkan wanitaku kembali. " ucapnya penuh kemenangan.

" Dan jangan khawatir aku akan mencari tahu lebih banyak tentang laki-laki itu. " katanya lagi.

" Terimakasih paman. " balas pemuda itu.

Laki-laki itu telah menunggu selama lima belas tahun untuk hari ini dan kali ini dia harus mendapatkan apa yang telah dilepaskannya dua puluh tahun yang lalu.

Di balik pintu seorang perempuan yang masih terlihat cantik di usianya yang menginjak empat puluh lima tahun. Tapi kecantikannya tidak bisa menutupi luka yang di rasakannya selama kurang lebih dua puluh tahun ini. Luka yang disebabkan oleh laki-laki yang sedang berada di dalam ruangan tersebut.

Laki-laki itu adalah suaminya sendiri. Suami yang dicintainya selama dua puluh tahun ini. Dan hari ini dia telah sadar setelah mendengar pembicaraan mereka bahwa suaminya tidak pernah mencintainya.

Sebenarnya dia tahu bahwa suaminya tidak pernah mencintainya tetapi dia selalu berharap suatu saat nanti suaminya bisa mencintainya. Hanya wanita bodoh yang mau menunggu laki-laki yang masih mencintai cinta pertamanya. Tapi bisa apa dia kecuali menunggu keajaiban yang mungkin tidak akan pernah terjadi.

Wanita itu berjalan meninggalkan ruangan dimana suaminya sedang tertawa bersama pemuda yang juga di kenalnya.

Sekarang dia akan membuat rencana untuk menggagalkan rencana mereka. Selama ini dia hanya diam tapi tidak untuk sekarang. Dia harus melakukan sesuatu. Gadis itu berhak untuk mendapatkan kebahagiaannya. Mereka tidak boleh merenggut kebahagiaannya lagi, seperti lima belas tahun yang lalu.

****

Anthony merasa sangat bosan sekarang. Selama kurang lebih satu bulan dia harus beristirahat. Luka di tangannya cukup parah dan kepalanya masih terasa sedikit sakit.

Dan satu bulan sudah dia tidak bertemu dengan gadisnya. Bagaimana kabarnya sekarang?

Anthony merindukannya, merindukan senyumnya, tawanya juga marahnya.
Bibir Anthony tersenyum ketika mengingat Veanye. Satu bulan baginya sudah seperti satu abad.

Anthony menghembuskan napasnya. Sampai kapan dia harus menunggu saja?

Setelah tiga minggu dirawat di rumah sakit akhirnya dia bisa kembali pulang walaupun dalam satu minggu ini tidak ada yang bisa dia lakukan selain beristirahat seperti yang di katakan dokter. Dokter menyuruhnya istirahat total tidak boleh banyak bergerak bahkan bekerja.

Anthony Love (Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang